Apa Itu Grosir dan Ecer? Pahami Perbedaannya!

by | Mar 7, 2025 | Logistik

Diperbarui oleh Arsyad Dena Mukhtarom pada 29 Juli 2023

Dalam dunia bisnis dan perdagangan, istilah ecer dan grosir sering digunakan untuk menggambarkan metode penjualan barang. Namun, apakah kamu benar-benar memahami perbedaan antara keduanya? Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk memulai usaha atau ingin lebih memahami bagaimana sistem distribusi barang bekerja.

Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas dengan detail perbedaan yang harus kamu ketahui sebagai seorang importir. Dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengelola distribusi dan penjualan produkmu. Mari kita selami lebih dalam tentang perbedaan penting antara sistem ecer dan grosir!

ecer dan grosir

Apa Itu Grosir?

Grosir adalah sistem penjualan barang dalam jumlah besar, biasanya kepada pedagang atau pengecer yang kemudian menjualnya kembali kepada konsumen. Pelaku bisnis grosir membeli barang langsung dari produsen atau distributor dengan harga yang lebih murah, lalu menjualnya ke pengecer dengan harga yang masih kompetitif.

Bisnis grosir memiliki peran penting dalam rantai pasokan. Tanpa adanya grosir, pengecer akan kesulitan mendapatkan stok barang dengan harga terjangkau. Selain itu, grosir juga membantu produsen dalam menyalurkan produk ke pasar lebih luas.

Apa Itu Ecer?

Ecer atau eceran adalah sistem penjualan barang dalam jumlah kecil atau satuan. Biasanya, pembelian secara eceran dilakukan oleh konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Toko retail, minimarket, supermarket, dan warung adalah contoh tempat yang menjual produk secara ecer.

Keuntungan membeli secara ecer adalah fleksibilitas dalam jumlah pembelian. Konsumen bisa membeli sesuai kebutuhan tanpa harus menyimpan stok dalam jumlah besar. Namun, karena jumlah pembelian lebih sedikit, harga per unitnya biasanya lebih mahal dibandingkan dengan harga grosir.

| Baca juga: Tips Cari Pabrik China Terpercaya

Perbedaan Ecer dan Grosir

Setelah mengetahui pengertiannya, berikut adalah beberapa perbedaan utama antara sistem ecer dan grosir. Perbedaan ini penting untuk dipahami, terutama jika kamu ingin terjun ke dunia bisnis. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing, kamu bisa menentukan model bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnismu.

apa itu grosir dan ecer

1. Jumlah Barang yang Dibeli

  • Ecer: Barang dijual dalam jumlah kecil atau satuan. Biasanya pembeli hanya mengambil produk yang mereka butuhkan dalam waktu dekat.
  • Grosir: Barang dijual dalam jumlah besar atau partai. Pembelian dalam jumlah besar ini sering dilakukan oleh pengecer untuk dijual kembali.

2. Harga Produk

  • Ecer: Harga per unit lebih mahal karena tidak ada diskon dalam jumlah besar.
  • Grosir: Harga per unit lebih murah karena pembelian dilakukan dalam jumlah besar, sehingga bisa mendapatkan potongan harga atau diskon dari supplier

3. Target Konsumen

  • Ecer: Konsumen akhir yang membeli barang untuk kebutuhan pribadi dan bukan untuk dijual kembali.
  • Grosir: Pedagang atau pengecer yang membeli barang dalam jumlah besar untuk dijual kembali dengan keuntungan tertentu.

4. Cara Distribusi

  • Ecer: Produk didistribusikan langsung kepada konsumen melalui toko fisik atau online.
  • Grosir: Produk dikirimkan ke pengecer atau distributor sebelum sampai ke konsumen akhir, sehingga proses distribusinya lebih panjang.

5. Keuntungan yang Didapat

  • Ecer: Margin keuntungan per barang lebih tinggi karena harga jual lebih mahal, tetapi volume penjualan lebih kecil.
  • Grosir: Margin keuntungan per barang lebih kecil karena harga jual lebih rendah, tetapi volume penjualan lebih besar sehingga keuntungan total bisa lebih tinggi.

 

Jenis-Jenis Pedagang Grosir (wholesaler)

Setelah mengetahui apa itu grosir dan perbedaannya dengan ecer, berikut 3 jenis grosir yang dibedakan berdasarkan jenis barang yang dijual, luas daerah, dan layanannya.

1. Jenis Grosir Bedasarkan Barang yang Dijual

Jenis grosir dari barang yang dijual adalah sebagai berikut:

a. Specialist Wholesaler

Pedagang grosir yang satu ini hanya menjual beberapa barang tertentu saja sesuai dengan namanya. Jenis pedagang grosir ini akan menjual barangnya secara terbatas atau bisa jadi barang dagangan tunggal.

Mereka tidak menyimpan stok barang dagangan. Misalnya mereka menjual bahan makanan, mereka hanya menjual satu atau dua jenis saja seperti teh atau kopi sebagai spesialisasinya. Jadi, pedagang grosir sangat mengetahui secara spesifik tentang barang yang mereka jual.

b. General Line Wholesaler

Kebalikan dari specialist wholesaler, general line wholesaler ini merupakan pedagang grosir yang menjual berbagai jenis barang. Pedagang grosir spesialis ini akan memillih kategori barang tertentu, seperti bahan makanan, peralatan listrik, obat-obatan, bahan pakaian, dan lain sebagainya. Pada kategori tertentu, mereka akan mejual beberapa merek dan jenisnya.

 

2. Jenis Grosir Berdasarkan Luas Daerah Usaha

Berdasarkan luas daerah usahanya, pedagang grosir dibagi menjadi:

a. Regional Wholesaler

Jenis pedagang grosir yang mempunyai jangkauan pemasaran untuk semua wilayah dalam regional tertentu seperti satu provinsi atau pulau tertentu.

b. Local Wholesaler

Pedagang grosir ini memiliki toko grosir yang mempunyai jangkauan pemasaran dalam satu kota tertentu saja, seperti kabupaten, kotamadya, atau karesidenan.

c. National Wholesaler

Jenis pedagang grosir ini memiliki toko grosir yang memiliki luas daerah pemasarannya untuk semua wilayan di dalam suatu negara. Pedagang grosir nasional mempunyai kantor pusat yang strategis untuk mendistribusikan barangnya hinga ke seluruh negeri.

d. International Wholesaler

Pedagang grosir internasional ini bergerak dalam perdagangan impor dan ekspor. Beberapa pedagang jenis ini biasanya hanya menyediakan salah satu layanan impor atau ekspor, namun ada juga yang menangani keduanya. 

Pedagang grosir yang hanya berurusan dengan perdagangan impor, mengimpor barang dari berbagai negara dan menyimpannya di gudang mereka. Dari gudang inilah barang-barang akan dikirimkan ke pengecer yang berbeda. 

Sementara pedagang grosir yang hanya berurusan dalam perdagangan ekspor, mengumpulkan barang-barang dari produsen di dalam negeri dan kemudian mengekspornya ke luar negeri.

3. Jenis Grosir Berdasarkan Layanannya

Yang terakhir jenis grosir berdasarkan layanannya dibagi menjadi sebagai berikut:

a. Service Wholesaler

Jenis pedagang grosir yang kegiatan usahanya melakukan aktivitas pembelian dan penjualan yang umumnya dilakukan suatu grosir.

b. Whole Collector

Pedagang grosir yang bergerak dalam menghimpun barang tertentu untuk keperluannya sendiri atau pesanan dari pihak lain.

c. Limited Function Wholesaler

Jenis grosir ini hanya bisa melakukan beberapa jasa yang terbatas dari yang seharusnya dilakukan oleh grosir pada umumnya.

d. Truck Wholesaler

Pedagang grosir jenis ini biasanya mengkhususkan layanan pengiriman barang atau produk seperti makanan siap saji, makanan ringan, perlengkapan dapur, dan lain sebagainya yang mereka simpan di truk mereka sendiri.

e. Drop Shipment Wholesaler

Pedagang grosir dropshipper adalah grosir yang melakukan aktivitas penjualan barang dan pengiriman barang secara langsung dari produsen ke pembeli. Umumnya, pedagang grosir ini beroperasi di industri curah dan tidak memiliki persediaan.

Jadi, mereka memang membeli produk yang mereka jual, tetapi tidak benar-benar menangani, menyimpan, atau mengirimkannya. Ketika mereka menerima pesanan dari grosir, pengecer, atau pengguna bisnis lainnya, mereka memilih produsen yang langsung mengirimkan barang dagangan ke pelanggan.

f. Cash Carry Wholesaler

Pedagang grosir yang melakukan aktivitas penjualan barang dagangannya secara tunai dan tidak memberikan jasa layanan antar barang pada konsumennya.

g. Manufacture Wholesaler

Jenis pedagang grosir ini melakukan aktivitas penjualan barang dagangan dengan bertindak sebagai pemasor kebutuhan industri.

h. Mail Order Wholesaler

Pedagang grosir yang satu ini melakukan aktivitas penjualan barang dagangan dengan memesan menggunakan pos.

| Baca juga: Ide Bisnis Barang Impor Malaysia yang Banyak Dicari

Tips Impor Grosir Aman Tanpa Kendala

Setelah mengetahui apa itu grosir dan ecer. Tentunya perlu juga untuk mengetahui cara melakukan impor dalam jumlah besar yang aman dan tanpa kendala. Sebab, pemesanan dalam jumlah besar seperti ini seringkali memiliki berbagai hambatan. Seperti kualitas produk yang berbeda-beda, jumlah yang berbeda dari yang telah disepakati, pengiriman terlambat, dan lain-lain.

Oleh karena itu, jika kamu sudah memiliki bisnis dan ingin melakukan impor secara grosir dengan lancar, maka kamu perlu untuk menghubungi AsiaCommerce. AsiaCommerce akan membantumu melancarkan segala proses impor grosir sehingga kamu dapat fokus untuk meneruskan bisnismu.

Dengan bergabung menjadi membership di AsiaCommerce, kamu tidak hanya mendapatkan keuntungan di atas saja. Keuntungan lain yang akan kamu rasakan ketika bergabung bersama kami antara lain: 

  1. Kamu akan mendapatkan edukasi untuk meningkatkan profit bisnis.
  2. Kamu akan mendapatkan rekomendasi produk terbaik dan termurah dari berbagai supplier yang sudah terverifikasi kualitasnya.
  3. Kamu dapat melakukan dropshipping barang internasional ke multichannel kamu.
  4. Negosiasi harga untuk mendapatkan kesepakatan terbaik.
  5. Pengurusan segala dokumen yang berkaitan dengan produk impian kamu.
  6. DISKON BIAYA LOGISTIK

Tunggu apalagi? Segera klik tautan berikut atau banner di bawah ini untuk mendapatkan berbagai keuntungan lainnya agar memaksimalkan profit dari bisnis yang kamu jalani!

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments