Per 10 Juni 2023, Presiden Indonesia, Joko Widodo, mulai mengimplementasikan larangan ekspor bauksit oleh Indonesia. Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan bahwa pelarangan ekspor bauksit ini sebagai upaya pemerintah mendorong hilirisasi komoditas tambang.
Paling tidak, ada empat tujuan utama yang mendasari larangan pemerintah terhadap ekspor bahan mentah pertambangan ini. Pertama, untuk mencapai kedaulatan sumber daya alam. Kedua, untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, terutama dengan menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja. Ketiga, untuk meningkatkan penerimaan devisa. Keempat, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
Hilirisasi produk tampaknya telah terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Hal ini terlihat dari kebijakan pelarangan ekspor nikel 3 tahun lalu. Setelah hilirisasi diberlakukan, Nilai ekspor nikel yang awalnya hanya USD 1,1 miliar meningkat drastis hingga USD 30 miliar di tahun ini.
Dengan adanya program ini, bauksit diharapkan tak lagi diekspor dalam bentuk bijih (belum diproses). Dengan kata lain, pengolahan dan pemurnian bauksit mesti dilakukan di dalam negeri.
Kegiatan pengolahan dan pemurnian tersebut dilakukan dengan menggunakan smelter. Smelter merupakan fasilitas pengolahan hasil tambang untuk meningkatkan kandungan logam hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir.
Pembangunan Smelter yang Tidak Signifikan
Smelter inilah yang menjadi salah satu masalah pemurnian di Indonesia. Larangan ekspor bauksit tetap diberlakukan karena pembangunan smelter tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pemerintah telah memastikan sebelumnya bahwa hanya ada lima smelter dari empat badan usaha yang telah membangun fasilitas pemurnian konsentrat mineral logam atau smelter, dengan kemajuan lebih dari 50 persen per Januari 2023.
Lalu dari peninjauan Kementerian ESDM, per Maret 2023, tercatat di lapangan terdapat 7 dari 8 smelter bauksit yang masih berbentuk tanah lapang. Progres pembangunan proyek-proyek itu tidak sesuai dengan yang dilaporkan kepada pemerintah yakni mencapai 32-66 persen. Arifin mengungkapkan bahwa seharusnya para pelaku usaha komoditas bauksit ini membangun smelter, jangan hanya mengambil untungnya saja.
Dampak Larangan Ekspor Bauksit
Dalam pelaksanaan suatu kebijakan, tentu akan memiliki dampak atas segala hal yang berkaitan dengan kebijakan tersebut. Kebijakan larangan ekspor bauksit dalam jangka pendek akan menurunkan pendapatan ekspor. Akan tetapi seiring meningkatnya nilai tambah dari hasil hilirisasi dan produk turunan bauksit, maka pendapatan nasional akan meningkat.
Lebih lengkapnya, Arifin menjelaskan bahwa terdapat pengurangan ekspor bauksit hingga delapan juta ton tahun ini. Jumlah tersebut bernilai US$ 288,5 juta atau sekitar Rp 4,26 triliun. Selain itu, larangan ekspor bauksit berpotensi menurunkan penerimaan negara dari royalti US$ 49,6 juta. Kendati demikian, terdapat nilai tambah bijih bauksit sebesar US$ 1,9 miliar dari fasilitas pemurnian yang telah beroperasi.Nilai bauksit pun berpeluang untuk menjadi lebih tinggi di pasar global. Ini disebabkan Indonesia merupakan penghasil bauksit terbesar keenam di dunia.
Selain itu, ada potensi penolakan dari negara-negara lain, terutama negara China. Meski demikian, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Djatmiko Bris Witjaksono, mengatakan dirinya tidak mau berspekulasi apakah larangan ekspor bauksit itu akan menimbulkan konflik dengan China. Tapi, ia mengungkapkan bahwa pemerintah sudah bersiap untuk melakukan diskusi dengan pihak negara China untuk memberikan penjelasan terkait pelarangan ekspor.
Arifin mengungkapkan pernyataan senada. Arifin mengatakan, jika larangan ekspor ini digugat, pihaknya akan melakukan gugatan balik. Hal ini berkaitan dengan gugatan yang pernah dilakukan Uni Eropa di World Trade Organization (WTO) ketika Indonesia menerapkan pelarangan ekspor nikel.
Di sisi lain, negara-negara pengimpor bauksit dari Indonesia dapat memilih opsi lain. Opsi tersebut adalah dengan mencari negara pengekspor bauksit alternatif yang tidak memberlakukan pelarangan ekspor. Salah satu negara yang dianggap akan mendapatkan poin positif dari pemberlakuan larangan ekspor bauksit ini adalah Malaysia.
Baca juga: Bagaimana Cara Ekspor ke Malaysia? Ini langkah-langkahnya
Negara Tujuan Ekspor Bauksit
Produksi bauksit Indonesia sebesar 4,3% dari total produksi dunia. Berdasarkan data Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2021 bahwa Indonesia memiliki total produksi bauksit 18 juta ton atau 4,6% dari total produksi dunia sebesar 390 ton, sedangkan total cadangan bauksit mencapai 1,2 miliar ton atau 4% dari total cadangan dunia sebanyak 30,3 miliar ton.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekspor bijih bauksit di Indonesia pada tahun 2022 bernilai US$623 juta. Nilai ini turun 0,82% dibandingkan tahun lalu yang angkanya mencapai US$628,18 juta, yang juga menjadi puncak nilai ekspor selama lima tahun terakhir. Jika melihat data dari beberapa tahun sebelumnya, dapat diketahui bahwa Indonesia secara teratur melakukan ekspor bauksit ke negara-negara lain. Meskipun demikian, terdapat fluktuasi dalam tren ekspor bauksit tersebut.
Presiden Jokowi juga menyebutkan ekspor bauksit yang diproduksi dari Indonesia 90%-nya diimpor oleh negara China. Namun nyatanya, bukan 90% bauksit diekspor ke China, melainkan 100%. Melansir datanesia.id, pada periode 2017-2021, Indonesia merupakan negara pengekspor bauksit terbesar kedua dunia, satu angka di bawah Australia. Selama periode itu,Indonesia mengekspor 65 juta bauksit. Semuanya diekspor ke China. Hingga tahun 2022 pun, China masih menjadi satu-satunya pengimpor bijih bauksit dari Indonesia.
Oleh sebab itu, jika akan terjadi konflik akibat larangan ekspor bauksit, China lah yang akan menjadi negara yang berkonflik dengan Indonesia. Besar kemungkinan jika China tidak mencari alternatif lain, China akan menuntut Indonesia melalui WTO.
Baca juga: Merek Makanan Asal Indonesia yang Diekspor ke Luar Negeri
Sepenting Itukah Bauksit?
Larangan ekspor bauksit memiliki potensi untuk menyebabkan perselisihan dengan China. Apakah sebegitu besarnya manfaat bauksit hingga China mengimpor besar-besaran bauksit dari berbagai negara? Sayangnya, bauksit begitu bermanfaat dalam kepentingan industri. Sebab itulah China begitu masif melakukan impor terhadap komoditas yang satu ini. Di bawah ini adalah manfaat dari bauksit yang perlu kamu ketahui.
-
Bahan dasar aluminium
Manfaat bauksit yang pertama adalah sebagai bahan pembuatan aluminium. Bauksit memiliki peran penting sebagai bahan dasar dalam pembuatan aluminium. Namun, sebelum dapat digunakan dalam bentuk aluminium, bauksit harus melalui proses pemurnian yang dikenal sebagai proses Bayer.
Proses ini melibatkan pencucian bauksit dengan larutan panas, yang menyebabkan pemisahan kandungan aluminium secara alami. Setelah melalui proses tersebut, bauksit dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pembuatan peralatan dapur dan perkakas rumah.
-
Bahan penutup retakan
Salah satu karakteristik dari bauksit adalah bahan ini mudah patah. Meski karakteristik dari bauksit ini mudah patah. Uniknya, bauksit tidak dapat larut dalam air. Inilah yang membuat bauksit sering digunakan sebagai bahan penutup pada retakan-retakan bangunan seperti jembatan dan waduk.
Selain air, bauksit juga tahan api. Oleh karena itu bauksit sangat berguna dijadikan sebagai bahan bangunan sebab tidak mudah terbakar.
-
Bahan baku pembuatan besi dan baja
Ternyata, limbah dari bauksit juga dapat dimanfaatkan menjadi campuran pada pembuatan besi dan baja, lho! Hal ini dikarenakan residu bauksit dapat dikonsentrasikan pada mineral besi hingga mencapai 60%. Setelah residu dilelehkan, hasil lelehan tersebut perlu dicampur dengan material lainnya dan baru dicetak menjadi besi dan baja.
-
Bahan abrasif
Manfaat bauksit dalam bahan abrasif dikenal sebagai sintered bauxite. Sintered bauxite sering digunakan sebagai pasir abrasif dalam kegiatan peledakan/blasting. Selain itu, Bauksit juga dapat dibuat menjadi alat yang digunakan untuk memperhalus, membentuk, hingga memperindah tampilan sebuah benda, seperti ampelas.
-
Bahan pembuatan tinta
Manfaat bauksit selanjutnya yakni sebagai salah satu bahan campuran dalam pembuatan tinta. Baik tinta printer hingga tinta untuk mesin fotokopi. Karakteristik tinta yang dibuat juga bervariasi. Tinta dapat berupa tinta basah, kering, hingga tinta laser. Semuanya bisa menggunakan bahan campuran dari bauksit. Karakteristik yang tahan air membuatnya sangat cocok untuk dijadikan sebagai campuran material tinta.
-
Bahan keramik
Bauksit juga bisa digunakan sebagai bahan dalam pembuatan keramik. Tentu saja tujuan menggunakan campuran material bauksit adalah untuk mencegah rembesan air pada lantai. Hal ini membuat keramik tidak mudah rusak akibat sering terkena tetesan atau genangan air karena air tidak akan merembes hingga ke bagian dalam keramik.
-
Bahan pembuatan kemasan makanan
Bauksit juga memiliki manfaat lain sebagai bahan dalam pembuatan kemasan makanan. Khususnya dalam kemasan makanan kaleng, bauksit sering digunakan sebagai salah satu komponen campurannya. Tujuan penggunaan bauksit dalam kemasan makanan tersebut adalah untuk mencegah air masuk ke dalam kemasan.
Daerah Penghasil Bauksit
Bauksit mudah di temukan di daerah-daerah tropis yang dekat dengan garis khatulistiwa. Di Indonesia sendiri, potensi dan cadangan dari endapan bauksit ini cukup melimpah. Berikut ini daftar tempat penghasil bauksit yang tersebar di Indoensia.
- Pinang, Sumatra Utara,
- Pulau Bintan, Riau
- Kalimantan Barat (Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang, dan Kabupaten Mempawah)
- Sigembir, Bangka Belitung.
Namun sampai saat ini proses penambangan bauksit di Pulau Bintan merupakan penambangan terbesar yang ada di Indonesia.
Itulah artikel mengenai larangan ekspor bauksit. Dapat diketahui bahwa bauksit menjadi salah satu komoditas primadona bagi negara China. Sehingga negara tersebut menjadi pengimpor terbesar bauksit dari Indonesia. Impor besar-besaran tersebut tentunya terjadi karena bauksit memiliki banyak manfaat. Bahan mentah tersebut bisa dijadikan berbagai produk lain dan harga jualnya berbeda begitu jauh dari harga produksi.
Kamu ingin produkmu diekspor juga ke berbagai negara tapi bingung mencari caranya? Tenang tidak perlu panik. Cukup hubungi AsiaCommerce untuk menemukan jawaban yang kamu cari. Kami siap membantu menjawab semua kebingungan dan pertanyaan kamu mengenai ekspor barang. Klik di sini atau banner di bawah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.