Indonesia dan Malaysia mengancam akan menghentikan ekspor kelapa sawit ke Uni Eropa (UE) sebagai respon terhadap undang-undang baryu yang ditujukan untuk melindungi hutan atau deforestasi dan memperketat penjualan produk kelapa sawit. Apa penyebab dan dampaknya jika aturan ini diterapkan ke depannya? Yuk simak pembahasannya pada blog berikut ini.
Perkembangan Industri Kelapa Sawit di Indonesia
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Industri kelapa sawit di Indonesia dibangun dengan pendekatan yang memprioritaskan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit telah menyerap sebanyak 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional, dapat disimpulkan pada periode 2011 sampai 2020 produksi kelapa sawit meningkat sekitar 101.25%. Namun di tahun 2020 menuju 2021 terjadi penurunan produksi sebesar 4.3%. Terjadinya penurunan produksi tersebut karena beberapa faktor, salah satunya yang paling mempengaruhi adalah kebijakan pemerintah nasional dan kebijakan dari Uni Eropa.
Baca juga : 6 Tips Sukses Membangun Bisnis Ekspor Bagi Pemula
Kebijakan Nasional Perdagangan Kelapa Sawit
Pada awal tahun 2022, harga minyak sawit dunia mengalami kenaikan signifikan yang berdampak pada harga minyak goreng di Indonesia. Untuk mengendalikan harga, pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan. Namun implementasi kebijakan tersebut menimbulkan opportunity loss besar. Dampak yang ditimbulkan antara lain seperti penurunan konsumsi minyak sawit oleh industri pangan, dan penurunan volume ekspor.
Meski begitu, pemerintah masih berkomitmen untuk menurunkan emisi uHG dan menuju Net Zero Emission pada 2050. Penggunaan bensin sawit sebagai green gasoline bisa menjadi alternatif yang menguntungkan secara ekonomi dan mendukung upaya global untuk mengurangi emisi dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan.
Namun, untuk meningkatkan produksi minyak sawit, diperlukan program replanting untuk menjadi solusi jangka panjang. Meskipun program replanting pada kebun sawit rakyat telah diimplementasikan, program tersebut masih menghadapi keterbatasan petani sawit rakyat. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah menerapkan program PSR untuk mendukung replanting pada kebun sawit rakyat.
Kebijakan Uni Eropa yang Merugikan Industri Kelapa Sawit
Pemerintah Indonesia dan Malaysia melakukan misi bersama untuk bertemu dengan pemimpin Uni Eropa pada 30 – 31 Mei 2023 yang lalu. Hal ini dilakukan untuk menyampaikan kekhawatiran Indonesia atas kebijakan European Union Deforestation Free Regulation (EUDR). Aktivis lingkungan disebut menyalahkan industri kelapa sawit atas maraknya pembukaan hutan hujan di Asia Tenggara. Meskipun Indonesia dan Malaysia sudah membuat standar sertifikasi keberlanjutan wajib untuk semua perkebunan.
Protes yang disampaikan tersebut menanggapi tentang kebijakan baru yang dipandang dapat menghambat akses pasar komoditas kelapa sawit ke pasar Uni Eropa. Kebijakan tersebut juga merugikan para petani kecil yang akan terbebani dengan sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan.
Pembahasan dalam pertemuan yang diadakan antara lain menyangkut dampak dan implementasi kebijakan EUDR terhadap akses pasar kelapa sawit ke Uni Eropa, penerapan country benchmarking atau penerapan label high risk, standard, dan low risk kepada negara tertentu yang diniai dapat merusak citra.
Sebagai langkah tindak lanjut, akan didiskusikan beberapa usulan untuk pembentukan mekanisme konsultasi atau platform dialog (task force) antara Indonesia, Malaysia, dan Uni Eropa yang dapat melibatkan multi-stakeholder dalam rangka penyusunan peraturan pelaksanaan dari kebijakan EUDR. Dengan harapan kebijakan tersebut tidak akan membebani dan memberatkan pelaku industri kelapa sawit dan para petani kecil.
Pasar Ekspor Kelapa Sawit di Uni Eropa
Ekspor CPO atau Crude Palm Oil Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2022 turun 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ekspor minyak sawit mentah tersebut diperkirakan akan semakin turun tahun ini akibat kebijakan Uni Eropa yang melarang impor CPO hasil deforestasi hutan.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Fadhil Hasan mengatakan bahwa ekspor sawit ke Uni Eropa menurun karena berbagai hambatan di antaranya adanya Red II dan tuduhan subsidi dari Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, volume ekspor negara-negara Uni Eropa mencapai 2,05 juta ton. Nilai tersebut menurun 23% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 2,66 juta ton. Lima negara Uni Eropa yang menjadi tujuan terbesar ekspor CPO Indonesia :
1. Spanyol
Di tahun 2022, Spanyol menjadi negara tujuan ekspor minyak sawit terbesar di Indonesia yaitu sebesar 622 ribu ton. Angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 985 ribu ton.
2. Italia
Italia juga menjadi salah satu negara tujuan ekspor sawit terbesar di Indonesia dengan total volume 594 ribu ton pada 2022. Angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya yakni 620 ribu ton.
3. Belanda
Selanjutnya, Belanda juga menjadi salah satu negara tujuan ekspor sawit terbesar yang mencapai 429 ribu ton pada 2022. Angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 497 ribu ton.
4. Yunani
Yunani juga termasuk negara tujuan ekspor terbesar yang mencapai 108 ribu ton pada 2022. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 84 ribu ton.
5. Jerman
Lalu negara yang terakhir adalah Jerman dengan nilai ekspor mencapai 36 ribu ton pada tahun 2022. Angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 99 ribu ton.
Baca juga : 5 Produk Ekspor Unggulan dan Negara Tujuannya
Nah itulah penjelasan mengenai dihambatnya ekspor kelapa sawit Indonesia ke Uni Eropa. Kamu ingin memulai bisnis ekspor tapi bingung cara memulainya? Yuk bergabung dengan AsiaCommerce!
Dengan bergabung di AsiaCommerce kamu akan di berikan berbagai pelayanan yang akan memudahkan serta memenuhi kebutuhan kamu dalam berbisnis impor, mulai dari penentuan produk, konsultasi ekspor dan impor, konsolidasi paket, pengiriman logistik, inspeksi kualitas, pengadaan barang, jasa pengiriman, sampai pengurusan berbagai dokumen, perpajakan serta bea cukai, agar kamu dapat secara penuh fokus kedalam bisnis kamu. Sehingga kamu cukup memesan barang dengan jenis yang dinginkan dan menunggu barang sampai di tempat. Jadi tunggu apa lagi? Yuk segera bergabung bersama kami. Klik di sini atau banner di bawah untuk informasi lebih lanjut.