Dalam dunia logistik, keberhasilan pengiriman barang dari titik A ke titik B tidak hanya bergantung pada pengemasan dan pengiriman, tetapi juga pada serangkaian proses yang mendukung, salah satunya adalah stripping.
Sebagian besar dari kita mungkin tidak terlalu familiar dengan istilah ini, tetapi hal ini memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keselamatan dan efisiensi dalam proses pengangkutan barang.
Dengan memahami jenis dan fungsi stripping dalam logistik, kamu dapat mengoptimalkan proses pengiriman barangmu dan meminimalkan risiko kerugian atau kerusakan yang mungkin terjadi. Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang proses ini!
Apa Itu Stripping
Stripping dalam konteks logistik adalah proses penting yang melibatkan pembongkaran barang dari peti kemas atau kendaraan pengangkut seperti kontainer. Biasanya, proses ini dilakukan di depo atau terminal kargo setelah kendaraan mencapai tujuan akhirnya. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan barang-barang dari muatan utama dan menyaringnya sesuai dengan kebutuhan pengiriman berikutnya.
Jadi, stripping bukan hanya sekadar membuka peti kemas, tetapi juga melibatkan pemisahan dan pengelompokan barang-barang untuk distribusi lebih lanjut. Dengan pemahaman yang baik mengenai fase ini, kamu dapat lebih efektif mengelola proses logistikmu dan memastikan pengiriman barang yang lancar dan efisien.
| Baca juga: Mengenal Supplier Global: Pengertian dan Cara Mencari Supplier Global
Jenis-jenis Stripping
Berikut adalah dua jenis stripping yang umum dalam logistik:
1. Stripping Luar
Stripping luar adalah proses dimana barang-barang dikeluarkan dari dalam kontainer ke luar kontainer. Biasanya, proses ini dilakukan di gudang perusahaan terkait atau Container Freight Station (CFS), setelah barang sampai di tujuan.
Tujuannya adalah untuk mengambil barang dari kontainer dan menyerahkannya kepada pihak penerima. Proses ini memastikan bahwa barang yang dikirim sampai dengan aman dan dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang berwenang.
2. Stripping Dalam
Stripping in adalah proses dimana barang-bara dikeluarkan dari dalam kontainer ke luar kontainer di dalam lapangan penumpukan atau depo. Proses ini biasanya dilakukan ketika barang masih dalam proses pengiriman dan perlu diperiksa atau diklasifikasikan sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara atau dikirim ke tempat tujuan. Proses ini memungkinkan untuk inspeksi barang dan pengelompokan yang tepat sebelum dilanjutkan ke langkah-langkah berikutnya dalam rantai pasokan.
Fungsi dan Tujuan Stripping
Berikut adalah beberapa fungsi dan tujuan dari proses stripping:
1. Penataan Ulang Barang
Salah satu tujuan utama dari proses ini adalah untuk melakukan penataan ulang barang sebelum dikirim kembali. Proses ini melibatkan pemisahan barang dari muatan serta pengaturan ulang agar sesuai dengan tujuan pengiriman selanjutnya. Dengan demikian, proses pengiriman menjadi lebih terorganisir dan efisien.
2. Inventarisasi
Melalui proses stripping, barang yang dikeluarkan dari truk kontainer dapat diinventarisasi secara akurat. Ini membantu memastikan bahwa stok barang tercatat dengan benar, sehingga dapat mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan barang selama proses pengiriman. Dengan inventarisasi yang baik, barang dapat sampai ke tujuan akhir dengan aman.
3. Pemeriksaan Kualitas dan Kerusakan
Proses ini juga melibatkan pemeriksaan kualitas barang yang diangkut untuk mengetahui apakah ada kerusakan atau tidak. Jika ditemukan kerusakan, petugas harus segera melaporkannya agar dapat dilakukan tindakan perbaikan atau penggantian barang yang rusak. Hal ini penting untuk memastikan bahwa barang yang dikirimkan mencapai penerima dalam kondisi yang baik.
4. Optimalisasi Penyimpanan
Proses ini membantu dalam mengoptimalkan penyimpanan barang. Dengan demikian, penumpukan barang yang tidak diinginkan dapat dicegah, dan tersedia ruang yang cukup untuk menyimpan barang yang lainnya. Hal ini juga membantu dalam menjaga keamanan dan kebersihan area penyimpanan.
5. Kepatuhan Regulasi
Stripping juga berperan penting dalam memastikan kepatuhan terhadap regulasi terkait pengiriman barang. Dalam prosesnya, terdapat pengecekan dan pemeriksaan yang membantu memenuhi standar keamanan dan kualitas yang diatur oleh regulasi. Sebagai hasilnya, proses pengiriman dapat berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan perusahaan pengirim dapat memastikan tanggung jawabnya dalam menjaga keamanan dan integritas barang.
| Baca juga: Apa Itu Shipper: Pengertian, Fungsi, dan 4 Cara Memilihnya
Mau Impor dengan Jaminan Aman? AsiaCommerce Solusinya!
Jika kamu tertarik untuk melakukan impor dengan jaminan keamanan dan kenyamanan, AsiaCommerce adalah solusinya! Kami menyediakan berbagai layanan yang dapat membantumu dalam proses impor barang secara lancar dan efisien.
Salah satu layanan utama yang kami sediakan adalah pengurusan syarat dokumen dan bea cukai. Dengan bantuan tim kami yang berpengalaman, kamu tidak perlu khawatir tentang proses administratif yang rumit, karena kami akan mengurusnya untukmu.
Selain itu, AsiaCommerce menyediakan layanan pengurusan kalkulasi biaya secara transparan dan akurat. Kami akan membantu kamu untuk menghitung semua biaya yang terkait dengan proses impor, sehingga kamu dapat merencanakan anggaran dengan lebih baik. Kami juga memberikan layanan Quality Control (QC) untuk memastikan bahwa barang impor kamu memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Jika ada barang yang tidak sesuai, kamu dapat melakukan retur barang dengan mudah melalui layanan kami.
AsiaCommerce juga menawarkan pengurusan pembayaran mata uang RMB untuk memudahkan proses pembayaran kepada pemasok di China. Dengan begitu, kamu dapat melakukan transaksi secara lebih efisien dan menghindari berbagai risiko. Jadi, jika kamu ingin melakukan impor dengan aman dan tanpa ribet, percayakanlah AsiaCommerce sebagai mitra impormu, hubungi kami sekarang juga melalui tautan berikut atau banner di bawah ini!