Marketing memegang peranan kunci dalam menjaga stabilitas dan kelangsungan sebuah bisnis. Bisnis memang memiliki cakupan yang sangat luas, namun apabila dikerucutkan hanya pada bisnis digital, maka SEO dan SEM adalah pion utama.Selain SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing) juga dapat dikategorikan sebagai senjata utama untuk memastikan bahwa konten yang diterbitkan mampu menghasilkan conversion rate dan user engagement yang tinggi. Pada blog kali ini akan membahas lebih dalam mengenai SEM (Search Engine Marketing) sebagai salah satu jenis digital marketing.
Mengenal Search Engine Marketing
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh sebuah bisnis adalah menganggap bahwa SEO merupakan strategi yang sama dengan SEM, dan keduanya memiliki arti yang sama dengan content marketing. Padahal ketiga hal tersebut (SEO, SEM, dan content marketing) sangat berbeda dan memiliki peranannya masing-masing dalam menyukseskan campaign bisnis. Lalu apa sih sebenarnya SEM itu? Apa perbedaannya dengan SEO? Dan apa peranan pentingnya dalam bisnis? Yuk simak pembahasannya, sobat Ascomers!
Apa Itu SEM?
Search Engine Marketing adalah sebuah strategi promosi berbayar yang berguna untuk menaikkan peringkat website secara instan pada hasil pencarian. Tujuan dari SEM yaitu meningkatkan jumlah user yang masuk ke situs website sehingga brand awareness dan konversi penjualan pun dapat mengalami peningkatan. Untuk mengetahui konten atau halaman mana yang menggunakan SEM yaitu memiliki label “Ad” atau “Iklan” di samping nama website.
Biasanya SEM bekerja berdasarkan kata kunci yang ingin dioptimasi oleh pengiklan. Kata kunci yang ingin dioptimasi sering kali berupa kata keyword relevan terhadap bisnis atau produk pengiklan. Sehingga apabila terdapat pengunjung internet yang memasukkan keyword tersebut, mereka akan menemukan website pengiklan pada urutan teratas di SERP. Ketika pengunjung internet melihat website pengiklan di halaman SERP, maka masih belum ada biaya yang harus dibayar oleh pengiklan. Karena di tahap tersebut masih berada pada fase impression.
Namun ketika pengunjung internet meng-klik website pengiklan dan masuk pada homepage atau halaman lain, maka metode pembayaran Pay Per Click (PPC) sudah dapat diterapkan pada SEM. Dimana pengiklan harus membayar kepada penyedia jasa SEM sesuai jumlah klik yang dilakukan oleh pengunjung internet ke website mereka.
Sebenarnya SEM tidak hanya digunakan pada Google. Berbagai mesin pencari seperti Amazon, eBay, Bing, Ask, hingga DuckDuckGo dapat menerapkan SEM. Namun platform yang paling sering digunakan adalah Google karena menguasai pangsa pasar internet hingga sebesar 92.5%. Para digital marketer paling sering menggunakan SEM untuk beriklan pada dua jenis platform, yaitu Google (Google Ads) dan Bing milik Microsoft (Bing Ads).
Komponen Penting SEM
Agar SEM dapat bekerja dan memberikan hasil yang optimal, berikut komponen yang harus Ascomers diperhatikan ketika menggunakan SEM.
Platform yang Digunakan
Sebelum memutuskan untuk mengimplementasikan Search Engine Marketing dalam bisnis, Ascomers harus memperhatikan terlebih dahulu jenis platform yang akan digunakan. Ada beberapa platform populer yang sering dimanfaatkan untuk SEM, yaitu Semrush, Google Ads, Wordstream, Optmyzr, Supermetrics, Keywrodtool.io, dan Ubersuggest. Dari ketujuh platform tersebut, peringkat teratas yang sering digunakan oleh para digital marketers adalah Semrush dan Google Ads.
Semrush
Semrush hadir sebagai salah satu pilihan tepat bagi bisnis yang membutuhkan online advertising, promo media sosial, SEO, dan tentunya SEM. Paket berlangganan yang tersedia pada Semrush terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Pro (biaya mulai dari $99 per bulan), Guru (biaya mulai dari $199 per bulan), dan Business (biaya mulai dari $399 per bulan).
Google Ads
Google Ads adalah platform untuk SEM yang paling populer saat ini. Hal tersebut dikarenakan keahlian Google Ads dalam meningkatkan visibilitas website pada hasil pencarian SERP. Selain itu, biaya Google Ads juga sangat ramah di kantong untuk bisnis kecil. Mulai dari $2 kalian sudah dapat menggunakan Google Ads untuk meningkatkan Leads pada website.
Selain Google Ads, sebenarnya terdapat satu lagi jenis platform yang sangat digemari, yaitu Facebook Ads. Perbedaan mendasar antara Google Ads vs Facebook Ads terletak pada target users yang dimiliki. Google Ads lebih unggul karena memiliki jumlah pengguna yang lebih variatif dan produktif.
Jenis Kata Kunci Pada SEM
Apabila Ascomers menginginkan strategi SEM dapat berjalan lancar, maka salah satu hal yang harus dipersiapkan dan diperhitungkan adalah penggunaan kata kunci. Dalam SEM, terdapat empat jenis kata kunci, yaitu Broad Match Keyword, Phrase Match Keyword, Exact Match Keyword, dan Negative Keyword.
Broad Match Keyword
Broad Match Keyword yaitu kata kunci yang digunakan bersifat sangat umum. Kelebihan dari kata kunci ini adalah dapat menjaring audiens yang sangat banyak sekaligus sehingga menghasilkan trafik yang tinggi. Namun kelemahan dari Broad Match Keyword yaitu sering membuat iklan muncul pada tema yang tidak sesuai atau relevan. Sehingga akan menurunkan integritas website bisnis yang kalian jalankan.
Sebagai contoh, Ascomers menggunakan kata kunci “viral marketing” sebagai strategi SEM untuk menarik audiens yang tertarik dengan marketing. Nah, karena kata kunci “viral marketing” masih bersifat sangat umum dan luas, maka website kalian juga akan dimunculkan pada SERP ketika terdapat audiens yang mengetikkan kata kunci “strategi marketing” atau “contoh viral marketing”.
Phrase Match Keyword
Phrase Match Keyword merupakan jenis kata kunci dengan cakupan yang lebih fokus daripada Broad Match Keyword. Sehingga Phrase Match Keyword akan mendatangkan audiens dengan tingkat spesifikasi yang lebih rendah. Begitu pula dengan trafik yang dihasilkan pun lebih sedikit.
Biasanya Phrase Match Keyword digunakan dengan menambahkan satu atau dua kata tambahan di depan atau di belakang kata kunci utama. Sebagai contoh, ketika tadi Ascomers menggunakan kata kunci “viral marketing”, maka ditambahkan dua kata di depan sehingga menjadi “strategi jitu viral marketing”.
Exact Match Keyword
Pada dasarnya, Exact Match Keyword adalah kebalikan dari Broad Match Keyword. Exact Match Keyword terdiri dari kata kunci yang sangat fokus dan spesifik. Kelebihan dari menggunakan Exact Match Keyword yaitu dapat menjaring audiens dengan sangat spesifik dan sesuai dengan target yang ditentukan.
Negative Keyword
Pada intinya, Negative Keyword adalah kata kunci yang harus dihindari ketika menjalankan SEM. Karena kata kunci tersebut sangat tidak relevan dengan bisnis atau perusahaan yang kalian jalankan. Negative Keyword dapat membantu menghemat biaya yang dikeluarkan karena iklan tidak akan muncul pada kata yang dihindari. Kata kunci jenis ini juga dapat membuat iklan menjadi lebih tertarget dan tepat sasaran. Oleh karena itu, pastikan untuk menambahkan beberapa Negative Keywords saat menjalankan campaign menggunakan SEM.
Menentukan Target Audiens
Membuat segmentasi audiens sangat penting dalam menentukan keberhasilan strategi promosi yang dijalankan. Karena apabila promosi dijalankan pada target audiens yang tidak sesuai, maka tidak akan menghasilkan Leads maupun konversi penjualan.
Target audiens ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut, seperti lokasi (jangkauan lokasi dari target audiens), waktu (peak hour, waktu terbaik dalam menjalankan campaign), audience demographic (age, gender, pekerjaan, pendapatan, dan device yang digunakan), dan audience behaviour (user flow).
Copywriting dalam Menjalankan Iklan SEM
Dalam menjalankan iklan menggunakan Search Engine Marketing, maka harus memperhatikan juga copywriting agar dapat menarik dan mempersuasi calon audiens. Copywriting dalam SEM memiliki beberapa bagian, seperti URL, Headline, Description, dan Site Extension.
Contoh Search Engine Marketing (SEM)
Tidak hanya berbentuk teks dalam copywriting, ternyata Search Engine Marketing juga hadir dalam format lainnya seperti display produk dan PLAs (Product Listing Ads) yang berupa harga serta review yang dapat menarik visual calon pelanggan.
Berikut ditunjukkan beberapa contoh SEM dalam berbagai format agar sobat Ascomers mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang contoh penggunaan SEM.
Perbedaan SEM dan SEO
Apakah Ascomers masih bingung membedakan antara SEO dan SEM? Tak perlu bingung lagi karena kami akan menjelaskan perbedaannya dalam pembahasan di bawah ini.
Target Users
SEO (Search Engine Optimization) memiliki target users yang lebih general dan tidak spesifik. Pada awal penerapan, kalian tidak dapat mengukur atau melakukan segmentasi target audiens. Kalian perlu melakukan optimasi SEO terlebih dahulu pada konten website, baru setelah itu memantau melalui Google Analytics yang terpasang dan menilai apakah strategi SEO yang diterapkan mampu mencakup target users yang diinginkan. Sedangkan pada SEM, sejak awal optimasi pun sudah dapat mengatur segmentasi users yang diinginkan secara spesifik, mulai dari kategori usia, jenis kelamin, hingga lokasi. Pada intinya, SEM lebih bisa menjangkau target users secara spesifik dan terukur sehingga konten pada website mampu meningkatkan konversi penjualan lebih maksimal.
Kecepatan Optimasi
Perbedaan SEO dan SEM selanjutnya diukur berdasarkan kecepatan mengoptimasi website agar tampil pada halaman teratas SERP. Dari segi kecepatan optimasi, SEM lebih unggul daripada SEO. Hal tersebut dikarenakan SEM memiliki segmentasi user dan target audiens yang lebih terukur dan spesifik daripada SEO.
Biaya
Jika dilihat dari segi biaya, SEO lebih unggul dibandingkan SEM. Optimasi SEO dapat dilakukan mandiri tanpa memerlukan biaya sepeser pun. Sedangkan optimasi website melalui SEM (Search Engine Marketing) tentu saja membutuhkan biaya tertentu yang dihitung berdasarkan metode PPC (Pay Per Click).
Manfaat dan Peran SEM dalam Bisnis
Nah, kita telah sampai pada pembahasan inti dari blog kali ini yaitu manfaat dan peran SEM dalam bisnis. Sudah penasaran? Yuk, langsung simak penjelasannya di bawah ini!
Meningkatkan Lead Generation
Bagi Ascomers yang masih bertanya-tanya tentang apa itu Leads, berikut penjelasan singkatnya. Leads merupakan audiens potensial yang memiliki kemungkinan besar untuk tertarik dengan konten, produk, ataupun jasa yang ditawarkan oleh bisnis digital kita. Mengapa Leads penting? Karena semakin banyak Lead Generation yang dihasilkan, maka pelanggan akan semakin meningkat, hal tersebut linear dengan profit yang bertambah besar pula.
Melalui Search Engine Marketing yang memiliki target audiens lebih spesifik, maka audiens yang diprospek lebih terarah sehingga semakin mudah mendapatkan Leads untuk menuntun pada konversi penjualan.
Meningkatkan Conversion Rate
Call to Action (CTA) yang mengarah pada website melalui iklan yang terpasang di SERP Google, mampu meningkatkan conversion rate dari penjualan produk. Dapat kita ketahui bahwa conversion rate dihitung berdasarkan angka impresi (berapa kali produk yang kita jual dilihat oleh calon pelanggan) dan angka klik (berapa kali produk tersebut diklik dan pada akhirnya di-check out oleh pelanggan). Sehingga secara tidak langsung, conversion rate memiliki ikatan yang erat dengan Click Through Rate (CTR). Lalu apa hubungan antara CTR dan SEM? Search Engine Marketing (SEM) mampu membuat website berada pada posisi atas hasil pencarian dengan membidik kata kunci relevan yang paling banyak digunakan oleh user Google.
Nah, apabila website berada di urutan atas hasil pencarian, maka semakin banyak kemungkinan orang yang akan meng-klik iklan tersebut. Hal ini dibuktikan melalui data yang dihimpun oleh Accurast, bahwa iklan yang berada di urutan teratas menghasilkan CTR hingga 7.11%.
Meningkatkan Brand Awareness
Dengan semakin banyak user internet yang mengunjungi website perusahaan melalui strategi SEM, maka perusahaan tersebut akan semakin dikenal dan diingat oleh masyarakat. Selain brand awareness, strategi SEM juga dapat membangun brand personality pada calon pelanggan.
Karena ketika mereka meng-klik website kita melalui iklan SEM lalu melihat produk atau jasa yang kita tawarkan, maka persepsi awal (first impression) akan terbentuk. Hal tersebut sangat bermanfaat guna membangun hubungan jangka panjang dengan calon pelanggan.
Memiliki Hasil yang Relatif Cepat
Apakah kalian sering mendengar sebuah petuah berbunyi “Time is Money”? Nah, dalam berbisnis, petuah tersebut sangat dibenarkan. Setiap detik terasa berharga dan akan membuang anggaran apabila strategi promosi yang dilakukan tidak dapat menghasilkan konversi penjualan dengan cepat dan efektif. Karena semakin lama akuisisi calon pelanggan dilakukan, maka kemungkinan untuk direbut oleh kompetitor semakin besar. Itulah mengapa SEM merupakan strategi terbaik untuk melakukan akuisisi pelanggan dan meningkatkan penjualan. Karena SEM memiliki proses lebih cepat dibandingkan SEO. SEM bekerja dengan membidik kata kunci yang spesifik mengarah pada target audiens yang tepat. Dari mana kata kunci tersebut didapatkan? Kalian dapat memantau performa kata kunci yang sedang tren dan memiliki volume pencarian tinggi melalui Google Trends.
Dapat Disesuaikan dengan Anggaran Perusahaan
Dikarenakan metode pembayaran dari SEM adalah Pay Per Click (PPC), maka perusahaan pengiklan dapat menyesuaikan anggaran dengan limitasi budget yang dimiliki. Apabila perusahaan memiliki anggaran yang tinggi, maka dapat memasang kata kunci umum agar memperoleh audiens yang lebih beragam dan banyak. Namun jika perusahaan memiliki anggaran minim dan terbatas, maka kata kunci lebih ditargetkan secara spesifik, agar biaya yang dikeluarkan pun tidak sia-sia untuk menjangkau audiens yang bukan target dari perusahaan.
Baca juga : Personalized Marketing, Strategi untuk Meningkatkan Penjualan
Nah itu tadi penjelasan tentang pentingnya Search Engine Marketing dalam bisnis. Kamu ingin memulai bisnis tapi bingung mau mulai dari mana? Kamu bisa melakukan Konsultasi Gratis dengan chat ke Customer Support Whatsapp kami atau klik banner yang ada di bawah ini.