Dalam dunia industri plastik, Indonesia telah menjadi salah satu pemain utama. Namun, tahukah kamu bahwa potensi ekspor biji plastik Indonesia juga semakin menarik perhatian? Di tengah tuntutan akan keberlanjutan dan ramah lingkungan, biji plastik menjadi komoditas yang semakin diminati.
Dalam artikel ini, kita akan mengamati dengan seksama peluang ekspor biji plastik Indonesia di tahun 2024. Ayo simak bersama untuk memahami lebih dalam tentang potensi pasar dan tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan bisnis ini
Table of Contents
Tren Permintaan Biji Plastik Indonesia
1. Permintaan yang Meningkat
Permintaan biji plastik daur ulang semakin meningkat, terutama dari negara-negara di Eropa, sebagai respons terhadap tren penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan.
Hal ini menciptakan peluang yang menarik bagi industri pengolahan limbah plastik di Indonesia. Meskipun permintaan meningkat, masih ada kesenjangan yang signifikan antara pasokan dan permintaan biji plastik daur ulang, mendorong banyak negara untuk memperbarui regulasi terkait penggunaan material ramah lingkungan.
2. Tujuan Ekspor yang Beragam
Indonesia mengekspor plastik ke berbagai negara, termasuk Armenia, Azerbaijan, Irlandia, dan Belgia. Pada 2020, nilai ekspor plastik Indonesia ke Armenia tercatat sebesar US$ 477 ribu. dan sebesar US$ 237 ribu ke Azerbaijan.
Dataindonesia.id mencatatat pada 2022, Irlandia menjadi tujuan utama ekspor plastik Indonesia dengan nilai mencapai US$1,69 juta dengan volume 1,7 juta kg. Sementara itu, Belgia menjadi tujuan ekspor berikutnya dengan nilai US$1,07 juta dan volume 1,1 juta kg.
Selain itu, plastik Indonesia juga diekspor ke Amerika Serikat dengan nilai US$844.254 dan ke Vietnam dengan nilai US$487.924. Dengan pasar yang beragam ini, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memperluas pangsa pasar biji plastiknya di tingkat global.
3. Masih Banyak yang Memanfaatkan Plastik
Meskipun ada peningkatan kesadaran akan dampak lingkungan, masih banyak produk yang menggunakan plastik sebagai bungkusnya. Alasan-alasan seperti harga yang terjangkau, ketersediaan yang melimpah, kemudahan penggunaan, dan fleksibilitasnya masih membuat plastik menjadi pilihan yang populer di kalangan produsen produk konsumen.
Manfaat Ekspor Biji Plastik
Dengan mengekspor biji plastik ke luar negeri, banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh Indonesia. Apa saja manfaatnya? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Meningkatkan Perekonomian
Ekspor biji plastik tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia, tetapi juga berperan dalam memperkuat perekonomian negara. Dengan meningkatkan volume ekspor biji plastik, kamu dapat membantu menggerakkan roda perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan nasional.
2. Mengurangi Penggunaan Plastik Tidak Ramah Lingkungan
Ekspor biji plastik juga memiliki dampak positif dalam menurunkan penggunaan plastik yang tidak ramah lingkungan. Dengan memperluas pasar untuk biji plastik daur ulang, kamu dapat menginspirasi industri global untuk beralih ke bahan baku yang lebih berkelanjutan, membantu mengurangi jejak karbon, dan melindungi lingkungan.
3. Mengurangi Limbah Plastik
Ekspor biji plastik juga berperan dalam mengurangi jumlah limbah plastik yang menumpuk di Indonesia. Dengan menjual biji plastik ke pasar global, kamu tidak hanya mengubah limbah menjadi sumber daya yang bernilai, tetapi juga membantu mengelola limbah plastik secara lebih efektif dan bertanggung jawab.
4. Membantu Menjaga Kebersihan Lingkungan
Ekspor biji plastik juga memiliki dampak positif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan mengurangi jumlah limbah plastik yang berserakan di sekitar kita, kamu dapat membantu memelihara keindahan alam dan ekosistem yang beragam di Indonesia. Selain itu, hal ini juga membantu memperbaiki citra Indonesia di mata dunia sebagai negara yang peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan.
| Baca juga: 7 Cara dan Syarat Ekspor Briket ke Luar Negeri
Syarat Ekspor Biji Plastik Indonesia
1. Memperoleh Izin Ekspor
Untuk memulai proses ekspor biji plastik, kamu perlu memastikan bahwa perusahaanmu telah memiliki izin ekspor yang sah. Hal ini melibatkan pendaftaran pada Kementerian Perindustrian dan Perdagangan serta pemenuhan persyaratan seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan izin daur ulang. Izin ini menjadi landasan legal untuk melaksanakan kegiatan ekspor.
2. Melakukan Uji Laboratorium
Sebelum menjalankan proses ekspor, biji plastik harus melewati uji laboratorium untuk memastikan kualitasnya sesuai standar. Pengujian ini mencakup berbagai parameter seperti kadar air, kekuatan tarik, dan lain-lain. Dengan melakukan uji laboratorium, kamu dapat memastikan bahwa produk yang diekspor memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan persyaratan pasar global.
3. Persiapan Dokumen-Dokumen Penting
Sebagai langkah selanjutnya, kamu perlu menyediakan semua dokumen yang diperlukan untuk proses ekspor. Dokumen-dokumen tersebut termasuk invoice, packing list, serta sertifikat asal barang. Dokumen-dokumen ini tidak hanya penting untuk keperluan administratif, tetapi juga diperlukan untuk proses custom clearance di negara tujuan ekspor.
4. Proses Custom Clearance
Custom clearance merupakan tahap terakhir dalam proses ekspor biji plastik. Proses ini melibatkan pemeriksaan barang oleh Bea Cukai serta pemberian izin ekspor oleh pihak berwenang. Untuk menyelesaikan proses ini, biasanya dilakukan oleh pihak ekspedisi atau perusahaan pengiriman yang memiliki pengalaman dalam penanganan ekspor. Dengan melalui proses custom clearance dengan baik, kamu dapat memastikan bahwa barangmu dapat diekspor dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
| Baca juga: Eksportir Wajib Tahu Dokumen Ekspor yang Harus Dipersiapkan
Syarat Ekspor Produk Plastik ke Thailand
Thai Industrial Standards Institute (TISI) mengembangkan standar industri Thailand (TIS) yang mencakup sertifikasi wajib dan sukarela. Sertifikasi wajib diberlakukan oleh undang-undang untuk produk tertentu, sementara sertifikasi sukarela adalah opsional dan dapat dilakukan oleh produsen atau importir untuk menunjukkan kualitas produk mereka.
Berikut ini beberapa peraturan yang menentukan standar ekspor produk plastik ke Thailand.
1. TIS 17-2561 (2018): Standar untuk Pipa uPVC
Standar ini mengatur penggunaan unplasticized polyvinyl chloride (uPVC) pipe dengan tekanan maksimal 13.5 bar pada suhu tertentu. Pipa ini ditujukan untuk digunakan di tempat yang tidak terpapar langsung sinar matahari.
2. TIS 655 Part 1-2553 (2010): Standar untuk Peralatan Makanan Plastik
Standar ini mencakup berbagai persyaratan untuk peralatan makanan plastik, termasuk ketahanan terhadap suhu, bau, rasa, dan benturan. Selain itu, standar ini juga mencakup pengemasan, penandaan, pelabelan, dan pengujian kesesuaian.
3. TIS 2493 Part 2-2556 (2013): Standar untuk Wadah Makanan Plastik untuk Pemanasan Microwave
Standar ini mencakup persyaratan untuk wadah plastik dengan penutup yang dirancang untuk dipanaskan dalam microwave oven. Wadah harus tahan terhadap suhu tertentu dan ditujukan untuk penggunaan sekali pakai. Aturan ini juga mencakup ketentuan terkait bahan, pengemasan, penandaan, dan pengujian.
Ekspor Aman Bukan Lagi Sebuah Mimpi, Hubungi AsiaCommerce dan Rasakan Kemudahannya!
Ekspor bukan lagi sekadar impian yang sulit dicapai, terutama jika kamu bermitra dengan AsiaCommerce. AsiaCommerce adalah solusi terbaik untuk membantu kamu mengekspor produk ke berbagai negara di Asia Tenggara tanpa ribet.
Dengan layanan yang komprehensif, mulai dari pengurusan bea cukai, logistik, hingga dokumen ekspor, kamu dapat fokus pada bisnismu tanpa harus khawatir tentang proses ekspor yang rumit. AsiaCommerce juga akan membantu kamu dalam mencari calon pembeli yang cocok untuk produkmu.
Jadi, jika kamu ingin merasakan kemudahan dalam proses ekspor, hubungi AsiaCommerce melalui tautan berikut atau banner di bawah ini sekarang juga!
