Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!

Jenis Plastik Kemasan Makanan Ringan yang Wajib Kamu Ketahui!

by | Nov 11, 2023 | Product Sourcing

Penggunaan kemasan plastik dalam bisnis makanan ringan merupakan hal yang umum dan penting. Plastik adalah salah satu material yang populer dalam industri kemasan makanan ringan karena ringan, tahan lama, dan memiliki berbagai macam jenis yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, dalam memilih jenis plastik kemasan makanan ringan, kamu wajib benar-benar memahami perbedaan antara masing-masing jenis. 

Kesalahan dalam pemilihan plastik kemasan bisa berdampak buruk pada produk dan lingkungan. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas berbagai jenis plastik kemasan makanan ringan yang perlu kamu pahami dengan baik sebelum memulai bisnis.

| Baca juga: Pebisnis Wajib Tahu Potensi Impor Bahan Baku Plastik dari China

7 Jenis Plastik Kemasan Makanan Ringan

Pahami Jenis Plastik Kemasan Makanan Ringan, Jangan Keliru!
(Freepik/mockupguy2)

Untuk memilih jenis plastik kemasan makanan ringan yang tepat untuk bisnismu, kamu perlu memahami dengan tepat berbagai jenis yang terdapat dalam daftar di bawah ini.

1. Polietilen Tereftalat (PET)

Jenis plastik kemasan makanan ringan yang pertama adalah Plastik Polietilen Tereftalat, atau yang lebih dikenal sebagai PET, adalah jenis plastik yang sering digunakan dalam kemasan makanan ringan. PET adalah termoplastik yang memiliki sifat bening, tahan terhadap pengaruh air, dan stabil dalam berbagai suhu. Kemasan berbahan PET umumnya digunakan untuk botol minuman, mulai dari air mineral hingga minuman olahraga, serta berbagai saus, selai kacang, atau wadah makanan ringan.

Keunggulan PET terletak pada ketahanannya terhadap benturan dan perlindungan yang tinggi terhadap cairan atau makanan di dalamnya. Plastik ini memiliki kode daur ulang dengan angka 1, yang menunjukkan bahwa biasanya digunakan untuk sekali pakai. Jadi, pastikan kamu memahami rekomendasi penggunaan PET, terutama untuk botol minuman dan wadah makanan.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan berulang PET, terutama dalam suhu tinggi, dapat menyebabkan lelehnya lapisan polimer dan pelepasan zat-zat berpotensi berbahaya. Oleh karena itu, disarankan agar PET digunakan hanya sekali pakai, terutama untuk kemasan makanan dan minuman.

2. High Density Polyethylene (HDPE)

Jenis plastik kemasan makanan ringan yang kedua yaitu High Density Polyethylene (HDPE) adalah jenis plastik kemasan makanan ringan yang selanjutnya. HDPE adalah plastik keras yang tidak tembus cahaya, namun tetap ringan dan kuat. Kelebihan HDPE terletak pada kemampuannya mempertahankan bentuk dengan baik, karena plastik ini tidak terlalu fleksibel.

Plastik HDPE banyak digunakan dalam kemasan makanan, termasuk botol jus, susu, peras mentega, cuka, serta wadah untuk saus cokelat, sereal, dan tas belanjaan. HDPE juga merupakan salah satu jenis plastik yang paling sering didaur ulang dan dianggap aman. Namun, perlu diperhatikan bahwa plastik HDPE sebaiknya hanya digunakan sekali pakai untuk makanan dan minuman.

Selain sebagai kemasan makanan, HDPE juga digunakan sebagai bahan baku perabot rumah tangga karena tahan terhadap paparan sinar matahari dan suhu ekstrem.

Namun, penting untuk diingat bahwa HDPE, seperti plastik lainnya, direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena seiring waktu, pelepasan senyawa berbahaya, seperti antimoni trioksida, dapat meningkat. Selain itu, plastik HDPE tidak akan kembali ke bentuk semula jika ditekan.

3. Polivinil Klorida (PVC)

Jenis plastik kemasan makanan ringan selanjutnya adalah Plastik PVC, atau polivinil klorida, adalah jenis plastik yang umum digunakan dalam kemasan makanan ringan. Jenis plastik ini memiliki dua varian, yaitu PVC kaku dan fleksibel. 

PVC kaku memiliki sifat tahan terhadap pengaruh biologis dan kimia, serta merupakan penghalang yang baik terhadap oksigen, minyak, dan lemak. Ini membuatnya cocok untuk berbagai produk, seperti botol air minum atau wadah minyak goreng.

Meskipun PVC serbaguna, penting untuk mencatat bahwa kemasan berbahan PVC memiliki kode daur ulang dengan angka 3, yang menunjukkan bahwa penggunaannya harus diperhatikan. Plastik PVC juga mengandung senyawa DEHA yang berbahaya jika terkontaminasi makanan, khususnya pada suhu rendah. 

Oleh karena itu, kamu perlu mempertimbangkan penggunaan PVC dalam kemasan makanan dengan cermat, mematuhi regulasi keamanan makanan, dan memastikan makanan yang dikemas aman dari kontaminasi.

4. LDPE (Low Density Polyethylene)

Low Density Polyethylene (LDPE) adalah jenis plastik kemasan makanan ringan yang harganya cukup terjangkau dibandingkan dengan jenis plastik lainnya. Plastik LDPE memiliki karakteristik ketebalan yang rendah, membuatnya sangat tipis jika dibandingkan dengan plastik lainnya. Meskipun begitu, LDPE sangat fleksibel, lembut, transparan, mengkilap, dan memiliki ketahanan tinggi terhadap kelembapan, sobekan, serta bahan kimia.

Plastik ini sering digunakan sebagai kantong plastik untuk mengemas buah atau sayur. Selain itu, LDPE juga digunakan untuk botol makanan yang dapat diremas, seperti botol roti dan kemasan makanan beku. LDPE juga dapat digunakan sebagai tutup kaleng kopi atau cincin kaleng soda.

Plastik LDPE ditandai dengan kode segitiga yang memiliki angka 4 di tengahnya, yang menunjukkan bahwa plastik ini relatif aman untuk digunakan dan tidak terlalu beracun dibandingkan dengan plastik lainnya. LDPE juga dapat digunakan kembali, tetapi hanya dalam jangka waktu pendek, dan proses daur ulangnya cukup sulit karena plastik ini sulit dihancurkan. Meskipun begitu, LDPE tetap merupakan jenis plastik kemasan makanan ringan pilihan baik untuk mengemas makanan karena ketahanannya terhadap reaksi kimia dengan makanan yang dikemas pada bahan ini.

5. Polipropilena (PP)

Plastik Polipropilena (PP) adalah salah satu jenis plastik kemasan makanan ringan yang memiliki karakteristik agak kaku dan tahan terhadap kerusakan jika dibandingkan dengan jenis plastik lainnya. Plastik ini umumnya tidak transparan seperti plastik PET, tetapi cenderung tembus cahaya dengan tingkat keburaman atau warna yang berbeda saat diproduksi.

Salah satu kelebihan plastik PP adalah memiliki titik lebur yang tinggi, menjadikannya sangat cocok untuk produk kemasan makanan yang akan digunakan dalam microwave atau dicuci dengan mesin pencuci piring. Plastik PP sering digunakan untuk membuat wadah yogurt, wadah sirup maple, wadah krim keju, dan botol obat resep.

Plastik PP ditandai dengan kode segitiga yang memiliki angka 5 di tengahnya, yang menunjukkan bahwa plastik ini dapat digunakan berulang kali. Keunggulan lainnya adalah kemampuannya sebagai penghalang kelembapan, minyak, dan bahan kimia. Oleh karena itu, plastik PP tetap aman digunakan berulang kali tanpa merusak kualitasnya. Plastik PP juga tahan terhadap suhu tinggi dan memiliki sifat yang mengkilap.

6. Polystyrene (PS)

Plastik Polystyrene (PS) sering ditemukan dengan logo daur ulang berangka 6 di tengahnya dan tulisan PS di bawah segitiga. Plastik ini umumnya digunakan untuk produk seperti tempat makanan styrofoam, peralatan makan sekali pakai seperti sendok, garpu, gelas, dan lainnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa Polystyrene mengandung bahan kimia styrene yang dapat terlepas ke dalam makanan ketika bersentuhan dengan plastik tersebut. Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan risiko kesehatan yang serius, termasuk dampak negatif pada otak, gangguan hormon estrogen pada wanita, serta gangguan pertumbuhan dan sistem saraf.

Selain risiko kesehatan, Polystyrene juga sulit didaur ulang, dan proses daur ulangnya memerlukan waktu yang lama. Banyak negara dan wilayah telah mengambil langkah-langkah untuk melarang penggunaan wadah makanan styrofoam, termasuk negara China. 

Untuk mengidentifikasi plastik Polystyrene, kamu dapat melihat kode angka 6 pada kemasannya, meskipun sebaiknya hindari penggunaan bahan plastik ini. Metode terakhir untuk mengenali Polystyrene adalah dengan membakarnya; namun, cara ini sebaiknya dihindari karena ketika dibakar, Polystyrene mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.

7. Lain-lain

Selain jenis plastik yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa jenis plastik lain yang digunakan dalam kemasan makanan dan minuman. Ada empat jenis plastik ini, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon.

SAN dan ABS memiliki karakteristik khusus, seperti resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, serta tingkat kekuatan, kekakuan, dan kekerasan yang tinggi. Oleh karena itu, kedua jenis plastik ini menjadi pilihan yang sangat baik untuk kemasan makanan dan minuman. Plastik jenis ini dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap kontaminasi kimia dan menjaga keamanan produk.

Selain itu, PC (polycarbonate) dan Nylon juga digunakan dalam berbagai produk kemasan makanan dan minuman. Masing-masing jenis plastik ini memiliki karakteristik yang memenuhi kebutuhan kemasan tertentu, seperti kekuatan, daya tahan, atau kejernihan. Penting untuk memilih jenis plastik yang sesuai dengan kebutuhan produk kemasan kamu untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.

| Baca juga: 9 Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Desain Produk Menarik

Model Kemasan Plastik untuk Makanan Ringan

Pahami Jenis Plastik Kemasan Makanan Ringan, Jangan Keliru!
(Freepik/bublikhaus)

Dalam dunia kemasan plastik untuk makanan ringan, ada beberapa model yang bisa kamu pertimbangkan. Model kemasan ini tidak hanya berfungsi untuk melindungi makanan dari kontaminasi, tetapi juga harus memikirkan aspek estetika agar dapat menarik calon pembeli.

1. Model Flat Bottom Pouch

Model ini mirip dengan standing pouch namun memiliki sisi yang lebih tebal sehingga dapat menggembung dan memiliki kapasitas lebih besar. Flat Bottom Pouch dilengkapi dengan zipper untuk menjaga agar makanan tetap segar. Kamu juga dapat menambahkan logo merek pada sisi yang transparan untuk memberikan kesan premium pada produk kamu.

2. Model Side Gusset Pouch

Side Gusset Pouch sering disebut sebagai “plastik bantal” karena mirip dengan flat bottom pouch. Meskipun tidak memiliki zipper di bagian atasnya, kemasan ini memiliki ketebalan yang kuat dan menggunakan penjepit tin tie untuk menjaga isi produk. Sisi kemasan yang tidak transparan melindungi produk dari cahaya.

3. Model Standing Pouch

Standing Pouch hadir dalam berbagai warna dan ukuran. Kemasan ini dapat diletakkan berdiri, cocok untuk display produk. Standing pouch biasanya dilengkapi dengan ziplock di bagian atasnya, menjaga keutuhan makanan di dalamnya lebih lama. Kamu dapat menambahkan logo merek pada kemasan ini.

4. Model Kemasan Sachet

Kemasan sachet merupakan pilihan ekonomis dan terjangkau. Namun, ukuran snack yang dibungkus dalam kemasan ini biasanya lebih kecil dibandingkan dengan kemasan plastik lainnya. Harga yang terjangkau dapat meningkatkan daya beli konsumen. Kemasan ini cocok untuk produk makanan dalam porsi kecil.

Dengan memahami berbagai model kemasan plastik ini, kamu dapat memilih yang paling sesuai untuk produk makanan ringan yang kamu jual. Pastikan untuk mempertimbangkan keamanan produk dan preferensi pelanggan dalam pemilihan kemasan.

| Baca juga: Arti Brand Positioning: Strategi dan Contohnya dalam Bisnis

Tips Memilih Jenis Plastik Kemasan Makanan Ringan

(Freepik/pikisuperstar)

Dalam memilih jenis plastik kemasan makanan ringan, terdapat beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mendukung bisnis kuliner yang kamu jalani. Berikut adalah beberapa tips penting yang perlu diperhatikan:

1. Penentuan Jenis Kemasan

Saat memilih jenis kemasan, banyak pengusaha memilih plastik bening karena kemampuannya dalam melindungi makanan ringan selama proses pemasaran. Plastik bening ini sering kali hanya memerlukan stiker atau sablon untuk mengidentifikasi merek makanan ringan. Namun, perlu diingat bahwa kemasan plastik bening mungkin tidak cukup menarik perhatian pembeli karena dinilai kurang “eye-catching“.

2. Pemilihan Bentuk Kemasan

Setelah memilih jenis bahan kemasan, penting untuk mempertimbangkan bentuk kemasan yang digunakan. Pastikan kemasan yang kamu pilih sesuai dengan karakteristik produk dan mencerminkan perkembangan zaman serta target pasar yang telah ditentukan. Kemasan yang menarik dapat membantu produk kamu lebih menonjol di mata pelanggan.

3. Penyesuaian Segmen untuk Bahan Kemasan

Faktor penyesuaian segmen untuk bahan kemasan makanan juga sangat penting dalam bisnis kuliner. Saat ini, banyak kemasan yang menggunakan bahan baru seperti nylon atau metallize dengan desain kemasan full color yang menarik. Hal ini dapat membantu produk kamu bersaing dengan kompetitor yang lebih besar. Pastikan untuk mempertimbangkan tren dan preferensi pelanggan dalam memilih bahan kemasan yang sesuai.

Dengan mempertimbangkan tips di atas, kamu dapat memilih jenis plastik kemasan makanan ringan yang tepat untuk mendukung kesuksesan bisnis kuliner kamu. Pastikan kemasan yang kamu pilih tidak hanya melindungi makanan, tetapi juga dapat menarik perhatian pelanggan dan memenuhi kebutuhan pasar.

Buat Cuan Bisnis Meningkat Pesat dengan Berkonsultasi ke AsiaCommerce!

Sekarang kamu tidak perlu bingung jika bisnismu belum mencapai hasil yang diharapkan. Kami di AsiaCommerce siap membantu kamu untuk meningkatkan penghasilan bisnismu dengan pesat. 

Kami menyediakan beragam solusi dan layanan yang dapat menjadi kunci kesuksesan bisnismu. Dari konsultasi impor dan ekspor hingga layanan keanggotaan yang memungkinkan kamu untuk memulai bisnis dengan mudah, serta bantuan dalam melakukan distribusi melalui marketplace dan kepada reseller. Kami juga menawarkan layanan sourcing produk berkualitas. 

Jadi, jangan ragu lagi. Bergabunglah dengan AsiaCommerce dan buat bisnismu sukses dengan konsultasi gratis bersama tim kami melalui tautan berikut atau banner di bawah ini! Dengan AsiaCommerce, peluang kesuksesan bisnismu lebih besar dari sebelumnya.

CTA Konsultasi Gratis
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments