Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!

Pebisnis Harus Paham Pengertian ROA (Return On Asset) dan Rumusnya

by | Oct 6, 2023 | Tips & Strategi Bisnis

ROA atau Return on Assets, adalah salah satu indikator kinerja keuangan yang penting bagi perusahaan. Ketika kamu berinvestasi atau mengoperasikan bisnis, memahami konsep ROA bisa menjadi salah satu kunci keberhasilanmu. Return on Assets mengukur sejauh mana perusahaan mampu memaksimalkan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan keuntungan.

Ini merupakan tolok ukur efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang tersedia. ROA adalah informasi berharga bagi investor, pemilik bisnis, atau siapa pun yang ingin menilai kesehatan keuangan suatu entitas bisnis. Dengan memahami Return on Assets kamu dapat membuat keputusan investasi atau strategi bisnis yang lebih baik.

Dengan membaca artikel ini, kamu akan mendapatkan pemahaman yang baik tentang ROA atau Return on Assets.

| Baca juga: Cara Sukses Menjalankan Bisnis Autopilot Untung Ratusan Juta

Apa Itu ROA (Return on Assets)?

ROA atau Return on Assets adalah salah satu indikator penting dalam dunia keuangan yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba melalui penggunaan aset yang dimilikinya. 

Ini adalah alat yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu memaksimalkan asetnya guna menghasilkan keuntungan. Dengan kata lain, indikator ini mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang telah diinvestasikan dalam bentuk aset.

Untuk lebih memahami Return on Assets, kita bisa melihat beberapa pengertian dari para ahli. Menurut Kasmir,Return on Assets adalah rasio keuangan yang mencerminkan hasil penggunaan aset perusahaan. Tandelilin menjelaskan bahwa Return on Assets mengindikasikan sejauh mana perusahaan mampu memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. 

Jadi, ROA dapat membantu kamu memahami apakah suatu perusahaan berhasil dalam mengelola asetnya dengan efektif.

Namun, penting untuk diingat bahwa ROA hanya salah satu dari banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menganalisis kinerja perusahaan. Meskipun tingkat Return on Assetsyang tinggi menunjukkan efisiensi yang baik, kamu juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti ROE, margin keuntungan, dan pertumbuhan pendapatan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kesehatan keuangan suatu perusahaan.

| Baca juga: Ketahui Arti HPP dan Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

Pebisnis Harus Paham Pengertian ROA (Return On Asset) dan Rumusnya
(Freepik/Vectorjuice)

Fungsi dan Manfaat Pentingnya ROA untuk Bisnis

Return on Assets tentunya memiliki hal yang sangat penting sehingga seringkali digunakan oleh berbagai bisnis. Fungsi dan manfaat Return on Assets dapat membantu kamu untuk menjalankan bisnismu lebih baik. Berikut ini daftar fungsi dan manfaat ROA untuk bisnismu.

1. Mengetahui Efisiensi dalam Pemakaian Modal

ROA memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis. Salah satu fungsinya adalah membantu kamu dalam menilai efisiensi penggunaan modal. Dengan menganalisis Return on Assets, kamu bisa mengevaluasi seberapa baik perusahaan dalam memanfaatkan modal, efisiensi dalam produksi, serta hasil penjualan melalui analisis yang komprehensif.

2. Mendapatkan Rasio Industri

Selain itu, Return on Assets juga membantu kamu mendapatkan rasio industri yang berguna untuk membandingkan efisiensi penggunaan modal perusahaan dengan kompetitor sejenis. Analisis ROA dapat memberikan gambaran apakah perusahaan berkinerja lebih baik, lebih buruk, atau sebanding dengan kompetitor. Ini membantu kamu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

3. Menilai Profitabilitas Produk

Indikator ini juga digunakan untuk mengukur profitabilitas berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan alokasi modal yang tepat, kamu dapat menghitung profitabilitas masing-masing produk dengan cermat, membantu kamu dalam pengambilan keputusan terkait portofolio produk.

4. Mengukur Efisiensi Aktivitas Lain

Selain itu, analisis Return on Assets juga berperan dalam menilai efisiensi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh divisi-divisi lain dalam perusahaan. Ini melibatkan alokasi biaya dan modal ke berbagai departemen terkait.

5. Dasar untuk Pengambilan Keputusan

Penting untuk diketahui bahwa Return on Assets digunakan sebagai dasar dalam perencanaan perusahaan, terutama dalam pengambilan keputusan bisnis yang melibatkan ekspansi dan pengembangan.

6. Memberikan Gambaran tentang Profitabilitas Perusahaan

Poin penting lainnya adalah Return on Assets memberikan gambaran tentang profitabilitas keseluruhan perusahaan. Dengan mengukur sejauh mana laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan total asetnya, kamu dapat menilai kesehatan finansial perusahaan.

7. Dasar untuk Penyusunan Strategi Selanjutnya

Hasil dari perhitungan ROA dapat digunakan sebagai evaluasi bagi perusahaan untuk menentukan langkah apa yang perlu diambil selanjutnya. Dengan demikian, Return on Assets dapat menjadi dasar untuk merumuskan strategi dan perbaikan bisnis selanjutnya.

8. Menarik Perhatian Investor

Akhirnya, ROA juga dapat menjadi faktor menarik bagi investor. Investor sering kali mempertimbangkan Return on Assets perusahaan sebagai salah satu parameter utama dalam pengambilan keputusan investasi. Semakin tinggi tingkat ROA, semakin menarik perusahaan bagi investor, menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan laba dengan modal yang lebih efisien.

Semua ini menunjukkan betapa pentingnya ROA dalam dunia bisnis, terutama bagi pebisnis pemula yang perlu memahami dan memanfaatkan metrik ini untuk mengelola perusahaan dengan lebih efisien.

| Baca juga: Arti Brand Positioning: Strategi dan Contohnya dalam Bisnis

Pebisnis Harus Paham Pengertian ROA (Return On Asset) dan Rumusnya
(Freepik/Vectorjuice)

Faktor-faktor yang Memengaruhi ROA (Return on Assets)

Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi ROA yang perlu kamu ketahui.

Faktor 1: Margin Laba Bersih dan Perputaran Total Aset

Pertama, margin laba bersih, yang mencerminkan sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan bersih dari penjualan. Margin laba yang rendah dapat mengakibatkan Return on Assets yang rendah jika laba yang dihasilkan tidak mencukupi untuk menutup biaya dan modal yang digunakan. 

Kedua, perputaran total aset, yang mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Return on Assetsyang rendah juga dapat disebabkan oleh perputaran aset yang lambat, karena ini berarti modal yang diinvestasikan dalam aset tidak dimanfaatkan dengan baik.

Faktor 2: Profitabilitas dan Rasio Profitabilitas

Selain itu,Return on Assets juga terkait erat dengan profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, dan ROA adalah salah satu rasio profitabilitas yang penting. Return on Assets mencerminkan sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya. Jika profitabilitas perusahaan meningkat, maka ROA cenderung meningkat juga.

Faktor 3: Perputaran Kas (Cash Turnover)

Perputaran kas mencerminkan sejauh mana perusahaan dapat mengelola kasnya dengan efisien. Ini mencakup penggunaan modal kerja perusahaan untuk membayar tagihan dan mendukung proses penjualan. 

Tingkat perputaran kas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam mengelola keuangan dan memiliki cukup kas untuk mengatasi kewajiban keuangan yang ada.

Faktor 4: Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Perputaran piutang mencerminkan seberapa cepat perusahaan dapat mengumpulkan uang dari piutang yang diberikan kepada pelanggan. Tingkat perputaran piutang yang tinggi menandakan bahwa perusahaan efisien dalam mengelola piutangnya, yang dapat meningkatkan kas yang tersedia untuk digunakan dalam operasional bisnis.

Faktor 5: Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Perputaran persediaan mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola persediaan barang. Dalam bisnis, persediaan merupakan aset yang bisa digunakan untuk menghasilkan pendapatan. 

Dengan meningkatnya perputaran persediaan, perusahaan dapat mempercepat pengembalian modal yang diinvestasikan dalam persediaan dengan menjual produk lebih cepat.

Semua faktor-faktor ini saling terkait dan dapat mempengaruhi nilai Return on Assets perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini dan bagaimana mereka berinteraksi dapat membantu pebisnis pemula meningkatkan kinerja keuangan mereka dan mengoptimalkan ROA perusahaan mereka.

| Baca juga: Pahami Pelanggan Bisnismu dengan Marketing Funnel

(Freepik/Freepik)

Kelebihan dan Kekurangan Return on Assets (ROA)

Dalam analisis Return on Assets, terdapat sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kelebihan dan kekurangan ROA:

Kelebihan Analisis ROA

1. Perbandingan dengan Rasio Industri

ROA memungkinkan perusahaan untuk membandingkan kinerjanya dengan rasio industri. Ini membantu perusahaan untuk mengetahui posisinya dalam industri tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk perencanaan strategis. Sebagai contoh, perusahaan dapat menilai apakah Return on Assets mereka lebih baik atau lebih buruk daripada pesaing industri.

2. Mengukur Efisiensi Penggunaan Modal

Return on Assets merupakan alat yang berguna untuk mengukur efisiensi penggunaan modal secara keseluruhan. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi yang baik, Return on Assets dapat memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang dimiliki.

Kekurangan Analisis ROA

1. Pengaruh Metode Depresiasi dan Aktiva Tetap

Return on Assets sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan dan nilai aktiva tetap yang tercatat dalam neraca. Metode depresiasi yang berbeda dapat menghasilkan Return on Assets yang berbeda, yang membuat perbandingan antara perusahaan menjadi sulit jika mereka menggunakan metode yang berbeda.

2. Distorsi pada Kondisi Inflasi

Return on Assets dapat mengalami distorsi yang signifikan terutama dalam kondisi inflasi. Ini terjadi karena Return on Assets mengukur keuntungan perusahaan dalam kaitannya dengan total aset yang tercatat. 

Selama inflasi, harga penjualan mungkin meningkat, sehingga Return on Assets cenderung tinggi. Namun, komponen biaya mungkin masih dinilai dengan harga yang lebih rendah, sehingga meningkatkan Return on Assetssecara tidak proporsional.

Dalam praktiknya, perusahaan perlu memahami bahwa indikator Return on Assets adalah salah satu alat analisis yang berguna, tetapi juga memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan konteks dan faktor-faktor tambahan saat menginterpretasikan Return on Assets dalam pengambilan keputusan bisnis.

| Baca juga: Apa itu Perang Harga? Berikut Strategi Lengkap Menghadapinya!

(Freepik/Vectorjuice)

Contoh Perhitungan dari Rumus Return on Assets (ROA)

ROA atau Return on Assets adalah rasio keuangan yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari total aset yang dimiliki. Berikut ini adalah dua contoh perhitungan ROA:

Contoh 1: Perusahaan Mayora Indah, Tbk (MYOR)

Pada tahun 2019, Mayora Indah memiliki total aset sebesar 19.037,9 miliar rupiah dan laba bersih sebesar 1.987,8 miliar rupiah. Mari kita hitung ROA-nya:

ROA = (Laba bersih / Total aset) x 100%

ROA = (1.987,8 miliar / 19.037,9 miliar) x 100%

ROA = 10,44%

Dari perhitungan tersebut, ROA perusahaan Mayora Indah pada tahun 2019 adalah sekitar 10,44%.

Contoh 2: Perbandingan Antara Perusahaan A dan Perusahaan B

Mari bandingkan dua perusahaan, yaitu Perusahaan A dan Perusahaan B, yang sejenis. Perusahaan A memiliki total aset sebesar 400 juta rupiah dan laba bersih sebesar 60 juta rupiah. Sementara itu, Perusahaan B memiliki total aset sebesar 300 juta rupiah dan laba bersih sebesar 50 juta rupiah.

Perhitungan ROA Perusahaan A:

ROA = (Laba bersih / Total aset) x 100%

ROA = (60.000.000 / 400.000.000) x 100%

ROA = 15%

Perhitungan ROA Perusahaan B:

ROA = (Laba bersih / Total aset) x 100%

ROA = (50.000.000 / 300.000.000) x 100%

ROA = 16,67%

Dari perhitungan tersebut, ROA Perusahaan A adalah sekitar 15%, sedangkan ROA Perusahaan B adalah sekitar 16,67%. Meskipun Perusahaan A memiliki laba bersih yang lebih besar, Perusahaan B memiliki ROA yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa Perusahaan B lebih efisien dalam menghasilkan laba dari total aset yang dimiliki.

Kesimpulan dari kedua contoh di atas adalah bahwa ROA adalah alat yang berguna untuk menilai efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba. ROA yang lebih tinggi menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam penggunaan aset perusahaan.

Cari Produk Murah untuk Maksimalkan Keuntungan Bisnismu di AsiaCommerce

Saat ini, kamu telah memahami pentingnya mengelola nilai aset dalam bisnismu dengan baik, termasuk dalam perhitungan Return On Asset (ROA). Sekarang, tahap selanjutnya dalam mengembangkan bisnismu adalah mencari produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. 

AsiaCommerce siap menjadi mitra bisnismu dalam mewujudkan langkah ini. Sebagai perusahaan di bidang ekspor impor, AsiaCommerce memiliki pengalaman dan jaringan luas untuk membantumu menemukan supplier terpercaya dengan harga bersaing dari China dan negara-negara lainnya.

Kami akan membantu dalam proses negosiasi dengan supplier global untuk memastikan kamu mendapatkan penawaran terbaik. Selain itu, kami juga akan mengurus segala aspek pengiriman, termasuk pengurusan bea cukai, pemantauan barang, serta membantu dalam pengurusan dokumen khusus yang diperlukan. Kami juga akan melakukan quality control terhadap supplier dan produk, sehingga kamu dapat memastikan barang yang kamu impor memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang kamu inginkan.

AsiaCommerce memiliki komitmen untuk membantu bisnismu tumbuh dan sukses di pasar global. Jadi, jangan ragu untuk bermitra dengan kami dalam upaya mencari produk murah berkualitas tinggi untuk memaksimalkan keuntungan bisnismu. Segera klik tautan berikut atau banner di bawah ini dan kami akan langsung memberikan solusi terbaik untuk bisnismu!

Sourcing
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments