Dalam era digital yang terus berkembang, dunia perdagangan online menjadi semakin kompleks dengan munculnya berbagai inovasi. Salah satu tren yang semakin mendapat perhatian adalah konsep “social commerce”.
Pada era di mana interaksi sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, platform ini menjadi jembatan yang menghubungkan antara interaksi sosial dan aktivitas belanja secara daring. Inilah pintu gerbang baru menuju pengalaman berbelanja yang lebih terhubung dan serba cepat. Yuk, mari kita telusuri lebih dalam tentang konsep yang menarik ini!
Apa Itu Social Commerce?
Mengutip dari techtarget.com, konsep social commerce merupakan cara memanfaatkan penggunaan platform media sosial yang semakin berkembang untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan secara langsung kepada pengguna platform tersebut.
Berkembangnya platform ini tidak terlepas dari lonjakan penggunaan smartphone dan popularitas yang meroket dari jaringan media sosial seperti Facebook, YouTube, TikTok, dan Twitter.
Berdasarkan laporan dari McKinsey, penjualan global dari saluran media sosial mencapai $37 miliar pada tahun 2021, dengan proyeksi pertumbuhan yang menunjukkan peningkatan hingga mencapai hampir $80 miliar pada tahun 2025. Ini menandakan dampak besar dan potensi yang masih besar dari platform-platform tersebut dalam mendefinisikan masa depan perdagangan digital.
Social commerce melibatkan pemanfaatan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan platform lainnya untuk mempromosikan dan menjual produk serta layanan. Di sinilah interaksi antara pelanggan dan bisnis terjadi tidak hanya sebagai proses transaksi, tetapi juga sebagai bagian dari keseluruhan pengalaman berbelanja.
Kamu akan menemukan produk yang dipasarkan secara langsung di platform media sosial ini, yang memungkinkan kamu untuk menjelajahi, berbelanja, dan melakukan pembelian dengan mudah.
Perbedaan Social Commerce dan E-Commerce
1. Konsep dan Pendekatan Berbeda
Social commerce menekankan penggunaan platform media sosial sebagai saluran utama untuk mempromosikan dan menjual produk langsung kepada pengguna, sementara E-Commerce lebih fokus pada penggunaan situs web dan aplikasi khusus sebagai pasar digitalnya.
2. Interaksi dan Keterlibatan yang Berbeda
Dalam social commerce, interaksi sosial antara penjual dan pembeli menjadi kunci, sering kali melalui komentar, ulasan, dan rekomendasi dari pengguna lain.
Di sisi lain, E-Commerce lebih bersifat transaksional, dengan sedikit atau tanpa interaksi langsung antara pembeli dan penjual.
3. Fokus pada Pengalaman Pengguna yang Berbeda
Social commerce berupaya menciptakan pengalaman belanja yang lebih sosial dan terlibat, sering kali dengan menonjolkan konten yang dibagikan oleh pengguna dan influencer.
Sedangkan E-Commerce cenderung lebih fokus pada pengalaman pembelian yang efisien dan praktis, dengan penekanan pada navigasi situs yang mudah dan proses checkout yang lancar.
| Baca juga: 5 Marketplace B2B Ini Bisa Bantu Kembangkan Bisnismu
Keuntungan Menggunakan Social Commerce
1. Menjangkau Lebih Banyak Pelanggan Potensial
Saat ini, media sosial telah menjadi tempat di mana jutaan orang berkumpul setiap hari, menciptakan kesempatan besar bagi pedagang untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.
Dengan menggunakan social commerce, kamu dapat memanfaatkan platform-media sosial yang ramai untuk memperkenalkan produkmu kepada lebih banyak orang.
2. Meminimalkan Hambatan Pembelian
Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk mengurangi friksi dalam proses pembelian. Dengan memungkinkan pembelian langsung di platform media sosial yang sama, kamu membuat proses belanja menjadi lebih lancar bagi pelanggan.
Mereka tidak perlu beralih ke aplikasi atau situs web lain untuk menemukan dan membeli produk yang mereka inginkan, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka untuk menyelesaikan transaksi.
| Baca juga: 9 Marketplace untuk Jualan ke Luar Negeri dengan Mudah
3. Meningkatkan Ulasan dan Rekomendasi
Platform-platform ini dapat memberikan peluang besar bagi bisnis untuk membangun reputasi dan kepercayaan melalui ulasan dan rekomendasi dari pelanggan. Ulasan positif tidak hanya membantu menarik perhatian calon pelanggan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan mereka terhadap produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Dengan social commerce, kamu bisa mengumpulkan ulasan dan rekomendasi di satu tempat, membuatnya lebih mudah bagi pembeli untuk membuat keputusan pembelian yang lebih tepat.
4. Mengumpulkan Data Perilaku Pelanggan
Fitur social commerce memberikan akses langsung ke profil sosial pelanggan, memungkinkanmu untuk mengumpulkan data yang berharga tentang perilaku dan preferensi mereka. Informasi ini dapat membantu kamu menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan personalisasi pengalaman pembelian untuk setiap pelanggan.
5. Mendorong Pendapatan Lebih Tinggi
Social commerce telah terbukti menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi banyak bisnis. Dengan memanfaatkan platform-platfomr tersebut, kamu dapat mengoptimalkan strategi pemasaranmu dan meningkatkan pendapatan bisnismu secara signifikan.
Contoh Platform Social Commerce
1. Instagram Shopping
Instagram Shopping adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk menjual produk langsung melalui platform media sosial Instagram. Dengan fitur ini, kamu dapat menandai produk dalam postinganmu dan mengarahkan pengguna langsung ke halaman pembayaran, menjadikan pengalaman belanja lebih mudah dan intuitif bagi pelanggan.
2. Facebook Marketplace
Facebook Marketplace adalah salah satu platform marketplace yang disediakan oleh Facebook, di mana pengguna dapat membeli dan menjual berbagai produk secara lokal atau global. Dengan adanya fitur ini, kamu dapat menjual produkmu kepada jutaan pengguna Facebook di seluruh dunia, memperluas jangkauan bisnismu dengan lebih efektif.
3. TikTok
TikTok merupakan platform social commerce yang semakin populer di Indonesia. Selain sebagai platform hiburan, TikTok juga menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna untuk membeli produk langsung dari aplikasi. Melalui fitur “TikTok Shop”, pengguna dapat menemukan dan membeli produk dari berbagai brand terkemuka serta dari pengguna TikTok lainnya.
4. Whatsapp Commerce
Whatsapp Commerce telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berbelanja secara online. Selain sebagai aplikasi chat, Whatsapp kini juga menyediakan fitur bisnis yang disebut Whatsapp Commerce. Dengan fitur ini, kamu dapat mengupload katalog dan daftar harga produk langsung ke dalam profil Whatsapp Commerce. Hal ini memudahkan pelanggan untuk menjelajahi dan membeli produkmu langsung melalui aplikasi chat favorit mereka.
| Baca juga: 11 Marketplace China Terbaik dan Termurah 2023
Ingin Produkmu Terjual Dengan Cepat Di Berbagai Marketplace? Distribusikan Aja Melalui AsiaCommerce!
Mau produkmu laris manis di berbagai marketplace? Yuk, distribusikan melalui AsiaCommerce! Dengan layanan distribusi AsiaCommerce, kamu tak perlu pusing lagi memikirkan bagaimana caranya produkmu mencapai tangan konsumen.
AsiaCommerce akan mengampanyekan bisnismu di beragam platform jual-beli terkemuka dan melebarkan sayap bisnismu dengan signifikan. AsiaCommerce juga akan menghubungkanmu dengan beragam reseller dan dropshipper. Sehingga, peluang produkmu terjual semakin tinggi.
Selain itu, AsiaCommerce siap memberikan dukungan dalam digital marketing, memastikan produkmu dikenal oleh lebih banyak orang. Dan jangan khawatir tentang administrasi, karena AsiaCommerce juga akan membantu dalam manajemen stok, operasional toko, serta pemrosesan pesanan.
Yuk tingkatkan pendapatan bisnismu sekarang juga dengan klik tautan berikut atau banner di bawah ini. Dengan AsiaCommerce, kamu dapat menjalani bisnis onlinemu dengan lebih lancar dan efektif!