Perjanjian Perdagangan Preferensi antara Indonesia-Iran sukses disepakati. Naskah PTA ditandatangani pada saat kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Istana Presiden, Bogor pada Selasa, 23 Mei 2023 lalu. Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian menjadi perwakilan masing-masing negara untuk menandatangani naskah PTA.
Sebelum Perjanjian Perdagangan Preferensi Indonesia-Iran ini disepakati, kedua negara sudah lama menjalin hubungan. Sejak Perundingan II-PTA pertama kali dilaksanakan pada 25-26 November 2010 di Medan, Sumatra Utara, kedua pihak telah melakukan tujuh putaran perundingan dan sepuluh pertemuan intersesi. Baru beberapa waktu lalu kedua negara menandatangani PTA dengan salah satu alasannya adalah demi mempercepat pemulihan ekonomi negara yang sempat surut pascapandemi.
Niatan itu sudah terlihat sejak tahun 2022. Total perdagangan kedua negara pada 2022 mencapai USD 257,20 juta. Dengan rincian ekspor Indonesia senilai USD 242,60 juta dan impor Indonesia senilai USD 14,60 juta. Jumlah ini meningkat sebesar 23,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan pada Januari hingga Maret 2023, total perdagangan Indonesia-Iran total mencapai USD 54,10 juta.
Lantas, setelah kesepakatan tercapai, apa saja manfaatnya bagi Indonesia?
Sekilas Perjanjian Perdagangan Preferensi (PTA)
Sebaiknya, kita mengenal dulu apa itu Perjanjian Perdagangan Preferensi. Dür dan Elsig dalam jurnalnya yang berjudul “Introduction: The Purpose, Design and Effects of Preferential Trade Agreements” (2015), mendefinisikan bahwa Perjanjian Perdagangan Preferensi (en: Preferential Trade Agreements/PTA) sebagai kesepakatan yang membebaskan perdagangan antara dua negara atau lebih.
Terma ini menekankan pada adanya opsi yang diberikan kepada mitra dalam kesepakatan. Opsi yang diberikan misalnya memberi pilihan tarif lebih murah atau bahkan gratis. Dengan tercapainya PTA, diharapkan dapat mengamankan atau meningkatkan akses pasar masing-masing negara yang berpartisipasi, sekaligus kesejahteraan secara keseluruhan.
Manfaat Perjanjian Perdagangan Preferensi Indonesia-Iran
Setelah mengetahui definisi dari Perjanjian Perdagangan Preferensi, kita menjadi tahu bahwa perjanjian ini bertujuan agar memperat hubungan bilateral negara yang bermitra. Juga untuk memperluas pasar masing-masing negara dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Lalu, dari Perjanjian tersebut, apa saja manfaat yang Indonesia dapatkan? Yuk cari tahu jawabannya!
-
Terbukanya akses ke pasar Timur Tengah
Suksesnya penandatangan PTA menandakan bahwa Indonesia memiliki akses lainnya untuk memasuki pasar Timur Tengah. Perlu diketahui, Iran bukan menjadi negara timur tengah pertama yang melakukan perjanjian perdagangan dengan Indonesia, sudah satu tahun berlalu Indonesia meneken kerja sama dengan UEA. Meski demikian, kerja sama dengan Iran membuat pintu masuk ke kawasan Timur Tengah menjadi terbuka lebih lebar. Momentum ini merupakan sarana yang dapat bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing.
-
Tarif bea masuk yang menurun
Tarif bea masuk yang menurun menjadi salah satu manfaat Perjanjian Perdagangan Preferensi Indonesia-Iran. Hal ini dijelaskan oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, ia mengungkapkan bahwa perundingan II-PTA akan sangat bermanfaat bagi Indonesia, salah satunya adalah dengan terbukanya akses pasar ke Iran melalui penghapusan dan penurunan tarif bea masuk pada saat perjanjian berlaku.
Baca juga : Kenali Perbedaan Pajak dan Cukai, Jangan Sampai Keliru!
-
Disepakatinya imbal dagang
Hal lainnya yang menjadi kesepakatan dalam Perjanjian Perdagangan Preferensi Indonesia-Iran adalah imbal dagang. Imbal dagang merupakan transaksi yang diwujudkan dalam persetujuan untuk saling membeli barang yang dibutuhkan, yang mana pemasok barang tersebut menerima sebagian atau seluruh pembayaran dalam bentuk barang lain. Dengan kata lain, barter dapat dilakukan oleh Indonesia dan Iran. Hal ini demi menembus batas-batas yang terdapat pada alat tukar uang atas kelangkaan suatu barang.
-
Akses terhadap produk lebih banyak
Indonesia akan mendapatkan produk yang lebih baik dari Iran nantinya setelah naskah PTA diratifikasi. Iran akan memberi Indonesia akses yang lebih besar ke produk-produk seperti makanan olahan, obat-obatan, tekstil, minyak kelapa sawit, serta kopi dan teh.
Di sisi lain, Indonesia akan merespons Iran dengan menurunkan tarif untuk produk yang berasal dari Iran, antara lain bahan bakar mineral, minyak dan turunannya, bahan kimia, baja, farmasi, peralatan mekanik, buah-buahan, makanan olahan, kacang-kacangan, gandum, serta beberapa produk susu.
Itulah beberapa manfaat yang akan diperoleh Indonesia dari Perjanjian Perdagangan Preferensi Indonesia-Iran. Masih ada hal lainnya yang disepakati dalam pertemuan kedua negara tersebut selain PTA. Kolaborasi pemberantasan peredaran gelap narkotika psikotropika adalah hal lainnya yang disepakati. Ada pula kesepakatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan sektor energi. Regulasi produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik, dan pangan olahan pun tidak luput dari perhatian.
Selain itu, terdapat kesepakatan mengenai pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, bantuan administrasi kepabeanan, promosi perdagangan, dan program pertukaran kebudayaan.
Jika kamu berencana membuat produkmu diekspor ke luar negeri, maka kamu hanya perlu menghubungi AsiaCommerce. Kami siap membantu menjawab semua kebingungan dan pertanyaan kamu untuk menjadi seorang pengekspor. Klik di sini atau banner di bawah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.