Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyatakan, Indonesia akan mengimpor 2 juta ton beras pada tahun 2023 dari 5 negara. Di antaranya adalah Thailand,Vietnam, Myanmar, Pakistan, dan India. Ia menyampaikan, impor beras sebanyak 2 juta ton merupakan keputusan yang sulit. Tapi keputusan tersebut terpaksa diambil agar stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Bulog tetap aman. Yang menarik adalah kebijakan impor beras ini dilakukan ketika sedang panen raya, lalu apa alasan dan rencana pemerintah dalam kebijakan ini? Yuk simak pembahasannya berikut ini.
Alasan Pemerintah Impor Beras
Alasan pemerintah memutuskan impor beras adalah merujuk data Kerangka Sampling Area (KSA) BPS produksi beras pada Februari 2023 sebesar 2,86 juta ton. Jumlah ini turun 820 ribu ton dibanding estimasi periode sebelumnya. Penurunan ini disebabkan banjir dan gagal panen 31 ribu ha.
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Yadi Sofyan Noor mengatakan, seharusnya dalam menggunakan data tidak membandingkan angka perkiraan dengan angka tetap, tetapi yang benar memakai angka tetap. Misalnya, angka tetap luas panen Februari 2023 dengan Februari 2022.
Jika salah membaca data, maka menurut Yadi dapat berakibat fatal dan keputusannya juga menjadi salah, khususnya terhadap ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani. Angka tetap KSA BPS mencatat luas panen padi Januari-Februari 2023 sebesar 1,39 juta ha lebih tinggi 153 ribu ha dari Januari-Februari 2022 luas 1,23 juta ha.
Tanggapan dari Pengamat Ekonomi
Menanggapi rencana pemerintah impor beras 2 juta ton, Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menilai keputusan pemerintah itu pahit. Pasalnya, izin impor justru dikeluarkan saat panen raya. Izin impor dikeluarkan saat panen raya ini sangat jarang terjadi. Sebab, saat panen raya biasanya pasokan gabah/beras melimpah dan harga turun.
Selain itu, keputusan tersebut juga dilematis. Di satu sisi, saat ini petani menikmati harga gabah tinggi. Biasanya, saat panen raya harga tertekan. Tentu ini menguntungkan petani. Di sisi lain, karena harga tinggi Bulog kesulitan melakukan penyerapan. Sampai 24 Maret lalu, penyerapan Bulog baru 48.513 ton beras yang tergolong sangat kecil.
Khudori juga menyebut tahun ini Bulog ditargetkan Bapanas menyerap beras petani domestik sebesar 2,4 juta ton, yang 1,2 juta di antaranya akan menjadi stok akhir tahun. Dari target itu, 70 persen di antaranya diharapkan bisa diserap kala panen raya sampai Mei nanti. Menurutnya, dengan menimbang kondisi di lapangan, target itu hampir bisa dipastikan sulit dipenuhi. Termasuk target menyerap 70 persen dari 2,4 juta ton beras saat panen raya.
Baca juga : Produk Impor yang Paling Dicari Saat Puasa
Kondisi Pasokan Beras Dalam Negeri
Pada pekan lalu, CBP yang ada di gudang Bulog hanya 280 ribu ton. Khudori menilai jumlah ini sangat kecil. Sementara mulai Maret hingga Mei nanti Bulog harus menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras untuk 21,35 juta keluarga kurang mampu.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2023 produksi padi masih terbatas. Produksi pada bulan tersebut apabila dikurangi dengan kebutuhan konsumsi sekitar 2,53 juta ton beras ada surplus 0,32 juta ton.
Lalu, di bulan Maret diproyeksikan ada surplus 2,84 juta ton, dan April ada surplus 1,26 juta ton beras. Meski begitu, surplus pada Februari itu masih kecil. Ketika jumlah surplus semakin mengecil, pengelolaan cadangan dan distribusi jadi isu krusial. Ketika salah perhitungan, dampaknya bisa menjadi sangat fatal.
Menurut Khudori, ke depan perlu ada upaya-upaya yang serius untuk mendongkrak produksi dan produktivitas. Produksi dari 2018 ke 2022 terus menurun dari tahun ke tahun.
Jenis Beras yang Diimpor
Beras merupakan makanan pokok rakyat Indonesia dan Indonesia juga negara dengan tanah subur yang memiliki potensi tinggi dalam memproduksi beras. Akan tetapi, ada beberapa jenis beras yang masih sering diimpor oleh pemerintah Indonesia. Berikut jenis beras yang diimpor oleh pemerintah Indonesia.
1. Beras Melati
Beras Melati ini berasal dari Thailand yang memiliki tampilan butiran beras yang lonjong dan panjang serta berwarna putih bening. Teksturnya cenderung lengket ketika dimasak. Beras ini mirip dengan beras pandanwangi yang mengeluarkan aroma wangi. Jika beras pandanwangi mengeluarkan aroma seperti pandan, maka beras melati ini memiliki aroma seperti bunga melati. Oleh karena itu, beras ini dinamakan beras melati atau Kao Hom Mali.
Beras ini memiliki kualitas yang lebih unggul dibandingkan beras jenis yang lain. Harganya cenderung tinggi di pasaran. Beras ini memiliki kandungan asam amino yang tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
2. Broken Rice
Apakah Ascomers pernah makan makanan yang bernama menir? Yup, makanan tersebut terbuat dari bahan beras yang tidak utuh. Beras yang pecah (broken rice) ini merupakan beras yang sudah disortir karena tidak utuh butirannya akibat proses penggilingan.
Bukannya dibuang, beras pecah ini diproses kembali dalam bentuk tepung beras, atau hanya dijual dengan butiran yang sudah tidak utuh untuk dijadikan makanan ringan maupun makanan hewan.
Meskipun beras jenis ini termasuk jenis beras yang gagal produksi, namun ada keuntungannya yaitu harga yang lebih rendah dari harga beras yang utuh tetapi dengan kualitas yang sama.
3. Beras Ketan
Jenis beras lain yang biasanya digunakan untuk membuat camilan adalah beras ketan. Beras ketan ini memiliki tekstur yang lengket seperti lem namun lebih padat. Hal tersebut dikarenakan adanya zat amilosa yang lebih tinggi dibandingkan beras pada umumnya.
Beras ketan ada 2 jenis yaitu ketan putih dan ketan hitam. Cara memasaknya pun ada beberapa cara yaitu bisa dikukus, direbus, atau dibuat bubur. Selain dari rasanya yang legit dan gurih, beras ketan juga mengandung asam amino yang bermanfaat untuk kesehatan.
4. Parboiled Rice
Parboiled rice atau beras pratanak adalah beras yang sudah mengalami proses perendaman dan dimasak. Kemudian dikeringkan kembali sebelum dilakukan penggilingan. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kualitas dari beras tersebut agar gizinya tidak hilang dan mendapatkan kadungan serat yang tinggi.
Parboiled rice diimpor dari Thailand dan India. Beras jenis ini termasuk ke dalam beras khusus. Biasanya beras khusus ini tidak dijual di pasaran secara bebas melainkan dipasarkan ke restoran-restoran.
5. Brown Rice
Beras jenis ini memiliki warna khas cokelat yang berasal dari warna kulit ari yang tidak hilang akibat proses panjang seperti beras putih. Jadi beras ini hanya dilepaskan kulit padinya saja alias sekamnya. Beras cokelat yang diimpor dari negara India biasanya dijual di resto maupun hotel berbintang karena termasuk beras khusus.
Beras cokelat ini memiliki kandungan khusus gizi yang tinggi karena kaya akan vitamin dan mineral dan serat yang tinggi. Tidak heran jika beras cokelat dengan kandungan glikemik yang rendah ini cocok dikonsumsi oleh para penderita diabetes atau jantung.
6. Basmati Rice
Jika pergi ke restoran yang menyajikan masakan khas India atau masakan Timur Tengah seperti nasi briyani, maka menu nasi tersebut menggunakan beras basmati. Beras ini jika dimasak memiliki tekstur tidak lengket. Kandungan seratnya lebih tinggi dibandingkan beras jenis lain. Cocok untuk penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang rendah.
Beras jenis ini biasanya diimpor dari Vietnam maupun Thailand. Namun ada juga yang berasal dari Pakistan maupun India.
7. Ponni Rice
Beras Ponni yang berasal dari India ini merupakan jenis beras parboiled yang sudah dimasak terlebih dahulu untuk mendapatkan kandungan gizi beras yang berkualitas. Sebagian beras ini ditanam di Tamil Nadu, India. Beras ini juga memiliki kandungan kalori dan indeks glukemiks yang rendah sehingga cocok dikonsumsi untuk penderita kencing manis.
Baca juga : 10 Barang Impor Cocok Untuk Usaha Tahun 2023
Nah itu dia ulasan mengenai alasan pemerintah impor beras dan jenis beras yang diimpor. Jika kamu ingin melakukan impor tapi masih bingung barang apa cocok, tidak usah khawatir! AsiaCommerce siap membantu kamu untuk menemukan barang impor apa yang cocok untuk kamu. Tidak hanya itu saja, kamu juga akan dibantu dalam berbagai perijinan sehingga kamu dapat sepenuhnya fokus pada untuk mengembangkan usaha impor saja. Tertarik? Klik di sini untuk informasi lebih lanjut atau banner di bawah.
[…] Baca Juga : Pemerintah Impor Beras 2 Juta Ton, Ini Jenis Beras yang Diimpor […]