Diperbarui oleh Arsyad Dena Mukhtarom pada 29 Juli 2023
Jika kamu merupakan seorang importir yang aktif berkecimpung dalam dunia perdagangan, pasti kamu pernah mendengar istilah grosir dan ecer. Meskipun kedua istilah ini sering digunakan dalam konteks bisnis, banyak orang masih bingung apa itu grosir dan ecer.
Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas dengan detail perbedaan yang harus kamu ketahui sebagai seorang importir. Dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengelola distribusi dan penjualan produkmu. Mari kita selami lebih dalam tentang perbedaan penting antara sistem ecer dan grosir!
Apa Itu Grosir?
Untuk memahami perbedaan ecer dan grosir, hal paling mendasar untuk diketahui adalah definisi dari masing-masing istilah. Investopedia mendefinisikan apa itu grosir sebagai tindakan membeli barang dalam jumlah besar dari produsen dengan harga diskon dan menjualnya ke pengecer dengan harga lebih tinggi, untuk dikemas ulang dan kemudian dijual kembali dalam jumlah yang lebih kecil dengan harga yang lebih tinggi lagi kepada konsumen.
Karena pembelian dalam jumlah besar dari produsen dengan harga diskon, pedagang grosir juga dapat meneruskan diskon ini ke pengecer. Pengecer menjual dengan harga yang mencerminkan keseluruhan biaya menjalankan bisnis
Apa Itu Ecer?
Sedangkan ecer, mengutip dari shopify, menggambarkan penjualan produk atau layanan kepada konsumen individu untuk penggunaan pribadi. Transaksi ecer terjadi melalui saluran penjualan yang berbeda, baik melalui offline di toko fisik maupun online melalui marketplace. Ciri khas transaksi ecer adalah pengguna akhir merupakan konsumen.
| Baca juga: Tips Cari Pabrik China Terpercaya
Perbedaan Model Bisnis
Setelah mengetahui apa itu grosir dan ecer, kita akan membahas perbedaan keduanya. Dalam dunia perdagangan, terdapat perbedaan yang mendasar antara pedagang grosir dan pedagang eceran yang perlu diketahui oleh para importir. Perbedaan tersebut berada pada segi kuantitas dan harga jual barang.
Pedagang grosir umumnya akan melakukan pembelian dalam jumlah besar dengan harga yang lebih murah dari produsen atau distributor. Mereka bertujuan untuk mendistribusikan barang secara massal kepada pedagang eceran atau bisnis lainnya.
Sebaliknya, pedagang eceran cenderung menjual produk kepada konsumen tingkat akhir dalam jumlah kecil dengan harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan harga grosir. Mereka bertindak sebagai perantara antara pedagang grosir atau distributor dengan pelanggan.
Selain itu, dalam aspek hubungan kerjasama, peran pedagang grosir dan pedagang eceran juga berbeda. Pedagang grosir seringkali menjalin hubungan baik dengan produsen atau distributor untuk mendapatkan harga terbaik dan memastikan ketersediaan barang dalam jumlah besar. Mereka berfokus pada menciptakan jaringan distribusi yang luas dan efisien.
Di sisi lain, pedagang eceran berupaya membangun hubungan dekat dengan pelanggan dan memahami kebutuhan serta preferensi pasar. Mereka berusaha memberikan layanan yang lebih personal dan memastikan produk yang dijual sesuai dengan permintaan konsumen.
Kesulitan menjadi pedagang grosir yaitu membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan menjadi pedagang eceran. Pedagang grosir harus siap untuk menghadapi risiko yang lebih tinggi karena pembelian dalam jumlah besar. Di sisi lain, kesulitan untuk pedagang eceran yaitu mereka cenderung membutuhkan toko fisik dengan lokasi strategis agar dapat menjangkau pasar secara langsung.
Jenis-Jenis Pedagang Grosir (wholesaler)
Setelah mengetahui apa itu grosir dan perbedaannya dengan ecer, berikut 3 jenis grosir yang dibedakan berdasarkan jenis barang yang dijual, luas daerah, dan layanannya.
1. Jenis Grosir Bedasarkan Barang yang Dijual
Jenis grosir dari barang yang dijual adalah sebagai berikut:
a. Specialist Wholesaler
Pedagang grosir yang satu ini hanya menjual beberapa barang tertentu saja sesuai dengan namanya. Jenis pedagang grosir ini akan menjual barangnya secara terbatas atau bisa jadi barang dagangan tunggal.
Mereka tidak menyimpan stok barang dagangan. Misalnya mereka menjual bahan makanan, mereka hanya menjual satu atau dua jenis saja seperti teh atau kopi sebagai spesialisasinya. Jadi, pedagang grosir sangat mengetahui secara spesifik tentang barang yang mereka jual.
b. General Line Wholesaler
Kebalikan dari specialist wholesaler, general line wholesaler ini merupakan pedagang grosir yang menjual berbagai jenis barang. Pedagang grosir spesialis ini akan memillih kategori barang tertentu, seperti bahan makanan, peralatan listrik, obat-obatan, bahan pakaian, dan lain sebagainya. Pada kategori tertentu, mereka akan mejual beberapa merek dan jenisnya.
2. Jenis Grosir Berdasarkan Luas Daerah Usaha
Berdasarkan luas daerah usahanya, pedagang grosir dibagi menjadi:
a. Regional Wholesaler
Jenis pedagang grosir yang mempunyai jangkauan pemasaran untuk semua wilayah dalam regional tertentu seperti satu provinsi atau pulau tertentu.
b. Local Wholesaler
Pedagang grosir ini memiliki toko grosir yang mempunyai jangkauan pemasaran dalam satu kota tertentu saja, seperti kabupaten, kotamadya, atau karesidenan.
c. National Wholesaler
Jenis pedagang grosir ini memiliki toko grosir yang memiliki luas daerah pemasarannya untuk semua wilayan di dalam suatu negara. Pedagang grosir nasional mempunyai kantor pusat yang strategis untuk mendistribusikan barangnya hinga ke seluruh negeri.
d. International Wholesaler
Pedagang grosir internasional ini bergerak dalam perdagangan impor dan ekspor. Beberapa pedagang jenis ini biasanya hanya menyediakan salah satu layanan impor atau ekspor, namun ada juga yang menangani keduanya.
Pedagang grosir yang hanya berurusan dengan perdagangan impor, mengimpor barang dari berbagai negara dan menyimpannya di gudang mereka. Dari gudang inilah barang-barang akan dikirimkan ke pengecer yang berbeda.
Sementara pedagang grosir yang hanya berurusan dalam perdagangan ekspor, mengumpulkan barang-barang dari produsen di dalam negeri dan kemudian mengekspornya ke luar negeri.
3. Jenis Grosir Berdasarkan Layanannya
Yang terakhir jenis grosir berdasarkan layanannya dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Service Wholesaler
Jenis pedagang grosir yang kegiatan usahanya melakukan aktivitas pembelian dan penjualan yang umumnya dilakukan suatu grosir.
b. Whole Collector
Pedagang grosir yang bergerak dalam menghimpun barang tertentu untuk keperluannya sendiri atau pesanan dari pihak lain.
c. Limited Function Wholesaler
Jenis grosir ini hanya bisa melakukan beberapa jasa yang terbatas dari yang seharusnya dilakukan oleh grosir pada umumnya.
d. Truck Wholesaler
Pedagang grosir jenis ini biasanya mengkhususkan layanan pengiriman barang atau produk seperti makanan siap saji, makanan ringan, perlengkapan dapur, dan lain sebagainya yang mereka simpan di truk mereka sendiri.
e. Drop Shipment Wholesaler
Pedagang grosir dropshipper adalah grosir yang melakukan aktivitas penjualan barang dan pengiriman barang secara langsung dari produsen ke pembeli. Umumnya, pedagang grosir ini beroperasi di industri curah dan tidak memiliki persediaan.
Jadi, mereka memang membeli produk yang mereka jual, tetapi tidak benar-benar menangani, menyimpan, atau mengirimkannya. Ketika mereka menerima pesanan dari grosir, pengecer, atau pengguna bisnis lainnya, mereka memilih produsen yang langsung mengirimkan barang dagangan ke pelanggan.
f. Cash Carry Wholesaler
Pedagang grosir yang melakukan aktivitas penjualan barang dagangannya secara tunai dan tidak memberikan jasa layanan antar barang pada konsumennya.
g. Manufacture Wholesaler
Jenis pedagang grosir ini melakukan aktivitas penjualan barang dagangan dengan bertindak sebagai pemasor kebutuhan industri.
h. Mail Order Wholesaler
Pedagang grosir yang satu ini melakukan aktivitas penjualan barang dagangan dengan memesan menggunakan pos.
| Baca juga: Ide Bisnis Barang Impor Malaysia yang Banyak Dicari
Tips Impor Grosir Aman Tanpa Kendala
Setelah mengetahui apa itu grosir dan ecer. Tentunya perlu juga untuk mengetahui cara melakukan impor dalam jumlah besar yang aman dan tanpa kendala. Sebab, pemesanan dalam jumlah besar seperti ini seringkali memiliki berbagai hambatan. Seperti kualitas produk yang berbeda-beda, jumlah yang berbeda dari yang telah disepakati, pengiriman terlambat, dan lain-lain.
Oleh karena itu, jika kamu sudah memiliki bisnis dan ingin melakukan impor secara grosir dengan lancar, maka kamu perlu untuk menghubungi AsiaCommerce. AsiaCommerce akan membantumu melancarkan segala proses impor grosir sehingga kamu dapat fokus untuk meneruskan bisnismu.
Dengan bergabung menjadi membership di AsiaCommerce, kamu tidak hanya mendapatkan keuntungan di atas saja. Keuntungan lain yang akan kamu rasakan ketika bergabung bersama kami antara lain:
- Kamu akan mendapatkan edukasi untuk meningkatkan profit bisnis.
- Kamu akan mendapatkan rekomendasi produk terbaik dan termurah dari berbagai supplier yang sudah terverifikasi kualitasnya.
- Kamu dapat melakukan dropshipping barang internasional ke multichannel kamu.
- Negosiasi harga untuk mendapatkan kesepakatan terbaik.
- Pengurusan segala dokumen yang berkaitan dengan produk impian kamu.
- DISKON BIAYA LOGISTIK
Tunggu apalagi? Segera klik tautan berikut atau banner di bawah ini untuk mendapatkan berbagai keuntungan lainnya agar memaksimalkan profit dari bisnis yang kamu jalani!