Sudah bukan sebuah rahasia lagi bahwa China adalah negara yang merupakan penguasa perdagangan di dunia. Dengan cepat, China menguasai industri manufaktur yang dimana produk-produknya digunakan di seluruh dunia. Apabila Anda pergi ke supermarket, sebagian besar produk yang ditawarkan sebenarnya diproduksi atau setidaknya dipasang (assembled) di China. Produk impor China banyak digunakan karena bagi para entrepreneurs, menjual barang China jauh lebih menguntungkan daripada menjual produk yang berasal dari negara lain.
Hal tersebut terjadi karena faktor-faktor berikut:
- Upah tenaga kerja di China lebih murah
- China memiliki banyak tenaga yang ahli di bidangnya
- Mudahnya akses ke bahan baku di China
- Tenaga kerja China sudah biasa merancang produk dan melakukan produksi massal (Mass Production)
- Dengan teknologi yang canggih, jalur produksi dan pemasangan/assembly mereka lebih rapi dan terorganisir dari negara-negara lain
Faktor-faktor di atas mengakibatkan berkurangnya biaya produksi, namun juga menjamin kualitas yang baik dengan teknologi yang canggih dan tenaga kerja yang ahli. Selain itu, Anda juga tidak perlu khawatir apabila berencana untuk mengimpor dalam jumlah besar atau grosir karena adanya kecanggihan teknologi produksi massal di China. Sangat menguntungkan bukan? Lalu kenapa orang-orang masih belum berani mencoba melakukan impor China? Alasannya adalah karena mereka berpikir bahwa untuk melakukan impor China, importir harus belajar Bahasa Mandarin dan pergi ke China sendiri. Mereka juga berpikir impor China harus repot-repot bernegosiasi dengan supplier dan memenuhi tuntutan MOQ yang tinggi dari pabrik. Kenyataannya, melakukan impor China tidak sekompleks itu. Simak penjelasan berikut untuk Pedoman Impor China pada tahun 2021.
Step 1: Membuat Perencanaan Produk
Pemilihan produk yang baik merupakan langkah awal yang krusial karena langkah ini merupakan dasar dari berbagai keputusan yang harus Anda pilih sebelum melakukan impor. Pada tahap ini, Anda harus memikirkan budget, pasar untuk menjual produk, serta melakukan benchmarking. Untuk merencanakan produk yang pasti laku di pasar lokal, hal yang wajib dilakukan pertama kali adalah melakukan riset pasar lokal. Menjual produk-produk impor China yang unik memang bagus, namun juga ada resiko tidak laku ketika dijual karena tidak ada pasarnya. Adanya kompetisi tidak selalu buruk dalam kasus impor seperti ini. Jangan sampai Anda sudah terlanjur melakukan impor dalam jumlah besar, kemudian kesulitan untuk menjualnya. Berusahalah agar Brand Anda memiliki faktor pembeda yang lebih menarik dari kompetitor dan jangan terlalu mengejar barang trend.
Step 2: Pastikan Tidak Ada Larangan Melakukan Impor
Untuk melindungi kepentingan negara dan menekan angka impor di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan beberapa larangan impor. Ketika Anda sudah yakin dengan produk yang ingin diimpor, pastikan tidak ada larangan untuk produk-produk tersebut. Jangan sampai terjadi penolakan masuknya produk dari Bea Cukai Indonesia setelah Anda mengeluarkan uang untuk mengimpor produk tersebut. Aturan larangan Impor di Indonesia biasa disingkat dengan nama LARTAS (larangan dan/atau pembatasan). Untuk informasi lebih lanjut mengenai kode HS (Harmonized System) Impor dan barang apa saja yang termasuk dalam Kategori LARTAS, kunjungi website mengenai bea cukai berikut.
Step 3: Memutuskan Cara Terbaik untuk Impor dari China
Ketika melakukan impor China, ada dua jalan untuk melakukannya. Jalan pertama adalah dengan melakukan impor secara mandiri. Kedua, Anda dapat menggunakan layanan perusahaan procurement sebagai pihak ketiga. Perlu diketahui, ketika Anda melakukan impor secara mandiri, maka Anda otomatis menjadi seorang importir. Namun, apakah melakukan impor China secara mandiri memang semudah itu? Simak pembahasannya di bawah ini.
Impor China secara Mandiri
Seringkali para importir yang mengimpor dengan jalur ini sepenuhnya bergantung pada e-commerce China seperti Alibaba. Sikap ini tidak sepenuhnya salah, karena platform e-commerce biasanya menyediakan supplier dengan cepat dan efisien di satu tempat. Negosiasi dapat dilakukan dengan cepat juga secara online. Lalu apabila negosiasi berhasil, maka Supplier juga dapat memberikan invoice atau nota pada hari yang sama pula.
Namun, Alibaba tidak sempurna. Di platform e-commerce ini, ada ribuan pilihan untuk satu produk yang sama. Bahkan, beberapa produk yang mirip juga dijual dengan harga dan MOQ yang mirip pula. Dalam keadaan seperti ini, bagaimana cara Anda dapat menentukan Supplier mana yang paling oke? Importir mandiri lain biasanya menentukan Supplier terbaik dengan cara trial and error (coba-coba dulu). Apabila Anda merupakan importir pemula, Anda mungkin akan kebingungan menghadapi perbedaan budaya dan bahasa antara Anda dengan Supplier. Meskipun terlihat sepele, komunikasi yang salah beresiko membuat Anda menerima barang yang berkualitas rendah dari Supplier yang kebingungan.
Impor China dengan Perusahaan Procurement (Pengadaan) Professional
Untuk Anda yang tidak suka mengambil resiko dengan mengambil jalur impor mandiri, maka menggunakan pihak ketiga adalah jalur yang paling cocok untuk Anda. Perusahaan Procurement Profesional biasanya memiliki tim berpengalaman yang mengikuti setiap langkah impor China yang Anda lakukan sehingga meminimalisir resiko importir. Lalu bagaimana Anda dapat menemukan Perusahaan Procurement yang terpercaya dan sudah berpengalaman? AsiaCommerce adalah jawabannya. Dengan memiliki membership, Anda akan mendapatkan akses ke katalog produk-produk yang sedang trending, edukasi, serta full support dari tim. Dimana Anda dapat melakukan diskusi secara berkala dan kami akan memberikan tips-tips impor yang akan sangat menguntungkan Anda. AsiaCommerce juga akan membantu Anda melakukan negosiasi dengan Calon Supplier, sehingga Anda tidak perlu mengkhawatirkan kendala bahasa dan resiko miss-komunikasi.
Step 4: Carilah Supplier/Vendor di China
Mencari Supplier tidak lagi sulit pada zaman yang sudah modern ini. Ada banyak website e-commerce China seperti Alibaba, Taobao, 1688, AliExpress, atau made-in-china.com yang dapat membantu Anda mencari Supplier yang dapat diandalkan. Website e-commerce tersebut dilengkapi dan kontak Supplier untuk membantu Anda melakukan negosiasi harga atau bertanya seputar kualitas produk dan persyaratan pengiriman. Ada juga harga-harga produk untuk mempermudah Anda melakukan analisis dan perbandingan antar-supplier.
Anda dapat pertama membuat list berisi Supplier Potensial, lalu kemudian mempersempit pilihan tersebut menjadi hanya satu atau dua saja. Carilah Supplier yang memiliki produk berkualitas dengan harga yang masuk akal, jangan terlalu mengejar harga termurah. Supplier yang baik akan mengerti dan mengusahakan produksi yang terbaik. Sebaliknya, sudah sewajarnya Anda meninggalkan supplier yang sulit untuk diajak bekerja sama. Jangan lupa untuk melakukan background check Supplier dengan memastikan validitas mereka melalui website resmi, reviews, dan lain-lain. Anda tentunya tidak ingin menjadi korban supplier impor China bohongan yang menerima pembayaran dari customer lalu menghilang. Meminta saran dari perusahaan pihak ketiga yang dapat membantu proses negosiasi dengan Supplier seperti AsiaCommerce juga merupakan keputusan yang bijak.
Step 5: Melakukan Tes Kualitas Produk dari Supplier
Tahap ini merupakan tahap yang wajib atau tidaknya ditentukan oleh produk yang ingin Anda impor. Tes kualitas produk biasanya berupa pembelian sampel. Apabila Anda mengimpor produk berkualitas tinggi atau produk khusus (seperti produk custom), maka pembelian sampel diperlukan untuk memastikan produk yang diimpor benar-benar sesuai ekspektasi Anda. Pembelian sampel juga sangat disarankan apabila Anda berencana untuk melakukan impor China dalam jumlah besar atau grosir. Ini dilakukan agar Anda tidak mengalami kerugian apabila sudah terlanjur membayar mahal untuk produksi massal namun ternyata produk memiliki kualitas rendah. Harga produk sampel biasanya sedikit lebih mahal daripada harga produk apabila dibeli secara grosir. Ada kemungkinan juga Anda harus membeli sampel lebih dari sekali karena adanya ketidakcocokan pada barang sampel. Namun, biaya yang dikeluarkan untuk sampel bagaimanapun akan jauh lebih kecil dibandingkan kerugian yang harus ditanggung apabila Anda sudah terlanjur mengimpor.
Step 6: Menghitung Pengeluaran dan Memilih Metode Pembayaran
Anda sudah membuat perencanaan produk yang ingin diimpor. Anda juga sudah menemukan Supplier yang tepat dan memastikan kualitas produknya sudah sesuai ekspektasi. Langkah selanjutnya adalah menghitung Landed Cost. Singkatnya, Landed Cost adalah cara untuk menghitung total laba rugi perusahaan dengan menghitung seluruh biaya yang berhubungan dengan produk. Ini termasuk harga barang, biaya pengiriman, biaya asuransi, bea cukai, dan biaya lain-lain yang timbul selama perjalanan.
Metode pembayaran biasanya merupakan hasil negosiasi atau kesepakatan dengan pihak Supplier. Media pembayaran yang biasanya digunakan adalah Paypal atau Western union, Money gram, dll. Umumnya, apabila jumlahnya kecil, pihak Supplier dapat meminta pembayaran penuh di depan. Namun apabila Anda melakukan Impor China dalam jumlah besar, biasanya Supplier akan meminta pembayaran 30% hingga 50% di depan. Sisa pembayaran dapat diberikan setelah Anda menerima B/L (Bill of Lading).
Apa itu Bill of Lading? Bill of Lading menjadi surat tanda terima bahwa barang telah muat dalam kapal, dan juga menjadi bukti kepemilikan barang dan sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Pihak pelayaran membuat dan mengesahkan dokumen ini. Biasanya, Bill of Lading berisikan nama pengirim dan nama kapal, data muatan, pelabuhan muat dan bongkar, rincian freight, cara pembayaran, serta nama penerima barang (atau biasa ditulis consignee). Apabila Anda menggunakan jasa Perusahaan Procurement Profesional, maka Anda tidak perlu mengurus dokumen-dokumen impor karena akan ada tim yang melakukannya untuk Anda.
Step 7: Melakukan Quality Control
Setelah Anda melakukan pembayaran, langkah importir lain biasanya adalah langsung memilih metode pengiriman. Namun, apabila Anda baru pertama kali melakukan impor atau baru mencoba Supplier baru, sangat disarankan untuk melakukan Quality Control (QC) terlebih dahulu. QC ini maksudnya adalah proses pengecekan kualitas produk impor sebelum produk tersebut masuk ke negara lain atau dalam kasus Anda, ke Indonesia.
Mengapa Anda tetap harus melakukan QC padahal sebelumnya sudah membeli sampel? Bayangkan saja semisal Anda membeli produk Impor China dalam jumlah banyak. Setelah membayar penuh untuk produk, pengiriman, dan bea cukai lainnya, Anda mengecek produk yang sampai. Ternyata, ada beberapa produk yang tidak sesuai dengan sampel yang sebelumnya telah disepakati. Tentu saja Anda harus meminta retur atau ganti rugi ke Supplier di China. Namun, apakah setimpal dengan biaya pengiriman dan lain-lain yang harus Anda keluarkan untuk mengembalikan produk cacat tersebut ke Supplier? Quality Control perlu dilakukan di China sebelum barang di impor untuk menjaga kualitas produk sekaligus mengurangi biaya tambahan karena retur barang dan lain-lain. Anda dapat meminta perusahaan pihak ketiga seperti AsiaCommerce yang memiliki Gudang di China untuk melakukan Quality Control ini. Bahkan, di AsiaCommerce Anda juga dapat mendapatkan kemudahan lebih dengan menggunakan Layanan Fulfillment. Dengan menggunakan Fulfillment, bisnis akan menjadi lebih mudah karena Anda dapat menitipkan produk di gudang kami dan kami juga akan membantu Anda melakukan packing.
Step 8: Memilih Metode Pengiriman
Ada beberapa metode dalam pengiriman impor China. Dua pengiriman yang paling sering ditemukan adalah melalui kapal laut atau melalui pesawat udara. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pengiriman melalui pesawat udara yang hanya 1-2 minggu memang lebih cepat daripada menggunakan kapal laut yang membutuhkan 3-4 minggu. Namun, pengiriman melalui kapal laut tentu saja lebih murah daripada menggunakan pesawat. Untuk memilih metode pengiriman, Anda sebaiknya mempertimbangkan budget, durasi pengiriman yang diinginkan, serta jenis barang yang akan di impor. Apabila Anda mengimpor produk-produk yang relatif berat dan dalam jumlah besar, sebaiknya Anda memilih pengiriman via kapal laut. Hal ini dikarenakan Pesawat Udara mengukur tarif pengiriman dari berat produk Anda. Sedangkan tarif pengiriman melalui kapal diukur per cubic meter atau dengan satuan kubikasi (luas). Pertimbangkan baik-baik metode pengiriman apa yang terhitung paling menguntungkan. Meskipun terlihat sepele, biaya mengimpor juga dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap margin keuntungan Anda.
Step 9: Menerima Kiriman Barang Impor
Ketika barang tiba, biasanya Anda harus menyelesaikan beberapa urusan melalui bea cukai (dan melakukan karantina jika diperlukan). Setelah itu baru Anda dapat kemudian mengambil barang impor Anda. Jika Anda menggunakan layanan door-to-door, biasanya Anda hanya perlu menunggu kiriman sampai di alamat yang ditentukan. Ketika barang sampai ke tangan Anda, sebaiknya Anda memastikan ulang kualitas produk, packaging/kemasan, dan lain-lain. Barulah kemudian Anda menghubungi pihak Supplier untuk memberitahu bahwa barang sudah sampai dan apabila Anda memiliki kritik dan saran untuk mereka.
Melakukan Impor China ternyata tidak sesulit yang Anda pikirkan, bukan? Setelah melihat artikel di atas, apakah anda tertarik untuk berbisnis melalui impor? Ingin berjualan secara online tapi bingung mencari supplier dari Alibaba atau supplier lain dari China? Jangan khawatir karena AsiaCommerce akan membantu anda dalam impor barang dari China. Kami menyediakan fasilitas Quality Control melalui Gudang Fulfillment kami di China. Kami juga akan membantu anda hingga sampai tahap negosiasi dengan supplier. Tunggu apa lagi? Bergabunglah sekarang agar Anda mendapat produk berkualitas dari supplier yang tepat dan mendapat harga yang terbaik! Klik disini untuk mendaftar atau klik pada banner di bawah ini. Untuk pedoman yang lebih lengkap mengenai Impor China, silahkan download ebook Panduan Impor kami disini.