Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!

Personalized Marketing, Strategi untuk Meningkatkan Penjualan

by | Dec 24, 2022 | Tips & Strategi Bisnis

Personalized marketing adalah usaha untuk memberikan konten pemasaran yang sesuai dengan target konsumen dari sebuah bisnis. Tujuannya agar kamu bisa membangun komunikasi melalui pendekatan personal dengan konsuman. Isi pesan atau kontennya juga harus relevan dengan kebutuhan mereka. Dengan cara tersebut, kamu bisa mendorong konsumen untuk tidak hanya melakukan transaksi, tetapi juga menjadi pelanggan tetap. Untuk melakukan personalized marketing, kamu perlu menggunakan tools analytics untuk mengumpulkan data yang berisi karakteristik konsumen. Contoh datanya seperti gender, minat, lokasi, dan produk apa yang dibeli. Data tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat kategori atau segmentasi konsumen. Dengan begitu, kamu dapat merencanakan strategi mana yang cocok dan efektif seperti email promosi, iklan, atau konten yang berisi penawaran yang dapat menarik masing-masing segmen.

Contoh personalized marketing adalah mengirimkan email promosi yang berisi rekomendasi beberapa produk yang berkaitan dengan barang yang baru dibeli konsumen dari toko online kamu. Misalnya ada konsumen yang baru saja membeli shampoo, lalu kamu bisa menawarkan produk lain yang relevan seperti hair cream atau hair conditioner melalui email. Cara ini bisa mendorong pembeli untuk bertransaksi lagi dan akan memberikan kesan bahwa kamu memahami kebutuhan konsumen.

 

Tujuan Personalized Marketing

personalized marketing
Ada beberapa tujuan dari
personalized marketing, di antaranya : 

1. Mengoptimalkan Customer Experience

Dalam sebuah bisnis, memenangkan hati konsumen adalah prioritas yang sangat penting. Jika konsumen percaya pada toko atau brand kamu, maka mereka tak akan segan untuk bertransaksi di tokomu. Nah, untuk mencapai hal tersebut di sinilah fungsi dari personalized marketing. Tujuannya adalah untuk membangun rasa percaya konsumen terhadap tokomu. Caranya, dengan memaksmalkan customer experience melalui konten pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, kamu pergi berbelanja ke toko pakaian. Lalu ada seorang pramuniaga menghampirimu dan merekomendasikan beberapa jenis pakaian yang sedang kamu cari. Sebagai konsumen, kamu tentu merasa senang kan? Karena tidak perlu repot-repot mencari ke setiap sudut toko untuk mencari barang yang belum tentu ketemu.

 

Baca juga : Customer Experience: Pengertian, Strategi, dan Contohnya

2. Mendapatkan Pelanggan Tetap

Tahukah kamu, jika biaya untuk mendapatkan pelanggan baru lima kali lebih mahal dibandingkan biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada? Oleh karena itu, meningkatkan loyalitas konsumen terhadap bisnis adalah cara yang tepat untuk menghemat pengeluaran untuk pemasaran. Salah satu strategi untuk mendapatkan pelanggan tetap adalah dengan cara melakukan personalized marketing. Sebab, banyak konsumen menyukai brand yang mengenali karakter dan kebutuhan mereka. Nah, dengan strategi personalized marketing ini akan menunjukkan kepada konsumen bahwa kamu mengetahui apa yang konsumen butuhkan.

 

3. Meningkatkan Pendapatan Bisnis

Selama kamu mampu memberikan pengalaman konsumen yang baik melalui personalized marketing, pemasukan bisnismu sudah dipastikan bisa meningkat. Menurut penelitian, sekitar 80% konsumen lebih tertarik untuk membeli dari brand yang menerapkan personalisasi pada strategi pemasarannya. Oleh karena itu, return on investment atau keuntungan yang bisa kamu dapat akan lebih banyak jika dibandingkan menjalankan stratgi pemasaran secara konvensional.Selain merencanakan strategi pemasaran yang baik, kamu juga harus menjaga kualitas produkmu agar konsumen semakin bertambah banyak.

 

Langkah-Langkah Melakukan Personalized Marketing

personalized marketing
Berikut cara untuk melakukan personalisasi pemasaran : 

1. Siapkan Tools yang Dibutuhkan

Untuk melakukan personalized marketing, kamu memerlukan tools yang digunakan untuk memahami kebutuhan konsumen. Salah satunya adalah tracking pixels yang bisa kamu sematkan di halaman website, email, banner iklan, dan media pemasaran online lainnya. Tracking pixels berfungsi untuk menyampaikan data interaksi konsumen dengan berbagai media pemasaranmu. Sebagai contoh, halaman produk apa sayang yang sudah dikunjungi oleh konsumen. Untuk bisa memeriksa data tersebut, kamu perlu menghubungkan tracking pixels dengan tools analytics. Selain itu, kamu juga perlu menggunakan tools customer relationship management (CRM) untuk memasang formulir kontak di website tokomu. Tujuannya adalah untuk mendapatka informasi kontak dari konsumen seperti alamat emal, nomor telepon, dan sebagainya. Nantinya, kamu bisa memanfaatkan alamat email yang didapatkan untuk mengirimkan newsletter atai promosi kepada pelanggan.

 

2. Kumpulkan Data Konsumen

Setelah menyiapkan tools yang dibutuhkan, cara selanjutnya adalah mengumpulkan data konsumen. Namun, kamu juga perlu menginformasikan kepada konsumen bahwa data yang dikirimkan digunakan untuk meningkatkan pelayanan kepada mereka. Jelaskan data apa saja yang kamu kumpulkan, cara melakukannya, dan bagaimana data tersebut akan digunakan. Pemberitahuan tersebut penting bagi konsumen. Karena meskipun banyak pelanggan yang lebih tertarik dengan brand yang menerapkan personalisasi, belum tentu semuanya setuju untuk memberkan data pribadi mereka. Oleh karena itu, kamu perlu untuk memberikan pilihan kepada konsumen untuk tidak berpartisipasi dalam kampanye personalisasi pemasaranmu. Contohnya dengan menampilkan opsi tidak setuju saat konsumen membuat atau mendaftar akun baru di website tokomu.

 

3. Lakukan Segmentasi Konsumen

Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, kamu perlu mengelompokkan para konsumen ke dalam beberapa kategori sesuai tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, jika kamu ingin merekomendasikan produk yang tepat untuk konsumen, kamu bisa membuat segmentasi berdasarkan daftar transaksi dari produk yang dibeli. Kamu bisa menawarkan produk yang relevan dengan produk yang baru saja dibeli oleh konsumen. Sehingga bisnismu akan semakin laris karena menyediakan produk yang dibutuhkan. Contoh lainnya adalah segmentasi berdasarkan posisi konsumen dalam sales funnel. Secara umum, sales funnel tediri dari empat tahap, yaitu awareness, interest, decision, dan action. Segmentasi berdasarkan sales funnel memastikan bahwa konsumen mendapatkan pesan pemasaran yang tepat. Contoh perapannya adalah mengirimkan email follow up untuk konsumen yang baru saja melihat katalog produkmu tapi belum melakukan transaksi. Kamu bisa memberikan pesan pengingat atau kelebihan produknya agar konsumen lebih yakin untuk melakukan pembelian.

 

4. Tentukan Media Pemasaran

Digital marketing memiliki banyak media atau channel untuk menjalankan personalized marketing, termasuk email dan iklan di website. Namun, media apa yang paling bagus digunakan untuk personalized marketing?
Untuk mengetahuinya, kamu perlu mencoba platform-platform yang sering diakses oleh target konsumen Anda. Data yang telah dikumpulkan menggunakan tools analytics bisa membantu untuk mengetahui jika landing page, iklan, atau email newsletter yang diklik oleh konsumen.

Baca juga : Apa Itu Social Media Marketing? dan Bagaimana Penggunaannya

Nah itu tadi penjelasan tentang personalized marketing. Kamu ingin memulai bisnis tapi bingung mau mulai dari mana? Yuk join AsiaCommerce sebagai reseller! Di AsiaCommerce, kamu akan dibimbing bagaimana langkah-langkah sukses dalam menjual produk dari supplier terpercaya. Kamu juga bisa memulai bisnis sebagai reseller bersama AsiaCommerce dengan cara mendownload aplikasi di Android atau iOS dan juga bisa melakukan Konsultasi Gratis dengan chat ke Customer Support Whatsapp kami.

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments