“Tapi saya introvert” adalah alasan yang sering digunakan oleh beberapa orang ketika diberi saran untuk meniti karir sebagai pebisnis/entrepreneur. Hal ini dikarenakan adanya stigma bahwa pebisnis harus memiliki karisma yang tinggi sehingga cocok untuk melakukan pemasaran. Seorang pebisnis juga biasanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam bernegosiasi dan menjalin hubungan. Padahal, Introvert belum tentu berarti seseorang memiliki sifat pendiam. Carl Jung pertama kali memperkenalkan istilah Introvert dan Extrovert pada tahun 1921 sebagai cara seseorang untuk mengisi mental energy. Menurut beliau, tipikal introvert adalah pemalu, contemplative, dan reserved. Dalam analisa yang dilakukan Genome Project di AS, ada sekitar 17.000 C-suite executives yang diteliti. Di antaranya, ada 2.000 CEO sukses yang ternyata adalah seorang introvert.
Permasalahan Introvert
Menurut Merriam Webster Dictionary, Introversi adalah keadaan dimana seseorang lebih tertarik pada mental diri mereka sendiri. Dr. Laurie Helgoe juga menulis mengenai introvert dalam bukunya yang dipublikasikan pada tahun 2008. Beliau menyatakan bahwa introvert adalah orang yang cenderung lebih menikmati waktu sendiri dan menemukan lebih sedikit imbalan dalam waktu yang dihabiskan bersama sekelompok besar orang. Sebagian besar penelitian menjelaskan bagaimana introvert lebih suka menghabiskan waktunya sendirian. Namun, seorang introvert juga tidak berusaha untuk terus-menerus menghindar dari acara sosial. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang berani menyamaratakan semua introvert dengan sifat pendiam.
Stigma ini berasal dari percakapan pada masa lalu mengenai traits of leadership/sifat dasar kepemimpinan. Kebanyakan orang berpendapat bahwa seorang pemimpin biasanya merupakan pribadi yang outgoing, ceria, dan ramah. Sehingga hal-hal ini di kemudian hari dikaitkan dengan orang-orang yang extrovert. Christopher Lane, seorang profesor bahasa Inggris di Northwestern University pernah menyatakan bahwa “Budaya kita mengharapkan orang untuk bersikap ramah dan mudah bergaul”. Lebih lanjut, Lane menyimpulkan bahwa kecenderungan untuk melawan budaya ini membuat Introvert seakan memiliki image yang buruk. Namun tentu saja, stigma tersebut sama sekali tidak benar.
Introvert Entrepreneurs yang Sukses di Dunia
Setelah benar-benar memahami apa itu introvert dan asal stigma negatifnya, kita kembali ke pertanyaan awal. Apakah mungkin bagi seorang Introvert untuk menjadi Entrepreneur? Berikut saya telah merangkum nama-nama orang Introvert terkenal yang pasti sudah pernah anda dengar.
1. Bill Gates (Microsoft)
Anda mungkin mengenali Bill Gates sebagai pendiri Microsoft, dan orang yang sekarang memiliki aset bernilai miliaran dolar. Gates memulai sebagai seorang introvert penyendiri. Namun kemudian, ia menggunakan orang-orang di sekitarnya untuk melengkapi kekuatan dan kelemahannya sendiri. Pada salah satu wawancara, beliau mengatakan “Jika Anda pintar, Anda dapat belajar untuk mendapatkan manfaat menjadi seorang introvert,”. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Introvert mampu mendorong diri mereka untuk menyelesaikan masalah dengan mengambil waktu sendiri untuk berpikir.
2. Elon Musk (Tesla, PayPal)
Mungkin aneh bahwa seorang pria yang digambarkan sebagai “The Next Steve Jobs” dulunya adalah seorang insinyur yang introvert dan tertutup. Bahkan, Elon Musk sendiri tidak berusaha menutupi masa lalu itu. Beliau pernah mengatakan bahwa dirinya membutuhkan banyak latihan dan usaha agar dapat berbicara di depan banyak orang. Ia mengakui bahwa hal itu harus dilakukannya sebagai seorang CEO.
3. Mark Zuckerberg (Facebook)
Pada tahun 2010, COO Facebook Sheryl Sandberg pernah mengatakan kepada The New York Times bahwa Mark Zuckerberg merupakan orang yang “pemalu dan tertutup”. Beliau juga menambahkan bahwa Mark terlihat tidak ramah kepada orang baru padahal sebenarnya tidak. Mark Zuckerberg telah berusaha untuk membangun karisma melalui ke-introvert-annya, meskipun terdengar kontradiktif. Mark mengelilingi dirinya dengan para pemimpin yang melengkapi kekuatannya sehingga ia mampu membangun Facebook menjadi perusahaan seperti sekarang ini.
Meskipun mereka semua berbeda dan belum tentu dekat satu dengan yang lain, ada dua kesamaan dari mereka. Mereka sama-sama merupakan orang yang sangat sukses, dan mereka adalah introvert. Tentu saja itu bukan merupakan suatu kebetulan, bukan? Mereka menemukan cara untuk meningkatkan kekuatan mereka dengan mencari partner yang baik. Mereka juga berusaha untuk tidak membiarkan kelemahan mereka menahan jalan mereka meraih kesuksesan. Lantas, apa saja yang harus dilakukan agar dapat menjadi sukses seperti mereka? Simak tips-tips di bawah ini.
Tips Sukses menjadi Entrepreneur meskipun Introvert
1. Terimalah Fakta Bahwa Anda adalah Seorang Introvert
Karena stigma negatif yang dibahas di atas, banyak orang merasa malu pada diri mereka sendiri. Mereka merasa terlalu pendiam, terlalu pemalu, ataupun terlalu sensitif. Ubah cara pemikiran itu dan ganti dengan pola pikir yang baru. Introvert—sama seperti extrovert—memiliki kelebihan dan kekurangan. Gunakanlah kekuatan tersebut untuk terus berkembang dan bekerja sama dengan orang lain. Belajarlah untuk terlepas dari kelemahan dan terus memperbaiki diri.
2. Manfaatkan Keberadaan Teknologi
Dengan adanya teknologi, promosi tidak lagi perlu dilakukan secara tatap muka. Ada banyak media yang dapat kita gunakan untuk memasarkan produk. Gunakanlah media sosial, ads di Google maupun Facebook, broadcast produk dagangan di aplikasi chat, dan banyak cara lainnya. Maksimalkan semua fasilitas yang ada demi kepentingan dan perkembangan bisnis anda.
3. Latih Kemampuan Komunikasi
Penelitian menemukan bahwa orang extrovert cenderung banyak berbicara, sedangkan orang introvert lebih banyak mendengarkan. Kemampuan mendengarkan sangat berguna bagi Introvert Entrepreneur untuk menemukan peluang bisnis. Namun, seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan berbicara yang baik. Oleh karena itu, kemampuan untuk berkomunikasi harus dilatih oleh orang introvert apabila ingin bisnisnya sukses.
4. Keluar dari Zona Nyaman Introvert
Orang introvert cenderung memilih bekerja sendirian karena tidak perlu menyesuaikan diri dalam tim. Namun untuk menjadi Introvert Entrepreneur yang sebenarnya, mereka perlu belajar untuk bersosialisasi. Sosialisasi yang dimaksud bukan dalam hal untuk melakukan promosi, namun untuk melakukan kolaborasi dan mencari partner untuk memperluas dan mengembangkan bisnisnya.
5. Kelola “Inner Critic” yang Biasa Dimiliki Introvert
Introvert pada umumnya cenderung penuh perhatian dan sangat sadar terhadap diri mereka. Permasalahan kecil seperti kesalahan berbicara pada saat presentasi biasanya tidak terlalu dipikirkan oleh seorang extrovert. Namun, bagi seorang introvert, itu adalah masalah yang besar. Akibatnya, si introvert mungkin selanjutnya akan berulang kali mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia canggung dan tidak terkoordinasi. Hal ini dapat membuat seorang introvert kehilangan kepercayaan dirinya di masa depan. Introvert harus belajar mengelola kritik batin ini. Meditasi, latihan, atau terapi dapat membantu mengatasi masalah ini.
Setelah melihat artikel di atas, apakah anda tertarik untuk menjadi Entrepreneur? Ingin berjualan secara online tapi bingung mencari supplier dari Alibaba atau supplier lain dari China? Jangan khawatir karena AsiaCommerce akan membantu anda dalam impor barang dari China. Kami menyediakan fasilitas Quality Control melalui Gudang Fulfillment kami di China. Kami juga akan membantu anda hingga sampai tahap negosiasi dengan supplier. Tunggu apa lagi? Bergabunglah sekarang agar Anda mendapat produk berkualitas dari supplier yang tepat dan mendapat harga yang terbaik! Klik disini untuk mendaftar atau klik banner di bawah ini.