CBM atau singkatan dari Cubic Meter adalah istilah yang sering dipakai dalam satuan pengiriman atau unit kargo. Yuk simak pembahasan mengenai arti CBM dan bagaimana cara menghitungnya pada blog berikut ini.
Pengertian CBM
Cubic Meter (CBM) adalah satuan untuk mengukur volume pengiriman. Satuan ini menunjukkan ruang yang tersedia untuk barang yang akan dikirim. Semakin besar CBM, semakin tinggi volume barang dalam pengiriman. Semakin banyak barang yang Ascomers kirim, maka semakin tinggi biaya pengirimannya.
Mengapa Perlu Menghitung Cubic Meter?
Dalam pengiriman jarak juh, terdapat dua cara yaitu muatan kontainer penuh (FCL) dan muatan kontainer lebih sedikit (LCL). Jika Ascomers memilih menggunakan muatan kontainer penuh, maka kamu harus membayar biaya berdasarkan FCL.
Sedangkan untuk pengiriman LCL, pengirim barang dikenakan biaya berdasarkan berat yang dihitung dengan menggunakan volume kargo. Oleh karena itu, menghitung CBM dapat memberikan gambarang yang baik tentang perkiraan biaya pengirimannya.
Sementara angkutan laut biasanya hanya bergerak melalui kapal komersial, ada banyak cara untuk memindahkan kontainer pengiriman di jalan. Dengan melakukan penghitungan CBM, Ascomers dapat menentukan untuk menggunakan alat transportasi apa yang paling tepat seperti truk, trailer, kendaraan rak datar, dan lain-lain.
Baca juga : Tarif Impor: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya
Cara Menghitung CBM
Penghitungan CBM pengiriman cukup simple. Ascomers dapat menggunakan rumus kapasitas meter kubik berikut :
Total CBM : Panjang x Lebar x Tinggi x Jumlah Barang
Dari rumus di atas, kita ambil contoh misalnya kamu memiliki dua puluh kotak dengan panjang 1 m, tinggi 2 m, dan lebar 1 m. Kamu perlu menghitung total volume pengirimannya. Perhitungan untuk mencari volume total atau CBM adalah sebagai berikut :
CBM = Panjang x Lebar x Tinggi = 1 x 2 x 1 = 2 m3
Jumlah kotak = 20
Total CBM = CBM x Jumlah Barang = 2 x 20 = 40 m3
Selain menghitung secara manual seperti di atas, kamu juga bisa menggunakan kalkulator CBM. Kalkulator CBM online tersebut dapat menghitung mulai dari penghitungan basic, advanced, maupun beberapa produk sekaligus.
Namun, ada pengecualian untuk rumus di atas. Misalnya jika kotak milikmu tidak identik maka kamu perlu menghitung volume individu menggunakan rumus CBM. Kemudian menambahkan volume tersebut untuk menemukan total kapasitas penyimpanan dalam meter kubik.
Sebagai contoh kamu mempunyai tiga kotak yang masing-masing berukuran 96 m3, 144 m3, dan 192 m3 CBM. Dalam hal ini total CBM = 96 + 144 + 192 = 432 m3.
Dalam setiap perhitungan CBM, kita asumsikan bahwa karton atau kotaknya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian tertentu. Oleh karena itu, jika kamu memiliki kargo berbentuk tidak beraturan, kamu perlu melakukan modifikasi rumus untuk menghitung CBM.
Metrik Apa yang Diperlukan Untuk Perhitungan?
Setiap kalkulator membutuhkan panjang lebar, tinggi, dan jumlah item. Namun, yang perlu diingat adalah semua dimensi harus dalam satuan yang sama. Misalnya kamu mengukur dimensi kargo dalam inci, maka kamu akan mendapatkan volume dalam inci kubik. Kamu harus mengubah satuan inci kubik menjadi meter kubik.
Untuk barang yang lebih berat, berat kotor lebih penting daripada CBM karena biasanya biaya pengiriman akan tergantung pada berat. Sehingga hal penting berikutnya dalam perhitungan adalah menentukan berat kargo.
Perbedaan Antara Berat Volumetrik dan Berat yang Dikenakan Biaya
Menghitung volume dan berat kiriman akan lebih memudahkan ketika menentukan biaya pengiriman. Meskipun diasumsikan biaya transportasi kargo tergantung pada beratnya, namun tidak bisa diterapkan dalam semua kasus.
Misalnya kamu sedang mengangkut cangkir styrofoam, beratnya bisa diabaikan dibandingkan volume yang akan ditempati oleh cangkir tersebut. Contoh lain jika Ascomers mengangkut suku cadang dari baja berukuran kecil, pengiriman akan memakan lebih sedikit ruang, tetapi akan berat.
Jika biaya pengiriman berdasarkan CBM, suku cadang baja akan memiliki biaya yang sangat rendah meskipun bobotnya sangat berat. Sebaliknya, ketika biaya pengiriman berdasarkan beratnya, barang yang lebih ringan seperti kapas dan plastik akan dikenakan biaya pengiriman internasional yang rendah.
Ketika datang ke tempat penghitungan pengiriman, berat sebenarnya dari kargo dan ruang yang ditempati sama pentingnya. Berikut penjelasan mengenai berat volumetrik dan berat yang dapat dikenakan biaya.
Berat Kotor
Berat kotor mengacu pada berat sebenarnya, termasuk kemasan, penyangga, dan penyimpanannya. Contohnya kamu mempunyai lima kotak dengan berat masing-masing 5 kg (11,02 lbs.) ditambah 3 kg (6,61 lbs.) kemasan. Berat kotornya adalah 5 x 10 + 3 = 53 kg (116,84 lbs.)
Berat Dimensi atau Volumetrik
Saat mengubah total CBM kargo menjadi berat ekuivalen menggunakan faktor pengali yang dikenal dengan faktor DIM atau bobot dimensional. Oleh karena itu, rumus untuk berat volumetrik atau dimensi adalah Berat Volumetrik = CBM x Faktor DIM. Rumus alternatif yang bisa digunakan adalah Dimensi Berat = Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm)/Faktor DIM.
Apa itu Faktor DIM?
Faktor Berat Dimensi atau DIM adalah faktor perkalian yang bergantung pada moda transportasi. Misalnya, faktor DIM untuk kargo laut berbeda dengan faktor angkutan udara. Yang dimaksud faktor DIM adalah kualitas standar berdasarkan berbagai jenis pengiriman yang membantu forwarder menentukan tarif transportasi mereka. Berikut nilai faktor DIM yang standar.
Laut : 1:1000
Udara : 1:6000
Kurir/Pengangkutan Ekspres : 1:5000
Angkutan Jalan : 1:3000
Sebagai contoh, kamu mengangkut 1 CBM atau 1 m3 melalui laut. Dalam hal tersebut, dimensi kargo akan menjadi 1/(1:1000)= 1000 kg.
Namun nilai faktor DIM di atas dapat berubah sesuai dengan ketentuan pengiriman lokal, domestik, dan internasional. Beberapa perusahaan mungkin menggunakan faktor mereka sendiri.
Berat yang Dapat Dikenakan Biaya
Berat yang digunakan perusahaan untuk mengenakan biaya pengiriman dikenal sebagai berat yang dapat dikenakan biaya. Forwarder akan menghitung berat dimensi dan berat kotor dari barang kiriman. Alih-alih memilih salah satu dari keduanya secara acak, pihak forwarder akan memilih mana yang lebih besar.
Sebagai pertimbangan ketika kamu ingin mengirim barang besar tapi berbobot ringan dengan berat volumetrik 1000 kg karena CBM yang lebih tinggi. Sementara berat kotornya adalah 500 kg. Forwarder akan menagih pembayaran berdasarkan berat dimensi yaitu 1000 kg.
Cara Menghitung Freight Menggunakan CBM
Setelah mengetahui tarif pengiriman, berat kotor, dan CBM, hal selanjutnya adalah menghitung biaya transportasi untuk sebagian besar kontainer pengiriman berukuran umum melalui jalur laut, udara, atau darat. Berikut cara menghitung dari berbagai jalur transportasi setelah menghitung CBM.
1. Laut
Pengiriman kurang dari muatan peti kemas (LCL) tergantung pada faktor DIM spesifik untuk laut, tarif angkut per ton, dan CBM. Cara menghitung harga angkutan laut LCL menggunakan rumus berikut :
Total Biaya Pengiriman = Biaya Pengiriman per Ton (1000 kg) x Berat yang Dapat Dikenakan dalam Ton (1000 kg)
Misalnya kamu mengirim paket 2m x 2m x 2m dengan berat kotor 5000 kg. Forwarder akan memungut biaya sebesar $100/ton dengan keterangan :
- CBM = Panjang x Lebar x Tinggi = 2 x 2 x 2 = 8m3
- Berat Dimensi (DW) = CBM x Faktor DIM untuk Laut = 8 x 1000 = 8000 kg = 8 ton
- Berat Kotor (GW) = 5000 kg = 5 ton
- Karena berat DW lebih besar dari GW, maka forwarder akan mempertimbangkan bobot dimensi sebagai bobot yang dapat dikenakan biaya
- Total Biaya Pengiriman = Biaya Pengiriman per Ton x Berat yang Dapat Dikenakan dalam Ton = $100 x 8 = $800
Pertimbangan bahwa GW kiriman adalah 9000 kg (9 ton). Karena GW lebih signifikan dibanding DW, penyedia pengiriman menganggap GW sebagai berat yang dapat dikenakan biaya.
Untuk total biaya pengiriman = Biaya Pengiriman per Ton x Berat yang Dapat Dikenakan dalam Ton = $100 x 9 = $900.
2. Udara
Langkah perhitungannya masih sama dengan angkutan udara, hal yang membedakan adalah perubahan faktor dimensi. Berikut perhitungan biaya angkut untuk kargo udara.
Misalkan kamu sedang mengangkut sebuah kotak berukuran 200 cm x 100 cm x 60 cm dengan berat kotor 100 kg. Forwarder mengenakan tarif pengiriman $100/ton. Dimensi masih dalam satuan cm, kita perlu menggunakan rumus :
Dimensi Berat = Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm)/Faktor DIM untuk menemukan kapasitas sebenarnya.
- CBM = Panjang x Lebar x Tinggi = 200 x 100 x 60 = 1.200.000 cm3
- Dimensi Berat (DW) = CBM/Faktor DIM untuk Udara = 1.200.000/6000 = 200 kg = 0.2 ton
- Berat Kotor (GW) = 100 kg = 0,1 ton
- Karena DW lebih besar dari GW, forwarder akan mempertimbangkan bobot dimensi sebagai berat yang dapat dikenakan biaya.
- Total biaya pengiriman = Biaya Pengiriman per Ton x Berat yang Dapat Dikenakan dalam Ton = $100 x 0,2 = $20
3. Darat
Sebagian besar truk mengenakan biaya berdasarkan kapasitas maksimum kontainer untuk mengangkut kontainer dengan muatan penuh. Namun, transportasi kurang dari beban (LTL) yaitu wadah yang terisi sebagian atau kubus tinggi. Sebagian besar operator truk LTL akan mengenakan biaya sesuai dengan perhitungan berikut.
Misalnya kamu mengangkut karton berukuran 400 cm x 100 cm x 200 cm dengan berat 500 kg. Perusahaan angkutan jalan menyetujui tarif angkutan $150/ton. Sama seperti contoh angkutan udara, dimensinya dalam cm. Dengan begitu menggunakan rumus Dimensi Berat = Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm)/Faktor DIM untuk menemukan kapasitas sebenarnya.
- CBM = Panjang x Lebar x Tinggi = 400 x 100 x 200 = 8.000.000 cm3
- Dimensi Berat (DW) = CBM/Faktor DIM Udara = 8.000.000/6000 = 1,3 ton
- Berat kotor (GW) = 500 kg = 0,5 ton
- Karena DW lebih besar dari GW, perusahaan pengiriman akan mempertimbangkan bobot dimensi sebagai bobot yang dapat dikenakan biaya.
- Total biaya pengiriman = Biaya Pengiriman per ton x Berat yang Dapat Dikenakan dalam Ton = $150 x 1,3 = $195
Yang perlu dicatat adalah perhitungan di atas bersifat indikatif dan tidak mewakili angka sebenarnya. Jadi kamu perlu memastikan biaya pengiriman per ton, faktor DIM perusahaan pengiriman, dan lain-lainnya.
Baca juga : Cara Menghitung Pajak Bea Cukai Impor
Nah itu tadi penjelasan mengenai arti CBM dan cara menghitungnya. Kamu ingin memulai bisnis impo atau ekspor tapi bingung masalah perhitungan biaya pengiriman? Kamu bisa melakukan Konsultasi Gratis dengan chat ke Customer Support Whatsapp kami atau klik banner yang ada di bawah ini.