Kenapa Banyak Barang Import dari China Tertahan di Bea Cukai
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak importir mengeluhkan barang import dari China yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Batam. Masalah ini bukan hanya dialami importir besar, tetapi juga pelaku usaha kecil yang memakai skema impor kecil-kecilan.
Mayoritas kasus penahanan bukan karena pelanggaran berat, tetapi hal sepele seperti kesalahan dokumen, salah klasifikasi HS Code, hingga kategori barang yang ternyata membutuhkan izin teknis (Lartas). Ketidaktahuan mengenai aturan baru dan kebijakan impor juga menjadi penyebab utamanya.
Jenis Barang Import dari China yang Paling Sering Disetop oleh Bea Cukai
Beberapa jenis barang import dari China memiliki tingkat pengawasan ekstra karena masuk kategori Lartas atau berpotensi membahayakan konsumen. Berikut penjelasan detail lengkap dengan contoh dan dasar hukumnya:
1. Kosmetik & Skincare
Produk skincare dan kosmetik termasuk kategori Barang Pengawasan BPOM. Setiap produk yang masuk ke Indonesia wajib memiliki:
- Notifikasi BPOM
- Izin edar
- Komposisi yang sesuai standar keamanan
Contoh barang yang sering disetop: serum, toner, moisturizer, sunscreen, lip tint non-registered.
Dasar hukum:
- PerBPOM Nomor 12 Tahun 2023 tentang Tata Cara Notifikasi Kosmetika.
- Permendag Nomor 20/2021 tentang Perizinan Berusaha Produk Tertentu.
2. Alat Elektronik & Komponen Mesin
Banyak elektronik yang wajib mematuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) sebelum boleh dijual di Indonesia. Produk yang tidak memiliki sertifikat SNI akan otomatis masuk pemeriksaan.
Contoh barang: blender, air fryer, lampu LED, adaptor, power supply, kipas angin, motor listrik kecil.
Dasar hukum:
- Permenperin No. 27/2023 tentang Penerapan SNI Wajib Produk Elektronik.
- Permendag No. 36/2023 tentang Ketentuan Impor.
3. Pakaian, Tas, Tekstil, dan Alas Kaki
Kategori ini termasuk barang Lartas Kemendag, artinya wajib memiliki:
- Persetujuan Impor (PI)
- Laporan Surveyor (LS)
- Penetapan kuota impor pada beberapa komoditas
Contoh barang: hoodie, jaket, sepatu sneakers, tas fashion, pakaian anak.
Dasar hukum:
- Permendag 36/2023 jo 3/2024 tentang Impor Barang.
- Permendag 8/2024 tentang Tata Niaga Impor Tekstil.
4. Mainan Anak
Mainan anak termasuk produk dengan pengawasan ketat karena menyangkut keselamatan. Setiap produk wajib memiliki:
- Sertifikat SNI Mainan Anak
- Lolos uji kimia (bebas zat berbahaya)
- Lolos uji fisik (tidak mudah patah/berbahaya)
Contoh barang: action figure, puzzle, robot mainan, slime.
Dasar hukum:
- Permenperin No. 24/2013 tentang SNI Wajib Mainan Anak.
5. Suplemen & Produk Konsumsi
Termasuk kategori pangan olahan sehingga pengawasannya berada di BPOM. Barang yang tidak memenuhi izin edar atau tidak jelas komposisinya akan langsung ditahan.
Contoh barang: vitamin, collagen drink, minuman kesehatan, herbal extract.
Dasar hukum:
- PerBPOM tentang Pangan Olahan 2022.
- Permendag 20/2021 tentang Impor Produk Tertentu.
Kesalahan paling sering terjadi ketika Import dari China:

1. Salah HS Code
Kesalahan paling klasik dan paling fatal. Jika HS Code salah, otomatis:
- Pungutan pajak jadi tidak sesuai
- Sistem membaca barang sebagai kategori Lartas
- Harus verifikasi manual → barang tertahan
2. Nilai Barang Direkayasa
Menurunkan nilai invoice demi menghemat pajak dapat memicu pemeriksaan fisik dan penahanan.
3. Tidak Tahu Ada Izin Teknis
Banyak barang yang membutuhkan LS Surveyor, BPOM, SNI, atau PI. Tanpa ini, barang tidak bisa dikeluarkan.
4. Dokumen Tidak Sinkron
Deskripsi barang pada invoice, packing list, BL/AWB, dan HS Code harus konsisten. Perbedaan kecil saja bisa jadi masalah.
5. Impor Pakai Importir Tidak Resmi
Forwarder yang tidak memiliki izin importir sering memasukkan barang dengan data tidak valid, membuat barang tertahan dan importir menanggung kerugian.
Baca Juga: Daftar Larangan Impor Terbaru: Jangan Sampai Bisnis Kamu Rugi!
Ciri-Ciri Barang Import dari China yang Masuk Kategori Pengawasan atau Lartas
Agar tidak kaget saat barang tertahan, kenali ciri barang Lartas:
- Barang terkait keselamatan, kesehatan, atau lingkungan
- Produk yang dipakai tubuh (skincare, kosmetik, suplemen)
- Produk untuk bayi atau anak-anak
- Elektronik yang berpotensi berbahaya
- Produk fashion tertentu yang masuk kuota impor
Cara Mengecek Status Barang Import dari China yang Ditahan Bea Cukai
Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan jika ingin mengecek status barang impor yang sedang ditahan Bea Cukai:
- Cek di Aplikasi CEISA Tracking
Masukkan nomor resi, nomor HBL/MBL, atau nomor dokumen untuk melihat posisi barang, status pemeriksaan, dan apakah ada permintaan dokumen tambahan. - Hubungi PPJK atau Forwarder Anda
Mereka bisa memberikan update lebih cepat karena langsung terhubung dengan sistem kepabeanan dan petugas lapangan. - Cek Notifikasi di Sistem INSW (Indonesia National Single Window)
Jika barang Anda termasuk kategori lartas atau butuh perizinan tertentu, biasanya muncul notifikasi terkait kekurangan dokumen. - Menghubungi Kantor Bea Cukai Terdekat
Anda dapat menanyakan status pemeriksaan fisik, kelengkapan dokumen, hingga alasan barang tertahan. Sertakan AWB/HBL untuk mempermudah pengecekan. - Cek Status Pembayaran Pajak Impor
Banyak barang tertahan hanya karena pembayaran belum masuk atau belum divalidasi. Pastikan bukti pembayaran PNBP dan pajak impor sudah benar. - Pantau Permintaan Pemeriksaan atau SNI/BPOM
Jika barang Anda membutuhkan izin teknis tertentu, sistem biasanya akan mengirimkan permintaan pemenuhan dokumen di CEISA atau INSW.
Baca Juga: Kebijakan Baru Larangan Impor di Era Prabowo–Purbaya
Tips Agar Barang Import dari China Aman dan Cepat Keluar Pelabuhan
Untuk meminimalkan risiko barang tertahan, berikut penjelasan yang lebih lengkap dan teknis agar proses import dari China berjalan lebih aman:
1. Cek Aturan Sebelum Beli
Jangan pernah membeli barang dari China tanpa mengecek regulasinya terlebih dahulu. Banyak importir pemula langsung “checkout” di 1688, Alibaba, atau Taobao tanpa memeriksa apakah barang tersebut:
- termasuk kategori Lartas,
- membutuhkan SNI wajib,
- wajib melalui LS Surveyor,
- membutuhkan izin BPOM atau izin edar,
- termasuk barang yang masuk kuota impor.
Cara cek aturan:
- Gunakan portal INSW untuk melihat ketentuan per HS Code.
- Cek Permendag terbaru tentang barang yang dikenakan pembatasan impor.
- Konsultasikan ke PPJK jika belum yakin.
2. Tentukan HS Code dari Awal
HS Code menentukan pajak, izin, dan perlakuan impor. Banyak barang tertahan hanya karena salah HS Code. Pastikan:
- HS Code ditentukan berdasarkan spesifikasi teknis barang,
- supplier memberikan detail lengkap seperti bahan, fungsi, watt, ukuran,
- hindari menurunkan HS Code agar bebas izin—ini bisa memicu pemeriksaan fisik dan penalti.
Tips tambahan:
- Cocokkan HS Code dari beberapa referensi (INSW, supplier, PPJK).
- Jika barang multi-fungsi, pilih HS Code berdasarkan fungsi utama.
3. Gunakan Supplier Kredibel
Supplier yang kredibel biasanya:
- berpengalaman ekspor ke Indonesia,
- memahami dokumen standar (invoice, packing list, COA, MSDS jika perlu),
- tidak mengirim barang yang berbeda dari pesanan.
Tanda supplier tidak kredibel:
- sering mengubah deskripsi barang,
- mengirim barang berbeda dari foto (potensi HS Code mismatch),
- menolak membuat packing list detail.
4. Buat Dokumen Serapi dan Sedetail Mungkin
Dokumen yang tidak sinkron adalah penyebab terbesar barang tertahan. Pastikan:
- deskripsi barang di invoice, packing list, dan AWB/BL identik,
- spesifikasi teknis lengkap (bahan, kapasitas, watt, ukuran),
- jumlah dan nilai barang sesuai fisik,
- jika ada baterai, lampirkan dokumen keamanan baterai (UN38.3).
Tips tambahan:
- Hindari istilah ambigu seperti “sample goods”, “gift”, atau “mixed items”.
- Minta supplier lampirkan foto barang nyata sebelum kirim.
5. Gunakan Jasa Impor yang Resmi & Legal
Menggunakan forwarder legal adalah cara paling aman untuk menghindari hold. Forwarder resmi akan:
- menetapkan HS Code yang tepat sejak awal,
- memastikan barang tidak termasuk kategori berizin tanpa dokumen,
- menghitung pajak dan bea masuk dengan akurat,
- mengurus izin teknis ke BPOM, Kemendag, Kemenperin,
- memastikan dokumen lengkap dan sesuai sebelum penerbangan/pelayaran.
Penting:
- hindari forwarder yang menawarkan “bebas pajak”, “masuk jalur belakang”, atau tidak mau memberikan bukti PIB. Barang Anda berisiko ditahan atau bahkan disita.
Impor dari China Aman Asal Patuhi Aturan
Sebagian besar masalah barang import dari China yang tertahan terjadi karena kesalahan sepele. Dengan memahami aturan Lartas, menggunakan HS Code yang tepat, dan memastikan dokumen lengkap, proses impor dapat berjalan lebih lancar.
Impor bisa aman dan cepat asal mengikuti regulasi yang berlaku.
Jika Anda ingin proses impor dari China lebih aman, cepat, dan tanpa khawatir barang tertahan, AsiaCommerce siap membantu. Kami mengurus:
- pengecekan HS Code,
- izin teknis (BPOM, SNI, PI, LS),
- perhitungan pajak akurat,
- dokumen impor lengkap,
- serta tracking sampai barang keluar pelabuhan.
Dengan layanan impor legal AsiaCommerce, Anda bisa fokus jualan tanpa ribet urusan kepabeanan.

0 Comments