Dalam dunia perdagangan internasional, pemahaman tentang istilah dan mekanisme pengiriman sangatlah penting. Salah satu istilah yang sering digunakan adalah “Carriage Paid To” atau disingkat sebagai CPT.
Istilah ini merujuk pada suatu kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai tanggung jawab atas pengiriman barang dari penjual ke tujuan yang telah ditentukan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan “Carriage Paid To” dan bagaimana mekanismenya berfungsi? Mari kita telusuri lebih lanjut dalam artikel ini.
Pengertian Carriage Paid To (CPT)
Mengutip investopedia, Carriage Paid To (CPT) merupakan salah satu istilah dalam perdagangan internasional yang mengindikasikan bahwa penjual bertanggung jawab untuk mengirimkan barang-barang tersebut dengan membayar biaya pengiriman kepada pembawa atau pihak lain yang ditunjuk oleh penjual.
Dalam kesepakatan ini, penjuallah yang mengambil semua risiko, termasuk kerugian, hingga barang-barang tersebut berada di bawah pengawasan pihak yang ditunjuk.
Pihak pengangkut bisa menjadi orang atau entitas yang bertanggung jawab atas pengangkutan (melalui laut, rel, jalan, dll.) barang-barang atau orang atau entitas yang ditunjuk untuk mengatur pelaksanaan pengangkutan.
Harga CPT mungkin termasuk Biaya Penanganan Terminal (Terminal Handling Charges/THC) dalam tarif pengirimannya. Dalam situasi ini, penjual tidak hanya memikul biaya pengiriman, tetapi juga memastikan bahwa barang-barang tersebut tiba dengan aman ke tempat tujuan yang ditetapkan.
| Baca juga: Kenali DDP (Delivery Duty Paid) yang Wajib Diketahui Eksportir
Mekanisme Carriage Paid To (CPT)
1. Penentuan Syarat CPT dalam Kontrak
Penjual dan pembeli menyetujui penggunaan istilah Carriage Paid To (CPT) dalam kontrak mereka. Mereka menetapkan bahwa CPT berlaku untuk pengiriman barang dari pabrik penjual di Kota A ke gudang pembeli di Kota B.
2. Pemilihan Moda Transportasi oleh Penjual
Penjual memilih dan mengatur moda transportasi yang akan digunakan untuk mengirimkan barang dari pabrik mereka di Kota A ke gudang pembeli di Kota B. Misalnya, mereka memilih angkutan laut untuk transportasi barang.
3. Persiapan dan Pengemasan Barang oleh Penjual
Sebagai penjual yang bertanggung jawab atas pengiriman barang, mereka melakukan persiapan dan pengemasan barang dengan cermat untuk memastikan keamanan dan keutuhan barang selama proses pengiriman.
4. Pengangkutan Barang dari Pabrik ke Pelabuhan Pemuatan
Penjual membawa barang dari pabrik mereka di Kota A ke pelabuhan pemuatan yang telah ditentukan, di mana barang akan dimuat ke kapal yang akan menuju ke pelabuhan tujuan di Kota B.
5. Biaya Pengangkutan dan Pemuatan di Kota A
Penjual bertanggung jawab untuk membayar biaya pengangkutan barang dari pabrik mereka ke pelabuhan pemuatan di Kota A. Biaya pemuatan barang ke dalam kapal juga ditanggung oleh penjual.
6. Pengiriman Barang menggunakan Transportasi Laut
Setelah barang dimuat ke kapal, kapal berangkat dari pelabuhan di Kota A dan memulai perjalanan menuju pelabuhan di Kota B.
7. Biaya Pengiriman Laut
Biaya pengiriman laut, termasuk biaya angkutan dan pengeluaran terkait dengan transportasi barang melalui kapal, ditanggung oleh penjual.
8. Pengambilan Barang di Pelabuhan Tujuan di Kota B
Setelah kapal tiba di pelabuhan di Kota B, pembeli mengurus proses pengambilan barang dari kapal dan membawanya ke gudang mereka.
9. Biaya Penerimaan Barang di Kota B
Biaya yang terkait dengan proses pengambilan barang dari kapal dan penerimaan barang di pelabuhan tujuan di Kota B ditanggung oleh pembeli.
10. Pengangkutan Barang dari Pelabuhan Tujuan ke Gudang Pembeli
Pembeli mengatur dan membayar biaya pengangkutan barang dari pelabuhan di Kota B ke gudang mereka di kota yang sama.
11. Risiko dan Kepemilikan Barang Berpindah
Sejak barang meninggalkan pabrik penjual di Kota A, risiko kerugian atau kerusakan atas barang tersebut berada pada penjual hingga barang sampai di pelabuhan tujuan di Kota B. Setelah barang tiba di pelabuhan tujuan dan diterima oleh pembeli, risiko dan kepemilikan barang beralih ke tangan pembeli.
12. Penyelesaian Transaksi
Setelah barang tiba di gudang pembeli di Kota B dan risiko serta kepemilikan barang telah berpindah, transaksi dianggap selesai, dan tanggung jawab penjual atas pengiriman barang dalam kesepakatan Carriage Paid To (CPT) telah terpenuhi.
| Baca juga: Apa Itu CIP dalam Perdagangan Internasional?
Keuntungan Carriage Paid To (CPT)
a. Keuntungan bagi Penjual
1. Tidak Perlu Khawatir Mengenai Logistik
Penjual bisa merasa lega karena menggunakan Carriage Paid To (CPT), di mana mereka tidak perlu lagi khawatir tentang logistik pengiriman. Mereka bertanggung jawab atas biaya dan pengaturan transportasi barang hingga titik tujuan, membuatnya lebih mudah untuk menjual produk ke pasar internasional tanpa kendala logistik.
2. Pengiriman Lebih Cepat
Dalam dunia perdagangan internasional, efisiensi dan kecepatan pengiriman sangat krusial. Dengan memilih CPT, penjual dapat menawarkan jaminan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan kepada pembeli. Ini akan meningkatkan daya tarik produk mereka di pasar global, memperluas jangkauan pasar mereka.
3. Transparansi Biaya
Menggunakan CPT memungkinkan penjual untuk mengetahui biaya pengiriman barang dari awal. Ini membantu mereka dalam menghitung biaya total yang terlibat dalam transaksi, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan harga jual produk mereka dengan lebih akurat.
b. Keuntungan bagi Pembeli
1. Tidak Perlu Mengurusi Pembayaran di Muka
Dalam kontrak CPT, penjuallah yang bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya transportasi hingga barang mencapai tujuan akhir pembeli. Hal ini memberikan kelegaan bagi pembeli, karena mereka tidak perlu khawatir tentang aspek logistik pengiriman.
2. Tidak Perlu Khawatir Keamanan Barang
Pembeli dapat merasa lebih percaya diri bahwa barang akan diangkut dengan aman dan tepat waktu karena penjual memiliki pengalaman dan sumber daya yang diperlukan dalam proses pengiriman.
3. Jika Ada Kerugian, Penjual yang Bertanggung Jawab
Risiko kerugian atau kerusakan barang selama pengiriman berada di tangan penjual hingga barang mencapai tujuan. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan selama transportasi, penjuallah yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Meminimalkan Kesalahpahaman
Penggunaan Incoterms yang telah ditetapkan secara internasional dalam CPT membantu meminimalkan kemungkinan kesalahpahaman atau konflik antara penjual dan pembeli dalam proses pengiriman dan pembayaran.
5. Waktu Penerimaan Flesksibel
Pembeli memiliki kebebasan untuk menentukan cara dan waktu penerimaan barang dari pelabuhan tujuan, memberi mereka fleksibilitas dalam merencanakan distribusi barang di tingkat lokal.
Kelemahan Carriage Paid To (CPT)
1. Tanggung Jawab Biaya Transportasi
Dalam Carriage Paid To (CPT), penjual harus mengatur dan membayar biaya pengiriman barang hingga titik tujuan. Hal ini mungkin menyebabkan penjual harus menanggung biaya yang lebih tinggi untuk transportasi barang, terutama jika tujuan pengiriman berada di lokasi yang jauh atau memiliki tantangan logistik yang kompleks.
2. Risiko Kerugian atau Kerusakan Barang
Meskipun penjual membayar biaya transportasi, risiko kerugian atau kerusakan barang selama pengiriman masih menjadi tanggung jawab mereka hingga barang mencapai titik tujuan.
Jika terjadi kerusakan atau kehilangan barang selama pengiriman, penjual harus menanggung konsekuensi finansial dan administratif untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Keterbatasan Kontrol Pembeli
Pembeli memiliki keterbatasan kontrol atas proses pengiriman dan pemilihan perusahaan pengangkut yang digunakan. Jika pengiriman tidak berjalan dengan lancar atau tidak sesuai dengan harapan, pembeli mungkin merasa terbatas dalam mengambil tindakan perbaikan segera, karena tanggung jawab pengiriman berada di tangan penjual.
4. Biaya Tambahan yang Timbul
Meskipun biaya transportasi dari penjual hingga titik tujuan telah ditanggung, masih ada kemungkinan adanya biaya tambahan yang timbul di sisi pembeli, seperti bea masuk, pajak impor, atau biaya pengeluaran di pelabuhan tujuan. Jika tidak diatur dengan jelas dalam kontrak, hal ini dapat menyebabkan ketidaksepahaman atau perselisihan.
5. Kurangnya Pemahaman tentang Konsep
Penggunaan konsep Carriage Paid To (CPT) tanpa pemahaman yang cukup tentang tanggung jawab dan risiko yang terkait dapat menyebabkan kesalahan dalam mengatur kontrak perdagangan. Kesadaran yang kurang dari salah satu pihak tentang implikasi dari istilah CPT dapat mengakibatkan masalah dalam eksekusi dan pelaksanaan kontrak.
| Baca juga: Mengenal Freight Prepaid dalam Kegiatan Ekspor Impor
Kirim Barang ke Luar Negeri dengan Aman Lewat AsiaCommerce Sekarang Juga!
Jika kamu ingin memulai perjalanan ekspor ke berbagai negara di Asia Tenggara tanpa ribet, AsiaCommerce siap membantumu. Dengan layanan yang komprehensif, AsiaCommerce menyediakan solusi lengkap mulai dari pengurusan bea cukai, logistik, hingga dokumen ekspor. Kamu tidak perlu khawatir tentang prosesnya, karena AsiaCommerce akan membimbingmu setiap langkahnya.
Selain itu, AsiaCommerce juga dapat membantumu mencarikan calon pembeli potensial untuk produkmu. Dengan jaringan yang luas dan pengalaman yang terpercaya, AsiaCommerce akan membantu memperluas pasar ekspormu dan menjangkau pelanggan-pelanggan baru di Asia Tenggara. Dengan begitu, kamu bisa fokus pada pengembangan produk dan strategi pemasaran, sementara AsiaCommerce mengurus segala hal terkait ekspor.
Jadi, jangan ragu lagi untuk memulai ekspormu dengan AsiaCommerce, klik tautan berikut atau banner di bawah ini sekarang juga! Dengan layanan yang handal dan profesional, serta dukungan tim yang berpengalaman, AsiaCommerce akan menjadi mitra terpercayamu dalam mengembangkan bisnis ekspormu ke pasar internasional.