Rasa yang khas, aroma yang menggoda, dan serbaguna dalam penggunaannya menjadikan kakao sebagai bahan yang tak tergantikan. Namun, tahukah kamu bahwa kakao bukan hanya memikat lidah, tapi juga bisa menjadi pintu bagi peluang ekspor yang menjanjikan, khususnya ke Asia Tenggara?
Mengutip dari dataindonesia.id, pada tahun 2022 ekspor kakao dan produk olahannya di Indonesia mencapai 385.981 ton dengan nilai US$1,26 miliar. Jumlah tersebut meningkat 0,85% dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 382.712 ton dengan nilai US$1,21 miliar.
Melihat peluang yang begitu menjanjikan, artikel kali ini akan membahas dengan lengkap dan mudah dipahami mengenai cara ekspor kakao ke kawasan yang kaya akan potensi bisnis ini. Mari kita jelajahi bersama langkah-langkahnya dan temukan peluang ekspor kakao yang pasti mudah!
Prospek Ekspor Kakao Indonesia 2024
1. Keunggulan Kakao Indonesia
Kakao Indonesia memiliki daya saing yang kuat dalam pasar internasional, terutama dari segi kualitas dan keunikan rasanya. Kajian dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa, dengan proses fermentasi yang tepat, kakao Indonesia mampu menghasilkan cita rasa setara dengan kakao terbaik dunia, seperti yang berasal dari Ghana.
Keunggulan kakao Indonesia terletak pada titik leleh tinggi dan rendahnya kandungan Free Fatty Acid (FFA), menjadikannya sangat dibutuhkan dalam industri pengolahan cokelat, termasuk industri kosmetik dan farmasi. Potensi ekspor dan pasar dalam negeri untuk kakao Indonesia pun terbuka lebar, menjadikannya pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
2. Peluang Pemasaran
Kakao Indonesia pada tahun 2022 kebanyakan diekspor ke negara India, Amerika Serikat, dan China, yang masing-masing menyumbang 17%, 15%, dan 10%. Selain itu, Malaysia dan Australia juga menjadi tujuan ekspor utama. Fakta ini membuka peluang besar bagi pelaku bisnis untuk memanfaatkan pasar global, terutama dengan potensi besar yang masih belum terealisasi di Amerika Serikat dan Singapura.
3. Potensi Ekspor Kakao Indonesia
Menilik ke depan, potensi ekspor komoditas ini masih sangat besar, terutama ke Amerika Serikat dan Singapura. Amerika Serikat memiliki potensi ekspor senilai 114 juta USD yang belum terealisasi, sementara Singapura menunjukkan potensi sebesar 91 juta USD.
Dalam menghadapi pasar global yang semakin peduli terhadap produksi kakao, pebisnis disarankan untuk fokus pada segmen khusus seperti produk organik dan spesialis. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik dan kesadaran global terhadap produk kakao Indonesia, membuka pintu bagi peluang ekspor yang lebih besar dan berkelanjutan.
| Baca juga: Mengungkap Cara Packing Paket Terbaik Ekspor ke Luar Negeri
Cara Ekspor Kakao ke Negara Asia Tenggara
1. Memastikan Legalitas dengan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan (KT-10)
Jika kamu berencana mengeskpor kakao ke negara-negara Asia Tenggara, pastikan untuk menyertakan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan (KT-10) yang diterbitkan oleh Badan Karantina Pertanian di tempat pengeluaran. Langkah ini sangat penting, terutama jika negara tujuan mengharuskan adanya sertifikasi tertentu terkait keamanan produk.
2. Menentukan Negara Tujuan dengan Cermat
Sebelum memulai proses ekspor, tentukan dengan cermat negara tujuan kakao kamu. Teliti persyaratan dan regulasi ekspor yang berlaku di negara tersebut, serta pastikan pasar kakao di sana memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Pilihan negara tujuan yang tepat dapat membuka peluang yang lebih besar untuk kesuksesan ekspor kamu.
3. Persiapkan Dokumen Legalitas dengan Teliti
Sebagai seorang eksportir, kamu harus mempersiapkan berbagai dokumen legalitas yang diperlukan sebelum melibatkan diri dalam kegiatan ekspor. Pastikan Surat Izin Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) telah diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten/Kota.
Selain itu, pastikan kamu memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) dari Ditjen Bea Cukai. Semua persyaratan ini menjadi dasar legalitas yang tak bisa diabaikan untuk kelancaran ekspor produkmu kamu ke Asia Tenggara.
Syarat Ekspor Kakao ke Filipina
1. Kepatuhan dengan Regulasi Pangan Filipina
Filipina memiliki undang-undang konsumen, yaitu Republic Act No. 7394 atau dikenal sebagai Consumer Act of the Philippines. Bagian dari undang-undang ini mengatur mengenai pangan, termasuk ketentuan terkait label makanan, yang terdapat dalam Article 84.
2. Memenuhi Standar Produksi yang Ditentukan
Untuk sukses mengekspor kakao ke Filipina, kamu harus memastikan bahwa proses produksi mematuhi standar yang ditetapkan. Ini mencakup tata cara pertanian umum yang baik, mutu, dan prinsip keamanan pangan, mulai dari proses produksi primer, operasi pasca panen, fermentasi, pengeringan, hingga penyimpanan dan pengangkutan biji kakao yang telah difermentasi.
Standar ini fokus pada pencegahan kontaminasi dari bahaya mikroba dan kimia, terutama Ochratoxin A, serta bahaya fisik yang terkait dengan Good Agricultural Practices (GAP), Good Harvesting Practices (GHP), dan Good Manufacturing Practices (GMP). Referensi ini bertujuan membimbing petani menuju produksi yang berkelanjutan dan diterima secara sosial.
3. Persyaratan Mutu Kakao
Untuk memenuhi persyaratan ekspor ke Filipina, biji kakao yang akan diekspor harus memenuhi sejumlah standar mutu. Persyaratan tersebut mencakup:
– Pengambilan biji dari polong yang matang
– Proses fermentasi dan pengeringan yang memadai, bebas dari bau asap atau aroma tak menyenangkan lainnya
– Variasi biji yang cukup seragam
– Bebas dari pemalsuan
– Minimnya kacang pecah, fragmen, dan potongan kulit
– Bebas dari bahan asing, serta cukup bebas dari serangan hama.
Selain itu, kandungan kelembaban biji kakao pada saat pengiriman tidak boleh melebihi 7,5%, dan pengiriman tidak boleh mengandung lebih dari 2,5% limbah berat. Memastikan biji kakao memenuhi standar mutu ini adalah langkah krusial untuk menjamin keberhasilan ekspor kamu ke Filipina.
Syarat Ekspor Kakao ke Malaysia
1. Patuh terhadap Food Regulations 1985
Sesuai dengan regulasi pangan Malaysia, yaitu Food Regulations 1985, pengaturan tentang keamanan dan pengendalian mutu pangan, termasuk standar pangan, higienis, impor, ekspor, iklan makanan, dan akreditasi laboratorium pangan diatur secara ketat. Penegakan undang-undang ini bertujuan untuk mengurangi risiko bahaya pada makanan dan memastikan keamanannya untuk konsumsi manusia.
2. Regulasi Kakao dan Produk Kakao
Regulasi mengenai kakao dan produk kakao mencakup berbagai bentuk seperti biji kakao, pasta kakao, mentega kakao, bubuk kakao, dan produk-produk cokelat. Setiap produk memiliki regulasi yang spesifik, seperti definisi biji kakao dan ketentuan tentang kakao retak. Pemahaman yang jelas terhadap regulasi ini akan membantu kamu memastikan bahwa produk kakao yang akan diekspor sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. Regulasi Pelabelan
Meskipun tidak ada ketentuan pelabelan khusus untuk kakao dan produk kakao, namun harus mematuhi persyaratan pelabelan bahan pangan secara umum. Artinya, setiap label pada kemasan makanan harus mencantumkan semua informasi yang diwajibkan oleh regulasi, dan tidak boleh menyertakan informasi yang dilarang.
Selain itu, penggunaan bahasa pada label juga diatur, dengan ketentuan menggunakan Bahasa Malaysia untuk makanan yang diproduksi di Malaysia atau Bahasa Malaysia atau Inggris untuk makanan impor, dengan opsi menyertakan terjemahan ke bahasa lain jika diperlukan.
| Baca juga: Potensi Ekspansi Bisnis ke Pasar Malaysia
Syarat Ekspor Kakao ke Australia
1. Regulasi Keamanan Hayati
Australia memiliki regulasi ketat terkait keamanan hayati, diantaranya:
– Biosecurity Regulation 2016: Mengatur pemenuhan kewajiban keamanan hayati untuk mencegah risiko keamanan hayati, termasuk langkah-langkah pencegahan dan pengendalian biosekuritas.
– Biosecurity Charges Imposition (General) Regulation 2016: Menetapkan biaya administrasi implementasi Biosecurity Act 2015.
– Australia New Zealand Food Standards Code (ANZFSC): Menetapkan persyaratan terkait pelabelan, komposisi, keamanan, penanganan, produksi, dan pemrosesan makanan di Australia.
2. Kondisi/Skenario Impor
Untuk mengimpor kakao dan produknya ke Australia, kamu harus mematuhi persyaratan undang-undang dan kondisi impor yang diatur dalam BICON. Setiap kategori produk memiliki persyaratan impor yang spesifik, sehingga pastikan untuk memahami skenario impor yang sesuai dengan produk kakao yang akan kamu ekspor. Dengan memenuhi ketentuan ini, kamu dapat memastikan bahwa kakao yang diimpor ke Australia sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
| Baca juga: 10 Produk Terlaris di Pasar Australia Untuk Ide Bisnis Ekspor
Ekspor Produk Kakao Milikmu Sendiri Sekarang Juga, Dijamin Aman, Murah, dan Terpercaya!
Sekarang, jika kamu ingin memulai ekspor produk kakao milikmu sendiri ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, AsiaCommerce hadir sebagai solusi terbaik untukmu.
AsiaCommerce tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga menyediakan berbagai layanan terpercaya mulai dari pengurusan bea cukai, logistik, hingga dokumen ekspor. Kamu tak perlu khawatir tentang proses yang rumit, karena kami akan membantu mengurus semua hal tersebut untuk memastikan ekspormu berjalan lancar.
Dengan AsiaCommerce, kamu juga bisa mendapatkan bantuan dalam mencari calon pembeli potensial untuk produk kakao milikmu. Ekspor kakao ke negara tujuanmu kini bisa dilakukan tanpa ribet dan dengan jaminan keamanan serta biaya yang terjangkau.
Jangan tunda lagi! Mulai ekspor produk kakao milikmu sekarang bersama AsiaCommerce melalui tautan berikut atau banner di bawah ini dan rasakan kemudahan serta kepercayaan dalam menjalankan bisnismu secara internasional.