Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!

Fenomena Panic Buying di Malaysia, Ini Penjelasannya

by | May 24, 2023 | Tips & Strategi Bisnis

Apakah Ascomers sudah mendegar berita panic buying di Malaysia? Saat ini ramai di portal berita dan media sosial tentang warga malaysia melakukan panic buying air mineral pada awal pekan lalu. Hal tersebut tersebut terjadi karena kekhawatiran akan kekurangan air bersih yang melanda Malaysia khususnya daerah Penang dan Kedah. Lalu apa penyebab fenomena di Negeri Jiran tersebut? Yuk simak pembahasan penyebab warga Malaysia panic buying air mineral pada blog berikut ini!

 

Latar Belakang Permasalahan

Masyarakat di sejumlah wilayah di Malaysia sedang tidak bisa menikmati air bersih karena keterbatasan pasokan air di beberapa wilayah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan tersebut, salah satunya adalah penurunan curah hujan yang mengakibatkan bendungan menjadi kering.

panic buying di malaysia

Masalah tersebut terjadi di beberapa wilayah Malaysia, khususnya di Penang dan Kedah yang sudah mengalami gangguan air tidak terjadwal sejak 14 Mei lalu. Ditambah kondisi di sana semakin memburuk ketika salah satu sumber air warga, yakni Sungai Muda mengalami gangguan sistem. Gangguan sistem itu mengakibatkan beberapa bendungan tidak bisa menerima aliran air yang optimal.

 

Misalnya di Bendungan Ayer Itam yang hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen dan Bendungan Mengkuang yang biasanya terisi lebih dari 90 persen turun menjadi 88,2 persen. Sehingga aliran air di pemukiman warga menjadi terganggu dan yang terdampak sekitar satu juta orang.

 

Reaksi Masyarakat

panic buying di malaysia

Sudah hampir dua minggu berlalu pasti membuat warga yang tinggal di sekitar daerah bendungan yang terdampak pasti khawatir bakal kekurangan air bersih. Akhirnya tindakan yang diambil adalah membeli sebanyak mungkin air mineral untuk dijadikan stok di rumah. Seperti yang sudah kita lihat di beberapa portal berita atau media sosial banyak warga yang melakukan panic buying air mineral di supermarket

 

Fenomena panic buying ini terjadi pada awalnya hanya kekhawatiran beberapa orang saja. Namun ketika semakin banyak orang yang melihat, sehingga mengakibatkan tindakan FOMO (fear of missing out) akan suatu hal yaitu kekhawatiran kurangnya suplai air bersih. Hal tersebut wajar, namun ternyata pasokan air bisa pulih dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Baca juga : Apa itu ChatGPT dan OpenAI? Ini Tips Penggunaannya dalam Bisnis!

 

Fakta yang Sebenarnya

Awal tahun 2023 sedang terjadi gelombang panas yang melanda wilayah Asia, terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Malaysia, rekor suhu terpanas mencapai 38,4 derajat celsius pada 22 April lalu. Tiga hari setelah itu, tepatnya tanggal 25 April, tercatat ada dua kematian akibat gelombang cuaca panas dan dehidrasi parah, korbannya anak lak-laki berusia 11 tahun dan bayi 19 bulan di Kelantan.

 

Gelombang panas di Malayisa diperkirakan akan berlangsung sampai bulan Juni. Menurut freemalaysiatoday.com, sejak Maret para ahli telah mendesak pihak berwenang dan masyarakat untuk bersiap menghadapi cuaca kering yang sangat panjang. Perusahaan air disarankan untuk segera melakukan mitigasi dan konsumen juga dihimbau untuk mulai menghemat air.

 

Setelah Juni, suhu diperkirakan akan perlahan turun hingga September walaupun temperaturnya masih tetap di atas rata-rata. Curah hujan bulanan Malaysia diperkirakan akan turun 20-40 persen selama periode Juni-September.

 

Tanggapan serta Himbauan dari Pemerintah dan Pihak Berwenang

Kepala Menteri Penang, Chow Kon Yeow mengimbau warga setepat untuk menghemat air. Walaupun kondisinya sudah membaik, menurut Menteri Chow persediaan air di Bendungan Ayer Itam hanya cukup bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari ke depan.

 

Sementara itu, Presiden Water Watch Penang, Chan Ngai Weng, mengatakan kondisi tersebut merupakan alarm bagi penduduk. “Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter per tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” ujar Chan dikutip dari The Star.

 

Chan juga menyampaikan soal sensor yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda terbuka. Seharusnya ada peringatan otomatis ketika volume air turun melebihi batas terendah. Namun pihaknya juga memiliki rencana untuk mengatasi hal tersebut.

 

Menanggapi Fenomena Panic Buying dari Kacamata Bisnis

Fenomena panic buying tidak akan terjadi jika kita sudah punya rencana dan tahu penyebab permasalahannya. Kekhawatiran akan suatu hal bisa terjadi kepada setiap orang ketika tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Lalu dengan melakukan pembelian massal dan cenderung “brutal” berharap kekhawatiran bisa teratasi. 

 

Padahal jika kita waspada, sejak awal tahun sudah diberitakan bahwa akan terjadi gelombang panas di wilayah Asia. Apalagi saat ini sudah memasuki musim kemarau dan benar terbukti dalam satu bulan terakhir sudah ada krisis air hingga memakan korban jiwa.

 

Sebagai pebisnis, kita bisa melihat dari sisi permasalahan yang muncul lalu menyiapkan rencana terburuk ketika masalah itu beneran terjadi. Misalnya, saat mendengar akan terjadi cuaca panas berkepanjangan bisa mulai dengan tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan bertambah buruknya kondisi lingkungan. Kemudian mulai mengontrol penggunaan air harian dan rutin mengecek berita tentang pasokan air di daerah setempat.

 

Karena di setiap permasalahan, di situ pasti ada hal yang bisa kita ambil ambil sebagai peluang untuk berbisnis. Maka dari itu, hal yang bisa kita lakukan adalah peka terhadap kondisi sekitar dan menangkap momentum yang ada.

Baca juga : Rahasia Dibalik Suksesnya Mixue Dominasi Bisnis F&B

 

Nah itu penjelasan mengenai panic buying di Malaysia. Kamu ingin memulai bisnis tapi bingung mau mulai dari mana? Yuk join AsiaCommerce sebagai reseller! Di AsiaCommerce, kamu akan dibimbing bagaimana langkah-langkah sukses dalam menjual produk dari supplier terpercaya. Kamu juga bisa memulai bisnis sebagai reseller bersama AsiaCommerce dengan cara mendownload aplikasi di Android atau iOS dan juga bisa melakukan Konsultasi Gratis dengan chat ke Customer Support Whatsapp kami.

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments