Dalam beberapa tahun terakhir, AI China berkembang sangat pesat dan mulai dimanfaatkan oleh pelaku bisnis lintas negara, termasuk importir Indonesia. Teknologi AI dari China tidak hanya dipakai untuk otomasi, tetapi juga untuk riset produk impor, analisis tren pasar, hingga evaluasi supplier secara lebih akurat dan cepat.
Bagi importir, penggunaan AI China dapat membantu mengurangi risiko salah pilih produk, salah timing, hingga salah partner. Berikut adalah 3 tools AI China yang bisa dimanfaatkan untuk riset produk impor dari China.
1. ChatGPT China / Baidu ERNIE Bot – Analisis Tren dan Kata Kunci Produk

ChatGPT versi China yang dikenal sebagai Baidu ERNIE Bot berfungsi sebagai AI language model yang sangat kuat untuk analisis data berbasis teks. Tool ini banyak digunakan oleh pelaku bisnis lokal China untuk membaca tren pasar domestik.
Dalam konteks impor, ERNIE Bot dapat membantu:
- Menganalisis tren pencarian produk di pasar China
- Menggali kata kunci produk yang sedang naik daun
- Memahami kebutuhan konsumen lokal sebelum produk diekspor
- Membantu riset deskripsi produk dan positioning pasar
Dengan insight ini, importir dapat memprediksi apakah suatu produk memiliki potensi untuk diterima di pasar Indonesia sebelum melakukan pembelian dalam jumlah besar.
2. Tongdun AI / Alibaba Cloud AI – Prediksi Produk Laris dan Evaluasi Supplier

Tongdun AI dan Alibaba Cloud AI banyak digunakan oleh perusahaan besar di China untuk analisis risiko dan data transaksi. Bagi importir, teknologi ini sangat berguna untuk membaca peluang sekaligus meminimalkan risiko.
Manfaat utama penggunaan AI ini antara lain:
- Prediksi produk dengan volume transaksi tinggi
- Analisis pola penjualan berdasarkan data marketplace China
- Evaluasi kredibilitas supplier berdasarkan histori transaksi
- Deteksi potensi risiko penipuan atau supplier bermasalah
Dengan data yang lebih objektif, importir tidak hanya mengandalkan harga murah, tetapi juga kualitas dan keamanan transaksi.
3. Xiaohongshu Insight AI / Douyin Analytics AI – Pantau Produk Viral dan Review Pengguna

Xiaohongshu (RED) dan Douyin adalah platform sosial terbesar di China yang sering menjadi sumber lahirnya produk viral. Melalui fitur Insight AI dan Analytics AI, importir dapat membaca tren secara real-time.
Beberapa hal yang bisa dianalisis:
- Produk yang sedang viral di kalangan konsumen China
- Review dan feedback pengguna asli
- Pola konten yang mendorong penjualan
- Segmentasi usia dan gaya hidup pembeli
Data ini sangat penting untuk memastikan produk tidak hanya laku di China, tetapi juga berpotensi viral di Indonesia.
Cara Memadukan Ketiga Tools untuk Riset Produk Impor Lebih Efisien
Agar hasil riset maksimal, ketiga AI China ini sebaiknya digunakan secara bersamaan:
- Gunakan ERNIE Bot untuk riset awal tren dan kata kunci produk
- Validasi potensi penjualan dan supplier melalui Alibaba Cloud AI atau Tongdun AI
- Cek reaksi pasar dan potensi viral melalui Xiaohongshu dan Douyin Analytics
Pendekatan ini membantu importir mengambil keputusan berbasis data, bukan sekadar intuisi.
Baca Juga: Rekomendasi Chatbot Berbasis AI Terbaik untuk Bisnis
Tips Memilih Produk Impor Berdasarkan Data AI China China
Beberapa tips penting bagi importir berdasarkan data AI China:
- Pilih produk dengan tren naik minimal 3–6 bulan: Gunakan data pencarian, volume transaksi, dan pembahasan di media sosial China untuk memastikan tren tersebut konsisten, bukan hanya viral sesaat. Produk dengan tren stabil lebih aman untuk stok dan perencanaan penjualan jangka menengah.
- Pastikan supplier memiliki rekam jejak transaksi yang sehat: Analisis histori transaksi, tingkat komplain, serta konsistensi pengiriman melalui data marketplace dan AI risk scoring. Supplier dengan harga murah tetapi data transaksi tidak stabil berisiko menimbulkan masalah di kemudian hari.
- Cek konsistensi review positif di platform sosial: Jangan hanya melihat rating tinggi. Perhatikan isi review, foto/video pengguna, serta keluhan berulang. AI dapat membantu mengelompokkan sentimen positif dan negatif untuk melihat kualitas produk secara objektif.
- Perhatikan regulasi impor dan perizinan sejak awal: Produk yang terlihat potensial secara data bisa menjadi masalah jika termasuk kategori LARTAS atau membutuhkan izin khusus seperti BPOM, SNI, atau sertifikasi lainnya. Pastikan aspek legal sudah diperhitungkan sebelum memutuskan impor.
AI membantu menyaring dan memvalidasi data pasar, namun keputusan impor yang aman dan menguntungkan tetap harus mengombinasikan hasil analisis AI dengan pertimbangan legal, logistik, dan strategi bisnis secara menyeluruh.
Keuntungan Menggunakan AI China untuk Mempercepat Keputusan Importir
Menggunakan AI China memberikan banyak keuntungan, seperti:
- Riset produk lebih cepat dan akurat
- Mengurangi risiko kerugian akibat produk tidak laku
- Membantu memilih supplier yang lebih terpercaya
- Meningkatkan efisiensi waktu dan biaya
Di tengah persaingan bisnis impor yang semakin ketat, pemanfaatan AI China bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi importir yang ingin tumbuh lebih cepat dan berkelanjutan.
Baca Juga: 5 Cara Menjual Barang ke Luar Negeri Paling Efektif (Update 2025)
Siap Impor Setelah Riset Produk dengan AI China China?
Jika kamu sudah melakukan riset menggunakan AI China dan menemukan produk yang potensial untuk bisnismu, langkah selanjutnya adalah memastikan proses impornya berjalan aman, legal, dan efisien.
Proses impor dari China sering kali melibatkan tantangan seperti pemilihan supplier, perizinan (LARTAS, BPOM, SNI, dll), hingga pengurusan dokumen dan pengiriman. Agar kamu bisa fokus mengembangkan bisnis, impor produk pilihanmu bisa dibantu oleh AsiaCommerce.
Dengan pengalaman menangani berbagai jenis produk impor dari China, AsiaCommerce membantu proses dari hulu ke hilir — mulai dari konsultasi awal hingga barang tiba di Indonesia dengan aman.

0 Comments